Ekstra part 3

7.9K 615 39
                                    

.....

Malam hari seperti biasa sebelum tidur Jaehyun akan meminta jatah menyusu kepada istrinya, pria tampan itu akan melahap dengan rakus puting merah muda Taeyong. Apalagi sekarang dada istrinya semakin berisi, Jaehyun semakin bernafsu menghisap tonjolan pink yang selalu menjadi favoritnya itu.

"Aaahhh Jaehyunhh jangan kencang-kencang menghisapnya!" Rintih Taeyong yang putingnya merasa nyeri akibat hisapan suaminya yang sangat kencang.

"Hehehe maafkan aku, Taeyongie, putingmu menggemaskan," sahut Jaehyun tanpa rasa bersalah.

"Sebentar lagi twins akan lahir, bagaimana bisa daddy nya masih hobi menyusu." Tangan Taeyong meremas rambut tebal Jaehyun.

"Aku akan menghisap putingmu kalau mereka sedang tidur." Jaehyun tidak peduli, mulutnya masih sibuk menghisap puting istrinya bergantian.

"Kenapa kau tidak mau mengalah pada si kembar? putingku pasti akan lelah jika dihisap tanpa henti oleh kalian."

"Putingmu terlalu menggemaskan, bagaimana bisa aku bisa tahan untuk tidak menghisapnya. Twins pasti tidak akan keberatan berbagi dengan daddy-nya," celetuk Jaehyun yang langsung dihadiahi jitakan dikepala.

"Aww, kepalaku sakit, Taeyong." Jaehyun meringis merasakan sakit dikepalanya.

"Kau jangan asal bicara Jaehyun, menyebalkan sekali!"

"Galak sekali sih istriku ini." Jaehyun bangun untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Taeyong, ia berbaring tepat disebelah istrinya.

"Kau ini menyebalkan. Peluk aku," ucap pria cantik itu dengan suara manjanya, Taeyong langsung memutar badannya untuk membelakangi Jaehyun. Dan Jehyun langsung mendekap tubuh istrinya dari belakang.

"Tidurlah Taeyong, kau harus istirahat dengan cukup, pasti lelah kan membawa twins kemanapun?" ucap si pria tampan sambil mengusap lembut perut besar Taeyong.

"Hu'um, sangat berat, tapi aku sangat menikmati masa-masa kehamilan ini. Aku kan sudah lama menginginkan menjadi ibu hamil." Taeyong mendaratkan tangannya diatas tangan Jaehyun.

"Terima kasih karena sudah menjadi suami yang selalu siaga," lirih Taeyong.

"Tidak usah berterima kasih, memang itu tugasku." Jaehyun menciumi puncak kepala Taeyong.

"Aku sangat mencintaimu, Jaehyun."

"Aku juga sangat mencintaimu, Taeyong." Jaehyun menghirup dalam aroma istrinya.

Dan tak lama keduanya sudah terlelap untuk memasuki alam mimpi.

...

Pukul 4 pagi Taeyong terbangun untuk buang air kecil, setelah menyelesaikan kebutuhannya di kamar mandi, ia berniat kembali tidur.

Tiba-tiba saja Taeyong merasakan perutnya seperti bergejolak.

"Aww perutku sakit!" Pekik Taeyong saat merasakan gejolak kembali dalam perutnya, rasanya seperti didorong dari dalam.

"Jaehyun... Jaehyun bangun... hiks." Taeyong mulai membangunkan suaminya.

"Hmmm kenapa, Taeyong?" Jaehyun menjawab sang istri dengan mata yang masih tertutup.

"Huaaa hiks... perutku sakit, sepertinya aku akan melahirkan sekarang." Tangisan Taeyong semakin kencang karena gelombang cinta dari dalam perutnya semakin datang bergulung-gulung.

"Melahirkan? Bukankah operasimu dua hari lagi?" Jaehyun masih berusaha mengumpulkan nyawanya, ia sangat terkejut mendengar kata melahirkan.

"Tapi sekarang sangat sakit Jaehyun... huaaaa hiks." Taeyong menarik-narik baju Jaehyun untuk melampiaskan rasa sakitnya.

PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang