11 : kontrak

130 19 0
                                    

Kini Margaretha berada didalam mobil bersama Marry yang merupakan salah satu asisten Ailles.

"Kau akan membawa ku kemana?"

"Menemui tuan Ailles"

"Tapi untuk apa?"

"Tuan ingin bertemu dengan anda, nona"

"Ada apa lagi ini? Apa jangan-jangan dia menunggu jawaban ku" lirih ku pelan

"Nona, kita sampai" Marry keluar dari mobil

Marry membukakan pintu mobil untuk Margaretha, namun gadis itu sedikit gugup begitu berhadapan dengan gedung mewah yang menjulang tinggi itu.

"Apa ini kantornya?"

"Iya nona, ini merupakan perusahaan pusat"

"Wah besar juga ya"

"Nona mari masuk" dua penjaga atau bisa dibilang sequrity membukakan pintu loby.

Gadis ini hanya bisa mengikuti langkah wanita didepannya, begitu di lift banyak sekali angka lantai di gedung.

"Nona kita sampai" menahan pintu lift agar tidak tertutup.

"Ah iya" kejut Margaretha yang melamun sejak masuk lift.

Kami berjalan menyusuri lorong gedung dengan beberapa ruangan besar yang terdapat banyak orang tengah sibuk pada komputernya.

"Silahkan nona, tuan menunggu anda" berdiri depan pintu tanpa membukanya.

"Terima kasih"

Sebelum masuk ia mengetuk pintu dan lalu membuka pintu secara perlahan, didalam ruangan ada Ailles dan beberapa karyawan yang sepertinya sedang berkonsultasi mengenai tugas mereka.

"Apa ada lagi?" Tanyanya pada keempat karyawan.

"Tidak tuan"

"Kalian boleh pergi"

"Baik tuan"

Keempat orang tersebut pergi dari ruangan, tinggallah kami berdua di ruangan besar ini.

"Ini ruangan sebesar rumah ku" batinnya yang takjub dengan luas ruangan.

"Kau duduk di sana" tunjuk nya pada sebuah sofa panjang disudut ruangan.

"Kenapa anda mencari saya?"

"Menagih biaya rumah sakit" katanya dengan santai.

"A---anu soal itu bisa beri saya sedikit waktu lagi" gugupnya.

"Tidak, saya butuh saat ini juga"

"Tapi saya benar-benar tidak ada, bahkan sepersen pun"

Ailles melempar sebuah map ke meja hingga benda tersebut berada didepan gadis itu.

"Apa ini?" Tanyanya.

"Lihat saja" katanya sambil menyeruput secangkir kopi.

"Kau, kau kenapa bisa mendapat ini?" Membuka map dengan label rumah sakit tempat nenek dirawat.

"Karena saya yang mengurus semuanya"

"Jadi nenek sakit parah?" Kejutnya setelah membaca hasil pemeriksaan.

"Ya, bagaimana kau bisa membayar semua biaya itu ditambah biaya mu"

"Kau ini memeras ku ya? Orang yang melakukan pinjaman saja diberi waktu untuk membayar"

"Aku ini sudah kaya, untuk apa memeras gadis seperti mu"

"Ku mohon beri aku waktu"

"Tidak ada waktu, kau bisa membayarnya dengan menerima penawaran ku"

My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)Where stories live. Discover now