32 :: Jihoon Tertolak Lagi

636 164 7
                                    

Baru masuk jam pelajaran ketiga, kelas Karina sudah dibuat heboh karena ulangan Kimia dadakan. Yang lebih mengenaskan adalah nasib absen awal, karena mereka harus ulangan terlebih dahulu tanpa diberi kesempatan untuk belajar, termasuk Karina. Ia sudah pasrah, memang benar dirinya jago matematika, tapi kalo Kimia, big no, katanya.

Wajahnya menjadi pucat lesu begitu ia keluar dari ruangan, faktor pertama karena soalnya yang sangat luar biasa, dan faktor lainnya karena sejak tadi Karina ingin ke toilet tetapi terus menahannya sampai ulangan selesai. Walau begitu, Karina masih sempat-sempatnya menggoda teman-temannya yang absen akhir. "Gws ya, keluar ruangan kepala lo langsung botak," ucapnya kemudian segera berlari ke arah toilet.

Gadis itu sangat terburu-buru, sampai-sampai tidak melihat keberadaan pacarnya di gazebo depan ruang guru. "Rin mau kemana? Kayak di kejar setan aja," panggil Yoshi yang hanya di toleh saja oleh Karina. Pemuda itu hanya bergidik-gidik dengan sikap pacarnya yang terkadang bisa terbilang aneh.

Setelah selesai dari toilet, Karina kembali untuk menghampiri Yoshi di gazebo tersebut. "Sorry sorry, tadi gue udah nggak tahan banget," ucapnya sambil cengengesan. "Btw, kalian berdua ngapain jam segini di sini? Tumben nggak di perpus?"

"Nanti siang gue ada ulangan, tadi ke perpustakaan penuh banget," Karina hanya ber oh ria mendengarnya. "Lo sendiri ngapain malah duduk di sini? Nggak ada kelas?"

"Barusan selesai ulangan kimia, lo nggak lihat muka gue jadi pucet kayak mayat gini? Sekarang giliran absen akhir," jelasnya sambil memukul-mukul pipinya untuk menunjukkan seberapa frustasinya ia, sikap Karina itu sukses membuat Yoshi menjadi gemas ingin mencubit pipinya, andai saja sekarang ia sedang tidak di lingkungan sekolah, entah bagaimana nasib pipi Karina.

Gadis itu duduk lebih mendekat kepada Chaewon, lalu ia melihat Chaewon hendak menanyakan sesuatu kepadanya, "jangan tanya gue, otak gue masih konslet. Tanya dia aja," Karina menunjuk Yoshi yang sibuk sendiri dengan ponselnya. Padahal saat Karina dan Yoshi sedang menyiapkan olimpiade bersama, cowok itu hanya sibuk dengan bukunya, boro-boro main handphone, ngajak ngobrol Karina aja jarang.

Ia melihat Yoshi tiba-tiba tersenyum sendiri, "sekarang lo tau kan kenapa Yoshi satu circle sama Jihoon Junkyu?" bisiknya yang mengundang tawa kecil dari Chaewon atau yang lebih akrab dipanggil Chaca ini. "Aneh maksud lo?" Karina mengangguk cepat mengiyakannya. "Aneh, nyebelin, bucin, paket komplit banget pokoknya."

"Gitu-gitu dia cowok lo kali Rin, seneng banget ngatain pacar sendiri."

"Kadang gue mikir, kayaknya dia main pelet deh. Dari sekian ratus cowok di sekolah ini, kenapa dia bisa masuk jejeran most wanted gitu? Terus dari sekian banyak cowok yang gue kenal, kenapa gue kepincutnya sama dia?" Karina memanglah Karina, kalau masalah ghibahin orang lancar banget, sampai nggak peduli orang itu ada di depan nya.

"Lo kalo ghibahin orang gitu ya? Di depan orangnya langsung?" Chaewon otomatis terkekeh mendengar protes Yoshi. "Emangnya lo mau gue ghibahin di belakang lo?"

"Udah-udah, lo berdua ribut mulu. Yang kayak gini pacaran?" lerai Chaca yang sudah lelah mendengar keduanya terus terusan ribut.

Akhirnya Yoshi dan Karina menghentikan perdebatannya, sekarang giliran Chaca dan Karina yang sibuk ghibahin Junkyu. Karina akhir-akhir ini semangat banget kalau bahas Junkyu, sekalian bisa ngeledekin Chaewon soalnya.

"Tapi serius deh, lo kok bisa naksir sama Jun— Heh lo berdua nempel amat? Bel istirahat masih 10 menit lagi udah berduaan aja," Yoshi dan Chaewon kompak mengikuti arah pandang Karina, gadis itu tidak sengaja melihat Lia dan Junkyu yang hendak putar balik arah karena menyadari keberadaan mereka di sini. Dan yang membuat Karina semakin penasaran adalah keduanya berpegangan tangan.

"Kenapa sih kemana-mana gue harus ketemu kalian, ganggu orang pacaran aja," Lia tidak segan-segan untuk segera membekap mulut Junkyu, "udahlah, ngomong jujur aja. Gue udah capek kucing-kucingan sama mereka," sahutnya pasrah.

"Lo berdua pacaran?" dengan semangatnya yang membara, Junkyu segera menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan dari teman TK nya itu. Keduanya langsung disambut teriakin histeris dari Yoshi dan juga Karina, Chaewon sesekali juga ikut tertawa dan meledek Junkyu.

Setelah bel istirahat berbunyi, Junkyu dan Lia segera diseret ke kantin, "dulu gue lo tagih PJ, sekarang gantian lah," begitu kata Yoshi.

Yoshi segera membereskan buku-bukunya, begitu juga dengan Chaewon. Ketika kakak kelasnya hendak pergi ke kantin, ia pamit untuk kembali ke kelasnya. "Join aja sekalian, nggak usah sok malu-malu gitu lo sama gue," cegah Junkyu. Beberapa kali Chaca menolak tawaran tersebut, namun akhirnya ia terpaksa ikut dengan rombongan kakak kelasnya itu.

Berita mengenai keduanya menyebar begitu cepat, Shuhua dan Giselle segera berlari ke kantin setelah membaca pesan spam Karina di grup chatnya.

"Oh gitu, jadi udah pacaran lama tapi nggak bilang-bilang," sindir Giselle dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

"Lama apanya anjir, baru juga semingguan."

"Bukan gitu ih, dengerin gue dulu dong baru ngamuk. Situasinya nggak tepat buat gue woro-woro, masa Jihoon lagi galau terus kita umumin pacaran. Kan nggak enak sama Jihoon."

"Apa Jihoon Jihoon?" mereka semua terkejut dengan kedatangan Jihoon yang tak diundang. "Sebenarnya gue udah tau anjir, sok sok an nutup-nutupin dari gue. Tapi kalo chattingan sayang-sayangan di depan gue, lo pikir gue bego Jun?" Junkyu hanya cengengesan mendengarnya, sambil sesekali merutuki kebodohannya sendiri.

Jihoon menyerobot Karina yang hendak duduk disamping Giselle, "apa sih lo? Kursi masih banyak anjir," ia tidak peduli dengan protes Karina, wajahnya tersenyum dan tangannya mengisyaratkan menyuruh gadis itu untuk pergi. Karina mengalah karena ia sedang malas ribut dengan Jihoon, atau cowok itu memang sengaja duduk disebelah Giselle untuk PDKT, pikirnya. "Eh lo? Gue nggak pernah lihat lo? Saudaranya Junkyu? Atau gebetan barunya Jihoon?" Giselle baru menyadari ada orang yang tidak ia kenali di meja ini. Dengan ramah, gadis itu menjawab, "Chaca kak, 10 IPA 1."

"Temen olimpiade baru nya Yoshi, sekaligus mantan gebetannya Junkyu," sahut Jihoon yang langsung di pelototi oleh Junkyu. "Gue baru jadian ya, nggak usah mancing masalah."

"Tau nih, jomblo ya jomblo aja, nggak usah ngajakin temennya jadi jomblo juga. Kasian banget masih galauin Chaeyeon ya?"

"Lo mending ambil kaca, masih galauin Han juga kan? Kalo deket Han aja masih sering salting, lo dulu putus kenapa sih?" Giselle tak henti-hentinya memukul lengan Jihoon dengan keras, tapi namanya juga Park Jihoon, ya nggak mempan.

Mereka semua hanya terdiam sambil mencerna apa yang mereka dengar, "ini maksudnya, lo pernah pacaran sama Han gitu Sell?" tanya Shuhua memastikan. "Lah lo semua nggak tahu?" ekspresi Giselle memperlihatkan seberapa kesalnya ia dengan pemuda yang duduk disampingnya ini. Lain halnya dengan Jihoon, wajahnya biasa-biasa saja seperti tidak melakukan kesalahan apapun.

"Kalem dulu guys, lo sih anjrot," lagi-lagi Giselle memukul lengan Jihoon dengan sangat keras. Gadis itu bingung membalas pertanyaan yang mana dulu, teman-temannya tidak berhenti bertanya untuk meminta penjelasan Giselle. "Udah lama guys, waktu kelas 10. Dulu kita nggak sekelas dan jarang ngumpul. Sekalinya ngumpul gue udah putus juga, jadi nggak perlu lah buat gue ceritain lagi."

"Mau gue bantuin jelasin nggak?" Giselle segera mengangguk mengiyakan tawaran Jihoon, pemuda itu merasa kasihan kepada Giselle, jarang-jarang ekspresi wajahnya berubah seperti ini. "Mereka berdua korban ledekannya anak OSIS dulu, akhirnya baper beneran. Gue juga kaget awalnya, eh sebulan kemudian putus."

"Nggak usah tanya sebab putusnya kenapa, pokoknya nggak usah bahas bahas itu lagi, udah masa lalu."

"Kalau gitu, sekarang mau membangun masa depan bersamaku?" mereka sontak berteriak histeris mendengar ucapan Jihoon, bahkan pemuda itu sendiri juga merasa geli dengan apa yang diucapkannya.

"Lo kalo cari target, jangan ke Giselle Hoon. Nggak bakal mempan, hatinya sama-sama batu kayak nih yang di sebelah gue nih," sahut Yoshi sambil menyindir Karina yang sudah menatap tajam cowok itu.

"Lo aja bisa dapet Karina, masa gue nggak? Bisa dong, ya nggak Sell?" gadis itu sama sekali tidak menanggapi Jihoon. Ia sudah paham betul dengan kelakuan temannya sejak TK ini, "nggak, dan nggak akan bisa," untuk kesekian kalinya, Jihoon tertolak. Gws ya Hoon.

♔♔♔

Forelsket || Yoshinori ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang