Chapter 16

835 52 7
                                    


Mas Erdy balik lagi ke kostan setelah mengantarkan Rulan ke terminal bus raut wajah seperti lebih lega setelah adiknya pulang . Sampai di depan kostan mas Erdy mencoba mampir ke toko Tyo karena melihat dirinya lagi merapikan barang jualannya .

" Pagi mas , sibuk ya " kata mas Erdy dengan sedikit ragu untuk menyapa

" Pagi juga mas , tumben pagi pagi mampir kesini " kata mas Tyo . Lalu saat mau ngobrol hp mas Tyo berbunyi kemudian membuka isinya terlihat nomer baru dan seperti gak asing dia berpamitan pada dirinya untuk pulang kampung . Membuat mas Tyo langsung gak semangat  setelah tahu kabar itu dari Rulan .

"Ya gapapa mas , dari Rulan ya mas " tanya mas Erdy saat melihat mas Tyo buka hpnya terlihat sedih . Namun bukannya di jawab justru hanya diam saja mas Tyo seakan tidak peduli dengan mas Erdy yang lagi berada di sampingnya . Karena mengetahui hal itu Arif langsung menantu menimpalinya. 

"Mas Erdy mau beli apa , biar sama aku aja gapapa  "  kata Arif

" Ohh ,, ini saja Rif . Makasih ya " kata mas Erdy yang matanya masih menatap Tyo karena sangat sedih setelah kepergian Rulan ke kampungnya .

Mas Erdy langsung balik lagi ke kostan saat berpamitan sama Tyo dan Arif , Tyo hanya diam saja seperti kehilangan orang . Di atas kostan mas Erdy menatap ke arah toko dia merasa bersalah dan seperti cemburu adiknya dekat sama Tyo , pikirin mas Erdy mulai  kacau setelah menyadari adiknya begitu dekat sama Tyo selama di toko . Kini rasa bimbang telah dirasakan oleh mas Erdy karena memiliki perasaan yang tak wajar terhadap kecemburuan yang tiba tiba datang . 

7 bulan telah berlalu kini kontrak kerja mas Erdy habis dan rencana dia akan jualan di depan kostan semacam jajanan Korea seperti toppokki selain itu dengar dengar yang akan membantunya berjualan adalah Rulan . Kabar itu sudah di ketahui sama Tyo karena selama ini keduanya masih saling memberi kabar lewat pesan . Segala peralatan dan tempat untuk jualan mas Erdy memesan lewat online  semuanya di lakukan sendiri tanpa bantuan orang tapi beberapa hari lagi adiknya akan datang kembali untuk mempersiapkan openingnya . Akbar temannya selalu datang walaupun cuma untuk numpang tidur atau main di atas karena mas Erdy ada WiFi bukanya di bantuin malah rebahan saja selama mas Erdy sibuk .

"Koq sendirian mas , emang temannya gak bantuin " tanya Arif lagi lihat mas Erdy nyiapin segalanya untuk mulai jualan .

"Yah dia cuma di atas ,  paling rebahan masalah kaya dia mana bisa " kata mas Erdy sambil melanjutkan kerjanya .

" Mau di bantuin gak mas , mumpung aku belum balik kampung " kat Arif yang ingin membantu mas Erdy .

"Gak usah Rif , mending kamu bantuin tuh mas Tyo yang lagi ribet bawa barang banyak " kata mas Erdy sambil nunjuk ke arahnya

Karena melihat Tyo kesulitan bawa barang banyak dari pasar akhirnya Arif balik ke toko untuk membantunya , mas Erdy sambil ngelihatin ke arah Tyo yang merasa kecapean setelah membawa barang dengan wajah bercucuran keringat , dengan senyum sedikit lebar mas Erdy memperhatikan seperti mulai ada rasa terhadap Tyo yang sudah tolak atas perasaannya . Seringkali rasa menyesal datang dalam pikiran mas Erdy saat bertemu atau melihat Tyo dimana pertama kalinya keduanya sangat akrab walaupun mas Erdy  tau semua itu ada kemauannya Tyo berada di dekatnya . Tujuan mas Erdy minta tolong sama Rulan agar melihat kembali senyum Tyo yang menghilang dulu

"Kamu dari mana Rif ?" Tanya Tyo sambil angkat angkat barang .

" Itu mas Erdy lagi benerin gerobak kan dia mau buka jualan di depan gak ada yang bantuin , temannya cuma rebahan di atas " kata Arif menimpalinya .

"Rulan belum datang emangnya ? "  Tanya Tyo lagi .

"Belum , katanya 2 hari lagi baru datang kesininya " kata Arif  .

Rasa bahagia mulai menyelimuti Tyo sambil mengirim pesan ke Rulan , memberitahunya kalau dia akan datang 2 hari lagi justru Rulan tidak tahu kapan datangnya nanti ke Depok . Bagi Tyo mau kapan saja datangnya asalkan kembali hadir di kehidupannya .  Semenjak tahu Rulan akan datang ke Depok  lagi Tyo lebih semangat melakukan pekerjaannya dan seperti orang tidak memiliki beban pikiran . Selama di tinggal Rulan , Tyo jarang sekali ngobrol dekat sama mas Erdy apa lagi sama teman temannya yang suka datang ke toko seperti Akbar atau Odi lebih senang  nonton acara di tv atau main game di hpnya tidak perduli mereka duduk di depan tokonya karena juga kadang Arif yang menemaninya .

" Mas , sibuk gak boleh minta tolong sebentar " tanya mas Erdy dari depan toko .

"Minta tolong apa mas ? " Tanya Tyo lagi duduk di dalam toko .

"Dorongin itu gerobak bentar ke samping dikit , bolehkan ?" Tanya mas Erdy lagi .

"Boleh mas , sama Arif ya gapapa kan mas " kata Tyo .  Mas Erdy hanya  nundukan kepala sambil senyum padahal dia berharap Tyo yang bantuin dirinya bukan sama Arif .

Tetangga Kost Rasa Pacar (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang