17

29 3 0
                                    


"Eugh..."

Riy mengerjabkan mata nya yang terkena cahaya matahari pagi. Setelah terbiasa oleh cahaya yang masuk, Riy pun merubah posisi nya menjadi duduk di atas kasur. Riy menggosok mata nya secara perlahan, sesekali dia juga akan menguap. Riy menolehkan kepala nya ke meja nakas di samping tempat tidur nya.

08.47 AM.

Ah, masih jam segini toh. Riy hendak terlelap kembali, tetapi suara cempreng dan berisik menghentikan gerakan nya.

"RIY!!!! BANGUN!!!! UDAH JAM BERAPA INI?!!! KOK BELUM BANGUN-BANGUN!!!"

Riy memaki di dalam hati nya ketika mendengar suara Taufan yang membuat Riy seketika tidak bisa kembali masuk ke alam mimpi nya.

BRAK!

Pintu kamar Riy di buka dengan kencang, hingga menyebabkan suara yang amat keras. Riy lagi-lagi mendengus serta memaki kakak nya yang sudah membuat pagi indah nya menjadi buruk.

"Bangun heh! Anak kambing! Bangun!!!" Seru Taufan berjalan ke arah kasur Riy.

"Ck, berisik! Gw masih ngantuk! Pergi sono!" Riy lalu menutupi seluruh tubuh nya dengan selimut dan kembali berbaring.

Taufan kembali emosi melihat adek nya yang susah untuk dibangunkan. Taufan yang sudah berada di samping kasur Riy lalu menarik selimut milik adek nya. Tetapi Riy malah memegang selimut itu dengan erat, dan berakhir tarik-menarik selimut antara adek dan kakak ini.

"BANGUN!!! UDAH SIANG INI!!!" Seru Taufan yang tersulut emosi.

"Ck! Masih pagi ini! Gw juga masih ngantuk gara-gara gw begadang tadi malam! Tugas gw numpuk tau gak?!!" Balas Riy yang ikut emosi.

"Maka nya kalau ada tugas itu langsung dikerjain!"

"Bacot! Kayak situ enggak aja!"

"Eh! Enak aja! Gw selalu langsung ngerjain tugas, gak kayak lu! Nunggu numpuk dulu baru dikerjain."

"Ngawur! Pergi sono! Gw mau tidur!" Ucap Riy lalu menarik selimut itu lebih kencang lagi hingga pegangan selimut pada Taufan terlepas.

Taufan mencoba mengimbangi badan nya yang sedikit oleng karena tarikan selimut Riy. Taufan lalu menumpu kedua tangan nya di pinggiran kasur milik Riy.

"Anak ini!!!" Geram Taufan lalu menegakkan kembali badan nya.

"Kenapa kalian teriak-teriak, hmm?"

Suara lemah lembut mengalun di kamar yang bernuansa biru dongker itu. Sontak membuat Taufan menengok kearah pintu kamar Riy.

"Mama?"

"Kenapa lagi kalian?" Tanya Risa lalu berjalan kearah Taufan.

Taufan kembali melihat gundukan selimut di depan nya, lalu menggerutu.

"Anak ini benar-benar susah di bangunin Mentang-mentang hari ini tidak ada kelas!" Ucap Taufan mengadu.

"Pengadu." Cibir Riy yang berada di dalam selimut.

Taufan lagi-lagi mengeram marah. Riy pagi ini benar-benar menjengkelkan! Meskipun setiap hari juga begitu sih.

"Kenapa gak mau bangun?" Tanya Risa lagi sembari duduk di pinggiran kasur.

"Begadang karena tugas, kata nya."

Risa menolehkan kepala nya kearah selimut, lalu tersenyum kecil.

"Seenggak nya mandi dan sarapan, Riy. Nanti bisa sakit kalau enggak makan."

Riy menongolkan kepala nya hingga hidung. Lalu menatap mata mama nya yang sedang menatap nya juga.

"Tapi.... Riy ngantuk." Balas Riy manja.

Is this...Dejavu? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang