[✓] replay

𝟏𝟕 : 𝐀𝐥𝐰𝐚𝐲𝐬 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭

BRAK

BUGH

Saat Hyunsuk ingin meneruskan langkahnya, dia tidak sengaja terlanggar troli besi dan berakhir kepalanya terhantuk pada bahagian dinding.

"Ah, maaf. Kamu baik baik saja..."

Soal Soal wanita yang membawa troli itu ragu ragu, risau melihat pemuda di hadapannya memegang kepala dengan wajah yang merah.

Hyunsuk mengangguk pelan sebelum berlalu pergi dengan kepala yang berdenyut kuat.

Entah kenapa, hentakan pada dinding yang tidak kuat itu mampu membuat kepalanya terasa pening seolah olah ada kejutan elektrik di dalamnya.

Hyunsuk menolak daun pintu bilik rawatan yang menempatkan Kim Doyoung dengan senyuman nipis.

Kleck.

Suara geseran pintu kedengaran membuatkan pemuda Kim yang sedang asyik dengan fikirannya menoleh ke arahnya.

Hyunsuk masuk dengan senyuman terpatri di wajahnya, cuba mengabaikan rasa pening yang masih menjalar kuat di ingatannya.

"Hai."

Sapa Hyunsuk sambil berjalan mendekati Doyoung yang sudah berkeringat.

Doyoung bukannya membalas sapaan mesra dari classmate--nya melainkan bangkit berdiri dari katilnya dengan wajah yang cukup pucat.

"Apa yang kau buat di sini?! Menjauhhhh?!"

Jerit Doyoung dengan nada suara penuh ketakutan, dia mati matian cuba menahan tangisannya saat ini.

Sungguh, Doyoung takut.

"Hah?"

Hyunsuk bingung dengan reaksi Doyoung yang tampak berlebihan.

"Arghhh"

Dan saat itu, kepalanya kembali diserang rasa sakit bercampur pedih. Dia memegang kepalanya kuat sambil meringis sakit.

Dan tak lama itu, dia kembali membuka matanya dengan penuh kesedaran. Tiada lagi pandangan bingung yang terlakar di wajahnya melainkan senyuman yang menyeramkan.

"Ouh, aku baru ingat."

"Nampaknya kau masih hidup lagi...Kim Doyoung."

"Menjauh...!!"

Doyoung ingin berteriak kencang sekuat kuatnya namun....dia tidak mampu. Setelah berminggu minggu koma, tekaknya agak kering dan tenaganya agak lemah saat ini.