Bab 58

41.3K 6K 541
                                    

Happy Reading ♡´・ᴗ・'♡

¢¢¢

Luna kini sedang menyaksikan sebuah tayangan kartun berbentuk kotak berwarna kuning di televisi bersama adiknya, Zean. Namun sebenarnya mereka tidak menonton kartun itu malah televisi yang menonton mereka berdua.

“Anjing!!” Luna yang sedang bermain ponsel tiba-tiba melemparkan ponselnya. Wajah dia shock bukan main bahkan sekarang dia menatap horor ponsel yang tergeletak di lantai.

“Apasi anak babi?!” Zean kesal bukan main. Dia itu sedang asyik menonton musik video sebuah girlband dari negara ginseng yang beranggotakan lima orang. Dan kakaknya itu malah menganggu acara halu menghalu nya.

“Ganggu tau nggak?! Gue itu lagi nonton ayang bebeb gue dan lo malah ganggu!” Zean mendengus kesal. Tolong garis keras dia itu memang seorang fanboy. Apalagi dia itu ngefans banget sama seorang gadis yang memiliki mata unik di member itu.

“Yan. Cubit tangan gue woi. Cubit!” Luna menatap Zean dengan wajah panik. Zean yang memangnya sedang kesal langsung saja mencubit tangan kakaknya itu cukup kuat.

“Sialan lo bocah tengik!” Luna menjerit histeris. Cubitan Zean tidak main-main. Terasa panas dan nyut-nyutan. Zean terbahak lagian udah tahu kalau dia itu tidak suka ketika ada menganggu acara menghalu biasnya.

Luna menoyor Zean dengan gemas.

“I-itu i-itu beneran? Gue nggak lagi mimpi 'kan?”

“Kenapa si? Aneh banget.” Namun Luna tidak menjawab dia malah menatap horor ponselnya yang masih menyala.

Zean memutar bola matanya malas. Dia segera mengambil ponsel kakaknya itu dan melihat apa yang membuat kakaknya menjadi seperti itu. Zean langsung menatap kakaknya itu setelah melihat ternyata ada sebuah pesan.

085________

|Ini Ezriel.
|Have a nice dream baby bear🤍

“Ck. Gue nggak nyangka ternyata kakak gue yang buluk, gembel, dekil, kucel dan galak ini bisa ada yang suka. Cowok mana coba yang bisa suka sama kakak gue ini.”

“Adek laknat.” Dengan kasar Luna mengambil ponsel yang berada di tangan Zean.

“Ck ck. Akhirnya setelah penantian lama kakak buluk gue punya cowok.” Zean tertawa puas ketika melihat wajah masam Luna.

“Bodo. Daripada lo udah jelek, jail, gila, galak, nyebelin, kerempeng lagi. Makanya nggak ada yang suka.” Luna menjulurkan lidah nya mengejek Zean.

“Mata kau. Cakep gini dibilang jelek. Kasian sekali kakakku yang buluk ini sekarang malah gangguan mata.” Zean mengucapkan dengan sedih dan prihatin.

“Sialan lo. Awas aja kalo ada butuhnya nyari gue. Jangan harap gue bantuin lo.” Luna mendelik dan pergi meninggalkan adiknya yang sedang menganga lebar.

Zean berlari cepat mengejar Luna. Tidak bisa dibiarkan kalau nanti dia butuh sesuatu terus siapa yang akan membantunya selain kakaknya itu. Apalagi akhir-akhir ini dia sedang ingin tahu rahasia apa yang membuat kakaknya itu selalu menang ketika balapan motor. Lagian dia tidak mungkin menanyakan itu kepada Gerald.

Figuran Novel (END)Where stories live. Discover now