Ekstra part 2

5.6K 558 15
                                    

.....

Pagi ini Jaehyun sedang bersiap untuk berangkat ke kantornya. Sebenarnya Jaehyun sudah cuti dari lama, tapi semua tidak berjalan lancar sesuai apa yang ia inginkan. Ada meeting dengan salah satu client penting asal Hongkong, Lucas Wong. Tuan Lucas hanya mau meeting dengan CEO-nya langsung, tidak mau diwakilkan oleh direktur JJ Corp yang lain.

Dengan berat hati Jaehyun harus meninggalkan Taeyong sebentar hari ini.

"Twins, jangan dulu lahir kalau tidak ada daddy ya," ucap Jaehyun sambil berlutut untuk menciumi perut Taeyong.

"Jangan berlebihan Jaehyun, operasiku masih seminggu lagi." Taeyong mengusap rambut suaminya.

"Aku khawatir mereka minta lahir ketika daddy nya tidak ada."

Taeyong memutar bola matanya malas, memang berlebihan sekali suaminya ini.

"Sudah sana cepat berangkat, katamu meetingnya tidak lama kan?"

"Baiklah, aku berangkat sekarang." Jaehyun berdiri kembali, ia merapihkan jasnya.

"Sebelumnya aku minta cium dulu."

"Ap—hhmmppp." Tiba-tiba saja bibir Jaehyun sudah membungkam bibir tipis Taeyong dengan ciuman nakalnya, Taeyong tidak sempat menghindar, ia membulatkan matanya menerima ciuman Jaehyun yang mendadak. Masalahnya sekarang mereka sedang berada di teras rumah, para maid pasti akan melihat ciuman mereka dengan bebasnya.

Tidak hanya sebuah ciuman yang menempel, tetapi pria Jung itu bahkan memainkan lidahnya memasuki rongga mulut Taeyong, menghisap bibir istrinya dengan lembut, mengecapi rasa manis dari bibir istrinya.

Taeyong menepuk dada Jaehyun karena dirasa pasokan oksigennya menipis. Dan pria Jung itu pun melepaskan tautan bibirnya dengan sang istri. Taeyong mengatur nafasnya setelah pagutan mereka terlepas.

"Nakal sekali kau ini, kau lupa kita sedang berada dimana?" omel Taeyong dengan wajah cemberut yang justru semakin terlihat imut dimata Jaehyun. Semburat merah nampak jelas menghiasi pipi putihnya.

"Aku tidak peduli, lagi pula hanya ciuman," sahut Jaehyun sambil mencubit pipi Taeyong.

"Aku kan malu dilihat para maid." Taeyong mengedarkan pandangannya ke sekitar.

"Biarkan mereka melihat kemesraan kita, karena mereka akan sering menyaksikan kita bermesraan seperti ini." lagi dan lagi Jaehyun mencuri ciuman kilat di bibir istrinya.

"Aiiissshhh menyebalkan, sudah sana kau berangkat!" Taeyong mendorong tubuh suaminya.

"Hahaha baiklah Taeyong, aku berangkat sekarang. Kau jangan melakukan pekerjaan apapun, jangan sampai kelelahan. Aku akan pulang sebelum jam makan siang." Jaehyun membelai rambut istrinya.

"Twins, daddy berangkat dulu ya." Tangan Jaehyun mengusap perut Taeyong.

"Iya, Daddy, hati-hati dijalan ya," sahut Taeyong dengan suara mirip anak kecil.

Jaehyun mengulas senyum sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil hitam dan melaju menuju gedung perkantoran miliknya.

...

Sudah hampir jam makan siang tetapi meeting dengan tuan Lucas Wong belum menemukan titik terang. Jaehyun mulai gelisah, berkali-kali ia melirik jam tangannya.

Jaehyun sangat merindukan istrinya, rasanya ia ingin segera mengakhiri meeting yang membosankan ini.

"Saya lebih setuju dengan poin yang nomor 3, karena selain hemat waktu pasti lebih hemat pula biayanya," ucap Jaehyun mengomentari sekretaris tuan Lucas yang sedang presentasi.

PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang