Part 20

6.1K 576 24
                                    

Semakin mendekati ending cerita

.....

Kalau ditanya tentang bagaimana rasanya menikah dengan seorang pria tampan dan baik hati seperti Jung Jaehyun? Maka jawaban Taeyong adalah sangat bersyukur karena merasa menjadi manusia paling beruntung di dunia.

Meski pernikahan mereka diawali dengan perjodohan secara mendadak, dan Taeyong baru mengetahui phobia Jaehyun setelah berminggu-minggu menikah. Meski awalnya pernikahan mereka tidaklah bermula dengan rasa berdebar dan bahagia, tetapi kini cinta semakin tumbuh diantara keduanya.

Memiliki suami setampan dan seseksi Jaehyun pun harus membuat Taeyong siap-siap dengan rasa cemburu. Pasalnya, setiap kali ia dan sang suami berjalan-jalan dimanapun, para mata nakal wanita-wanita diluaran sana menatap lekat penuh minat kepada suaminya, belum lagi karyawan wanita di kantor Jaehyun yang berusaha menggoda suaminya, Taeyong baru mengetahui dengan mata kepalanya sendiri saat beberapa hari yang lalu ia mengunjungi suaminya di kantor, ternyata selama ini suaminya dikelilingi wanita-wanita yang berusaha mencari perhatian Jaehyun. Taeyong sangat geram, ingin rasanya ia mencongkel bola mata para wanita pengganggu itu.

Ngomong-ngomong sudah satu tahun berlalu sejak kejadian kematian janin dalam kandungannya waktu itu, tetapi sampai sekarang Taeyong belum merasakan kembali menjadi ibu hamil, entahlah mungkin Tuhan ingin ia dan Jaehyun mempersiapkan diri dulu menjadi orangtua yang baik, sebelum nanti diberi titipan anak-anak yang lucu.

Sore ini Taeyong sedang duduk di taman yang jaraknya tak jauh dari apartemen tempat ia tinggal, suaminya sedang membelikannya ice cream di kedai yang tak jauh dari tempat pria manis itu duduk. Mata Taeyong sibuk melihat lalu lalang para pengunjung taman yang kebanyakan adalah anak-anak atau orang tua yang ingin bersantai menikmati waktu sore.

Perhatiannya tertuju pada sesosok bayi mungil yang berada di stroller dengan sang ibu yang mendorongnya dibelakang, tiba-tiba bayi itu menangis karena merasa bosan duduk di stroller berwarna merahnya.

Bayi laki-laki yang sangat lucu, berusia sekitar 5 bulan. Ingatannya kembali pada sang calon bayi yang tak berhasil lahir ke dunia. Jika saja saat itu kandungannya sehat dan bayinya bertahan sampai lahir, mungkin usia bayinya sama dengan bayi laki-laki yang ia lihat itu.

Taeyong menghela nafasnya berat, lagi-lagi rasa sedih itu kembali hinggap di hatinya. Senyuman tipis tersungging dibibirnya ketika melihat bagaimana lucunya bayi yang sedang digendong ibunya itu. Tangannya tanpa sadar mengusap perutnya. Walaupun Jaehyun tak pernah membahas tentang anak, tetapi ia sangat yakin suaminya itu pasti sangat menginginkan hal yang sama dengannya.

Semakin lama, Taeyong semakin takut ia tak bisa memberikan anak untuk Jaehyun, ia takut suaminya akan mencari wanita atau pria carrier lain yang bisa memberikannya keturunan. Walaupun ia yakin suaminya tak akan sejahat itu.

Ditambah lagi beberapa hari yang lalu ia mendengar kabar kehamilan anak kedua Jaemin yang semakin membuat hatinya mencelos. Disatu sisi ia sangat bahagia mendengar kabar kehamilan iparnya itu, tapi disisi lain Taeyong juga menginginkan hal sama.

Satu hal yang tidak disadari oleh Taeyong selama berminggu-minggu ini, perutnya semakin bertambah membuncit. Namun Taeyong hanya mengira bahwa perut buncitnya diakibatkan karena nafsu makannya sangat tidak terkontrol beberapa hari ini, sehingga berat badannya ikut bertambah naik.

Jaehyun berjalan menghampiri Taeyong dengan membawa 2 cup ice cream ditangannya. Pria Jung itu melihat mata istrinya yang berkaca-kaca dengan tatapan lurus kedepan. Ia mengarahkan pandagannya mengikuti arah pandang Taeyong, ah ternyata istrinya sedang melihat kearah bayi laki-laki lucu. Jaehyun tersenyum tipis dengan hati tercubit.

"Taeyong, ini ice cream sytrawberry milikmu." Jaehyun menyodorkan cup berukuran medium kepada istrinya. Pria cantik itu menerima cup ice cream-nya dengan senyuman khasnya.

PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang