Young Daddy

Nayla Aditama

Pasti ada satu gadis yang akan menjadi primadona sekolahan.

Nayla Aditama.

Seorang gadis idaman semua lelaki. Cantik, baik dan sangat ramah. Semua orang mengaguminya.

Sayangnya, ia sudah memiliki kekasih setelah masuk SMA Harapan Bangsa.

Walaupun memiliki kekasih. Ia masih sering mendapatkan banyak hadiah maupun surat cinta dari laki-laki dari sekolahannya maupun dari sekolah lainnya.

Gadis itu tetap setia pada kekasihnya dan tidak tertarik sama sekali dengan laki-laki lain.

Ia hanya fokus pada satu lelaki saja. Walaupun begitu ia masih ramah, hanya tidak meresponnya lebih.

Nayla Aditama bukan berasal dari keluarga kaya raya. Ia hanya berasal dari keluarga yang sederhana. Sementara kekasihnya, memang dari keluarga yang kaya. Tapi keluarganya sendiri tidak pernah mempermasalahkan latar belakang kehidupan Nayla.

Nayla yang selalu bermain kerumah kekasihnya. Membantu kekasihnya belajar dan terkadang mereka menghabiskan waktu dirumah kekasihnya.

"Yuk.."

Jevano meraih tangan Nayla yang sedang duduk dibangku depan sekolah.

"Kamu sudah selesai?"

"Sudah"

"Capek gak?"

"Lumayan hehe"

Nayla mengambil tisunya, ia lap keringat Jevano yang baru saja bermain basket dengan clubnya.

"Aku lapar" Jevano mengadu pada kekasihnya.

"Yuk makan dulu" Nayla dengan senang hati menemani kekasihnya.

"Mau makan apa ya?"

"Kamu maunya apa?"

"Aku pengen junk food"

"Ck! Calon kapten basket kenapa makannya gak sehat?!"

"Sekali aja" Jevano mengedip-ngedipkan matanya berharap Nayla setuju.

"Oke! Sekali saja" jawab Nayla.

"Yes!!" Jevano sangat senang.

Mereka berjalan kearah parkiran, mengambil motor Jevano dahulu.

Jevano mengendarai motornya dengan kecepatan standar. Ia meraih tangan kekasihnya untuk memeluk tubuhnya. Nayla sangat suka perhatian Jevano. Ia tak pernah bosan dengan semua yang Jevano berikan.

Sampai di tempat makan yang Jevano inginkan, mereka menikmati makanan mereka dengan baik.

"Seneng?"

"Jelas dong" Jevano tersenyum gemas sampai matanya berbentuk bulan sabit.

Wajah tampan yang selalu Nayla impikan. Nayla tak pernah membayangkan bagaimana bisa ia mendapatkan Jevano yang sangat-sangat sempurna.

Nayla sendiri tak sadar bahwa dirinya juga sangat cantik. Ia selalu mengira bahwa Jevano bodoh karena memilihnya tapi disisi lain ia beruntung mendapatkan Jevano.