Chapter 31

590 44 12
                                    


Keseharian Tyo akhirnya lebih fokus untuk jualan pulsa ketimbang megang hp yang masuk banyak pesan dari Rulan . Tapi tumbennya hari itu mas Erdy telepon semenjak di cuekin selama ini pesannya gak pernah di bales .

Isi telepon .

E : assalamualaikum mas Tyo

T : walaikumsalam mas , kenapa dan apa kabar mas ?

E : baik mas Alhamdulillah , itu kemarin ibunya mas Tyo minjem uang ke aku kalau sudah masuk kabarin ya

T : minjem uang ? Ko tau nomer mas Erdy darimana ibuku ?

E : waktu itu aku kasih saat di rumah kalau butuh apa apa bilang saja. 

T : ya ampun mas , tadinya ngomong dulu sama aku . Ibu pinjem berapa ? Mas Erdy kan jualan nanti duitnya gak bisa muter gimana

E : tenang , aku sekarang kerja lagi untuk jualannya aku berhenti dulu . Masalah uang gak usah di tanya ya

T : jangan gitu mas aku gak enak jadinya

E : udah gak papa  , aku kerja lagi ya ,. Assalamualaikum

T : ya mas , walaikumsalam.

Selesai telepon jadi malu Tyo karena sudah beberapa kali merepotkan mas Erdy semenjak datang ke rumah . Langsung pergi menemui ibunya yang berada di ruang tengah untuk mengajak ngobrol tentang uang yang ibunya meminjam , setelah ibunya mengakui Tyo sedikit lega tapi dengan syarat tidak menghubungi mas Erdy lagi untuk meminta bantuan lagi . Kembali lagi menjaga konternya hp berbunyi lagi sekarang gantian Rulan yang menelpon .

Isi telepon

R : mas kenapa gak balas chat pesanku hanya di baca saja ?

T : aku sibuk Lan , maaf ya

R : bentar mas jangan di tutup , kenapa sejak aku ngasih tahu punya pacar malah jauhin aku . Salahku apa mas ?

T : gak ada yang salah , aku pengen sendiri dulu .

Telepon akhirnya di tutup sama Tyo rasa kecewa dengan harapan yang terlalu menggebu kini telah menyakiti perasaannya , ada dua pria yang di sukai tapi dengan langkah yang salah karena pria yang di sukai adalah cowok normal bukan seperti dirinya . Sekarang Tyo mencoba move on dari segalanya yang telah di laluinya selama ini tidak ingin mengulangnya kedua kali . Menjalankan hidup yang harusnya bisa bahagia semua sirna dan waktu yang sudah terlampau jauh hanya menjadi kenangan .

Teman SMP Tyo mengajak dirinya jalan ke daerah Guci (Tegal) dengan naik motornya boncengan , awalnya menolak karena Tyo gak punya uang tapi temannya tidak mempermasalahkan soal itu asalkan mau menemaninya bareng teman lainnya . Di situ Tyo merasa malu sebenarnya namun karena di paksa terus untuk ikut  akhirnya mau menerima ajakannya . Teman Tyo ini dulunya sangat dekat di sekolahan  hanya beda desa tapi sering mampir ke konter Tyo hanya sekedar main atau beli . Dan Tyo memang butuh refreshing setelah sekian lama jenuh banyak pikiran yang tidak menentu .

"Tyo sudah siap dirimu ? " Tanya temannya yang sudah berada di depan rumah .

"Sudah bro , bentar aku gak bisa kopling loh hee. Kamu yang nyetir ya gapapa kan daripada motormu kenapa napa " kata Tyo dengan rasa gak enak sama temannya .

"Oh gitu , gapapa deh asal nanti kalau badanku pada sakit pijitin ya hahaha " kata temannya itu yang namanya Ridho

"Ya dah tenang " kata Tyo sambil siap membonceng di belakang .

Temannya pada kumpul dekat alun alun kota dengan cepat motor melaju ke arah sana agar berangkat bareng ke Guci nya . Saat sampai di alun alun temannya pada kaget semua melihat perubahan Tyo sekarang berbeda dengan waktu sekolah yang kelihatan cupu . Di sana ada cewek yang dulu sempat di taksir Tyo tapi sudah memiliki suami dan bersamanya .

"Cakep sekali dirimu sekarang Tyo  , pasti hobi perawatan ya sampai putih gitu  " kata temannya yang cewek terkenal bawel

"Gak koq cuma sabun mandi saja " kata Tyo yang malu karena gak pernah ikut reuni sebelumnya .

"Ceweknya mana Yo ,  kenalin ke kita biar nanti datang ke acara nikahanmu " kata teman yang lain .

"Apaan sih kalian  , aku masih sendiri " kata Tyo

"Sudahlah gak usah nanyain Tyo terus kasihan , kita jalan saja sekarang biar sampai sana gak kesorean " kata teman yang cewek baik hati .

Setelah berkumpul semua akhirnya jalan beiringan ke arah yang di tuju melewati jalan raya terus melewati hutan belantara suasana dingin sangat terasa saat sampai di daerah bukit kota Pemalang selatan yang ke arah Gucinya . Sungguh sangat dingin cuacanya padahal masih siang membuat tubuh jadi menggigil karena kedinginan . Tyo tanpa malu sama teman lainnya memeluk Ridho dari belakang karena terasa kedinginan dan Ridho tidak marah saat di peluknya mungkin merasa lebih hangat setelah di peluk . Kadang teman cewek yang melihat menatap agak sinis dan jijik dengan sikap Tyo yang manja di jalanan meluk seperti orang pacaran .

Tetangga Kost Rasa Pacar (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang