Bab 23

101K 12.6K 1.1K
                                    

Adakah yang masih menunggu cerita gue?

Happy Reading ᕦ( ᐛ )ᕡ



Ananta sedang berjalan menuju kelas nya berada sambil sesekali bersiul tidak menyangka satu minggu sudah berlalu semenjak hukuman itu. Hari-hari nya dia lewati dengan biasa namun sudah tidak perlu di ragukan lagi pasti aja ada masalah dan ada juga yang nyari masalah.

Bukan itu saja Ananta bahkan sudah memberitahu semua orang di sekolah nya ini bahwa jangan pernah ada yang memanggil namanya dengan Ana, yang lebih hebohnya lagi gadis itu memberitahukan nya dengan cara mengumpulkan semua orang di lapangan sekolah bahwa dia itu ingin di panggil Ata bukan Ana bahkan gadis itu menjelaskan alasannya kenapa.

Gadis itu sepertinya terlalu membenci nama Ana karena kebanyakan nama Ana di genre transmigrasi itu menye-menye. Hei sadar nama Luna juga termasuk gadis menye-menye di dunia pertransmigrasian. Sepertinya gadis itu terlalu lupa diri.

"Hai" Sapa Ananta dan orang yang disapa menoleh dan menatapnya.

"Tayo" Lanjut Ananta dengan watados nya bahkan gadis itu tidak menatap balik dan berlalu meninggalkan orang itu yang menatapnya dengan aneh.

"Hai tayo"

"Dia bis kecil aneh, melambat melaju tayo tidak selalu senang"

"Jangan berbelok, jangan berpaling dia selalu setia"

"Meskipun dia tidak menganggap masih ada pria yang lain"

Ananta terus bernyanyi dengan lirik aneh, tanpa menghiraukan tatapan orang-orang yang menatapnya dengan prihatin melihatnya.

Tatapan mereka itu seakan mengatakan pasti Ezriel sebagai kekasihnya akan kena mental lama-lama melihat tingkah laku Ananta yang semakin hari semakin aneh.

"Selamat pagi kawan-kawan ku yang jamet!" Teriaknya ketika sampai di kelas nya.

"Pagi juga ratu nya para jamet!" Balas mereka dengan tidak kalahnya dengan kencang.

Ananta menatap mereka dengan tajam, "Bagus, entar gue traktir lo pada" Ujarnya sambil tersenyum manis sambil mengacungkan jempolnya.

"Terimakasih ratu jamet!"

Ananta mengangguk dengan mantap kemudian menuju tempat duduknya berada menghiraukan tatapan dua sahabatnya yang memandang nya dengan tersenyum miris.

"Aneh anjir biasanya orang lain pada nggak mau dibilang jamet tu cewek stres malah bahagia sampai di traktir segala"

Keyra tersenyum dengan paksa, "Nggak usah aneh Bel si Ata kan emang gitu"

"Pagi pengikutnya ratu jamet!" Sapa Ananta dengan ceria kepada kedua sahabat nya.

Keyra dan Bella menjawab dengan senyuman tipis yang terpaksa, mana mau mereka menjawab lagian mereka sadar diri mereka berdua itu tidak jamet.

Ananta duduk dan menatap Keyra dengan penasaran, "Key lo serius kan yang waktu itu lo omongin?"

Keyra mengernyit namun setelahnya dia mengangguk paham apa yang di ucapkan Ananta, "Serius lah"

Figuran Novel (END)Where stories live. Discover now