Chapter 10

1.2K 49 3
                                    


Rulan kalau sudah akrab ternyata sangat asyik kalau ngobrol tidak canggung dan nyambung , terus di kampung dia hanya sekedar kuli pantas badannya bagus hasil kerja keras . Tapi gaya tampilannya apa adanya beda jauh sama kakaknya yang sangat mementingkan penampilannya dimanapun tempat . Rulan hanya lulusan SMP saja karena dia dulu sangat nakal dan doyan bolos sekolah . Dia tidak mau melanjutkan lagi karena males untuk sekolah lagi tapi saat ini dia merasa menyesal karena tidak lanjut ke jenjang tingkat SMA /SMK . Tapi bukan berarti dia harus terpuruk atau putus asa justru dia menempuh ilmu agamanya di sebuah pondokan agar tidak terlalu bersedih akan semuannya . 

" Sampean mlebu bae , aku arep jogo neng kene ( kamu masuk saja  , aku mau jaga di sini ) "  kata Arif menyuruh Tyo .

" Tinggal kene ngobrol bareng nopo ( tingal kesini ngobrol bareng kenapa " " kata Tyo

Akhirnya Arif nurut saja daripada nanti di marahin sama Tyo kalau nyuruh untuk pergi , pembahasan waktu ngobrol bareng Arif . Rulan bertanya soal ingin tahu ngapain saja kakaknya  dan pernah bawa perempuan masuk ke dalam kostan atau tidak saat Tyo mau bohong langsung Arif menjawab kalau mas Erdy  pernah bawa perempuan  tapi gak sering justru banyakan cowok yang main ke kostan saat itulah Rulan langsung kaget tapi Arif menjelaskan kalau teman ceweknya tidak menginap langsung pulang .

Sekitar jam 3 sorean mas Erdy pulang dari kerjaan sambil senyum ke arah Tyo dan Arif yang lagi duduk di depan , Rulan sudah masuk ke dalam kostan saat adzan dhuhur karena mau sholat .

" Mas Erdy Karo Mas Rulan bedo Yo mas sikape , iseh mendingan mas Rulan enak di ajak ngobrol ( Mas Erdy sama mas Rulan beda ya mas sikapnya , masih mendingan mas Rulan enak di ajak ngobrol) " kata Arif setelah lihat mas Erdy masukin motor ke dalam kostan

" Namane sedulur mesti ono sing bedo sikape koyo Kowe Karo mba Lastri ( Namanya saudara pasti ada yang beda sikapnya kaya kamu sama mba Lastri ) " kata Tyo yang nyindir Arif .

"Pimen sih sampean koq malah gowo mba Lastri di bedoke , Yo pancen bedo  kelamine bedo ( Gimana sih kamu koq malah bawa mba Lastri di samakan  , ya memang beda kelaminya beda ) " kata Arif yang sedikit marah lalu masuk ke dalam toko .

" Guyon Rif , Ojo nesu ( canda Rif , jangan marah ) " kata Tyo sambil ketawa kecil karena Arif marah .

Jam 19.40 Rulan keluar dari kostan terus berjalan ke arah toko untuk beli rokok sama minuman habis itu dia duduk di depan bersama Arif , Tyo yang tau Rulan berada di depan langsung deh ngikut ngumpul duduk bareng  . Arif dan Rulan lagi ngobrolin tentang kehidupan di kampung masing masing dengan memakai bahasa Jawa Tyo cuma bisa jadi pendengar saja kadang lirik lirik mata ke Rulan membuatnya agak sedikit bingung dengan sikap Tyo tapi selalu membalas senyumnya .

"Sampean nopo toh mesam mesem koyo ngunu ( kamu kenapa ya senyam senyum kaya gitu ) " kata Arif yang melihat sikap Tyo senyum sendiri ke arah Rulan .

" Opo sih Rif , aku lagi jegongan nyambi rungoke Kowe crito ( apa sih Rif , aku lagi duduk sambil dengerin kamu cerita ) " kata Tyo mencoba memberi alasan ke Arif .

Saat Arif masuk ke dalam toko karena sakit perut mau ke kamar mandi , Tyo berkesempatan ngobrol berdua sama Rulan cukup lama mereka berdua ngobrol dari sekolah , kerja sampai pacarnya Rulan yang ternyata cintanya di gantungkan saja sama ceweknya  kemudian setelah itu Tyo meminta nomer Rulan buat chattingan kalau ada keperluan atau bantuan .  Hati Tyo merasa bahagia bisa mendapatkan nomer telepon Rulan dan saling menyimpan nomernya .

Mas Erdy sama Rulan memang tidak pernah akur walaupun saudara karena perbedaan mereka , ternyata Rulan tidak suka kehidupannya di atur karena merasa sudah dewasa sudah bisa mengatur hidupnya sendiri tanpa di suruh orang lain . Kakak kakaknya suka ngomongin dirinya untuk berubah tidak berandalan lagi dan mainin motor sampai di bongkar pasang namun Rulan tetap tidak mau karena baginya itu sebuah hobi dan menyenangkan hatinya selama ini .

Sekitar jam 10 malam saat toko mau tutup Rulan minta temenin untuk jalan jalan malam di sekitar kota Depok dengan jalan kaki bareng Arif , dan dia nungguin di depan toko  tidak pulang dulu membuat Tyo sama Arif bingung karena tidak balik dulu untuk pamitan sama kakaknya .

Tetangga Kost Rasa Pacar (End)Where stories live. Discover now