𝟏𝟒 : 𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐬𝐩𝐞𝐚𝐤

782 136 37
                                    

Asahi mengemas peralatan tulisnya dengan malas saat bel loceng berbunyi menandakan waktu balik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Asahi mengemas peralatan tulisnya dengan malas saat bel loceng berbunyi menandakan waktu balik.

"Hei, kau tahu kan Park Jihoon..."

"Alah, senior yang tikam Kim Doyoung lepas tu bunuh diri tu? Viral berita pasal dia tu!"




Langkah Asahi terhenti saat telinganya tidak sengaja menangkap perbualan gosip dari tiga orang gadis yang sedang berbual di bekakang kelas.

Dia memandang ke arah mereka dengan tatapan kesal.

"Aku tak pahamlah apa yang ada dalam otak lelaki tu? Kenapa dia tikam Doyoung eh?"

"Tak hairan pun. Dia tu kan memang kaki gaduh dengan ponteng sekolah."

"Eh, aku dengar ayah dia kaki judi tapi mati ditikam kawan baik Jihoon...sadis weh."

"Kim Junkyu maksud kau? Aku rasa dia kena hasut dengan Jihoon lah."

"Seramnya dia. Aku rasa dia memang patut mati lah, memang kesalahan terbesar dia hidup atas muka bumi ni."

"Kasihan Doyoung."





Rasanya Asahi ingin ketawa sekarang ni.

"Kan lelaki tu—"














SKREK

"ARGHHhhh, sakit!!! LEPAS?!"










Belum sempat gadis itu ingin bersuara, Asahi yang sudah tidak tahan mendengarnya datang ke arah mereka lalu menarik kasar rambut salah seoeang dari mereka.

"Tutup mulut kau." Ucap Asahi datar lalu mengeratkan lagi gengamannya pada rambut gadis itu.

Sahabat gadis itu tidak duduk diam melihat kawannya diperlakukan kasar. Dia cuba menepis tangan Asahi.

"Apa masalah kau hah? Lagi pun lelaki tu dah MATI? Kenapa kau nak—"


BUGH!

Gadis itu bungkam saat Asahi menghentakkan kepala sahabatnya pada dinding simen. Dia menekup mulutnya rapat.

"GILA?!"

Gadis itu berteriak kencang.

Asahi terkekeh kecil, mujur saja hanya ada mereka berempat saja di dalam kelas ini. Dia menepuk tangannya pelan.

"Mulut kalian sampah. Dulu aku pernah dengar kalian mengumpat pasal Doyoung, budak kelas sebelah."

"Sekarang ni kalian cakap kasihan? Tck, kelakar."




"Lebih baik tutup mulut kalian jika tak ingin dijahit." Ucap Asahi datar sebelum berlalu pergi dengan perasaan kesal.

.....

[✓] replayWhere stories live. Discover now