42 : ada apa dengan ku?

90 19 1
                                    

Karena hujan cukup lebat disertai angin kencang ditambah mobil yang tiba-tiba mogok, membuat Ailles dan Margaretha harus bermalam dirumah Thata.

"Senang rasanya kalian bisa bemalam disini"  kata Thata sambil menikmati segelas teh hangat.

"Kami juga senang bisa disini"

"Ah iya, Margaretha apa kau sudah hamil?"

"Kakek" sentak Ailles yang tidak ingin membahas hal tersebut.

Margaretha kebingungan harus menjawab apa, entah bagaimana menjelaskannya.

"Aku lupa kalau cucu ku ini selalu sibuk ya, bagaimana jika kalian pergi bulan madu kedua kali"

"Kakek, aku tidak bisa. Pekerjaan dikantor sangat banyak, dan banyak juga yang tidak bisa ku tinggalkan begitu saja"

"Kau ini selalu mementingkan pekerjaan, kakek sudah semakin tua dan ingin segera menggendong cucu dari anak kalian"

"Jika sudah saatnya, kami pasti akan memiliki anak juga"

Disituasi seperti ini Margaretha hanya bisa diam, membiarkan Ailles yang turun tangan lagipula ia juga bingung harus berkata apa.

"Aero"

"Iya tuan"

"Apa kamar sudah siap?"

"Sudah tuan"

"Baik, terima kasih"

"Margaretha ku sayang, pergilah istirahat. Aero antar Margaretha"

"Baik tuan"

"Iya Kakek, anda juga beristirahat lah"

"Tentu sayang ku"

"Selamat malam Kek"

"Selamat malam sayang. Ailles Kakek perlu bicara dengan mu"

Ailles mengikuti Kakek ke ruang bacanya sedangkan Margaret dibawa pergi ke kamar oleh Aero sang kepala pelayan sekaligus asisten Thata.

"Silahkan nona, selamat istirahat"

"Terima kasih pak Aero, selamat malam"

Margaretha masuk kekamar yang sangat luas, mungkin ini sebesar rumah lamanya saat bersama nenek.

"Kamar ini besar sekali, bahkan hampir setara dengan rumah nenek dulu"

"Apa kamar ini kamarnya" katanya lagi

Ia berkeliling melihat beberapa barang didalamnya, menyusuri setiap area dikamar tersebut.

"Kamarnya rapih juga dan harumnya sangat maskulin" duduk ditepi kasur.

"Kenapa aku jadi membayangkan dirinya, ah tidak boleh. Garet, jangan berpikir yang aneh-aneh. Lebih baik aku mandi, tapi dimana handuk dan baju gantinya" membuka lemari dan mencari handuk serta pakaian yang bisa ia gunakan.

Suara pintu kamar terbuka, tampak pria itu masuk kekamar dan mengunci pintu begitu dirinya masuk.

"Kau, kenapa kesini?"

"Malam ini sepertinya kita harus tidur satu kamar, karena Kakek mulai curiga" jelasnya.

"Begitu rupanya, baiklah"

"Kau sedang apa?" Melihat gadis itu membuka lemari pakaiannya.

"Mencari handuk, aku ingin mandi" jawabnya dengan polos.

"Lemari ini kan privasi, kenapa kau menyentuh sembarangan tanpa ijin" jawabnya mulai bernada dingin

"Maaf"

My Beloved DEVIL • JiHo (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang