Chapter 3

2.2K 72 0
                                    

Hari Kamis rasanya berat sekali karena semalam kurang tidur memikirkan keduanya di dalam kostan mas Erdy dan berharap tidak terjadi apa apa sama keduanya apa lagi sampai berhubungan seks itulah otak aku saat di bakar cemburu karena kedekatan mas Erdy dan temannya . Di pagi yang cuacanya mendung membuat aku bergegas membuka toko karena lumayan banyak pelanggannya sudah terbiasa beli di tokoku apa lagi anak kostan suka datang beli jajan atau kebutuhan lainnya .

Saat sudah buka toko mataku tidak jauh jauh lihat kamar kost mas Erdy dan ternyata orangnya sudah berangkat kerja karena motornya sudah tidak ada di parkiran ada rasa senang namun was was , apakah temannya masih ada di dalam atau sudah pergi dari kostan mas Erdy . Setelah lama memikirkannya ada anak kost yang kebetulan tinggal di samping kamarnya .

"Mas beli rokoknya yang mentol ya ?" Kata orang yang beli .

"Ini mas jadi 24.000 , oh ya mas mau nanya itu mas Erdy masih di dalam atau gak terus temannya masih ada gak ? Tanyaku karena penasaran

" Ini ya mas uangnya , setahuku mereka sudah berangkat dari pagi karena pada kerja keduanya . Ya sudah mas aku balik dulu " kata mas yang beli rokok dan tetangga kostan mar Erdy .

Dalam hati merasa senang setelah tahu kalau mereka sudah pada berangkat kerja tapi kenapa mas Erdy bawa temannya sampai nginep gak langsung suruh balik gitu perasaanku kacau kalau masalah nginep di kostan dia , berharap temannya pada gak datang ke kostan mas Erdy bisa membuat aku merasa cemburu padahal gak ada sebuah hubungan di antara kami hanya sebatas kenal karena tetangga tapi setiap lihat mas Erdy rasanya senang saja apa lagi kalau dia rapi mau berangkat kerja aura cowoknya tambah kelihatan .

Lagi asik ngobrol di depan toko sama tetangga lain sekitar jam 3 sore mas Erdy pulang tapi tidak sendirian dia bawa orang lagi beda orangnya , membuat aku jadi panas lihatnya .

"Apakah mas Erdy ini seorang gay atau bukan tapi lagaknya kaya cowok baik baik " gumamku menatap keduanya masuk ke dalam kostan .

Aku terduduk lemas seperti gak percaya dengan mas Erdy yang begitu dekat dengan orang lain apa lagi beda orang , rasanya berkecamuk pikiranku setelah melihat keadaan dan situasi sekarang terhadap mas Erdy . Entah kenapa pikiranku mulai tidak fokus lagi dengan kejadian yang aku rasakan tadi .

Sekitar jam 5 sore mas Erdy keluar ke toko ku untuk membeli cemilan dan minuman karena aku penasaran dengan temannya aku coba bertanya kepadanya lebih mendalam .

"Mas temannya baru lagi ya , kemarin namanya Akbar ini siapa lagi yang datang ? " Tanyaku dengan mata serius menatap mas Erdy .

" Ini Odi mereka biasa main maklum lah anak anak jomblo jadi suka ngumpul kalau ada acara pengajian ya kita juga kumpul , emang kenapa ya mas ? " Tanya balik mas Erdy. 

"Gapapa cuma nanya saja , enak ya mas punya teman banyak " kataku lagi sekalian memberikan kembalian uangnya .

"Ya senang saja namanya juga teman , harus saling memahami saja kalau dalam keadaaan apapun , ya sudah aku balik dulu mas  " kata mas Erdy .

Setelah balik ke kostan rasanya lebih tenang sepertinya radar gay ku salah terhadap mas Erdy atau mungkin aku yang terlalu terbawa suasana jadi baper sama dia . Entahlah intinya rasa cemburu ada bila mas Erdy dekat sama cowok lain apa lagi sama cewek membuat rasa cemburu semakin menjadi . 

Sekitar jam 9 malam keduanya keluar bareng tapi jalan kaki seperti lagi mau cari makanan di luar dan jalan keduanya biasa saja tidak terlihat seperti orang suka sama suka , temannya tinggi tidak perokok juga kelihatan lebih cuek dari yang kemarin  . Oh ya guys mas Erdy dan teman temannya gak ada yang perokok maklum mereka anak baik baik . Setelah balik dari beli makanan di luar mas Erdy mampir ke toko buat beli minuman dingin dan temannya ikut ternyata manis juga temannya saat di lihat dari dekat .

"Mas Tyo , beli minumnya ya 2 ini " kata mas Erdy .

"Ya mas , oh ni temannya mas Erdy " kataku berlagak gak cemburu dan kesal .

"Odi "

"Tyo"

"Ya sudah mas , aku masuk dulu belum makan dari pulang kerja . Makasih ya mas " kata mas Erdy lalu mengajak temannya masuk ke dalam kostan. 

Aku yang melihat kedekatannya merasa panas dan terbakar cemburu , harusnya yang berada di posisi sampingnya mas Erdy itu aku bukan dia . Di toko aku emosi sendiri melihat keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan selama ini berharap aku bisa dekat dengan mas Erdy suatu saat nanti agar aku tahu kehidupan dia sebenarnya .

Tetangga Kost Rasa Pacar (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang