Part 13

33 5 0
                                    

Karena seleksi olimpiade sebentar lagi, Cinta ingin giat lagi belajar, saat ini ia sedang melangkahkan kakinya menuju ruang perpustakaan SMA Blitarya untuk membaca buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena seleksi olimpiade sebentar lagi, Cinta ingin giat lagi belajar, saat ini ia sedang melangkahkan kakinya menuju ruang perpustakaan SMA Blitarya untuk membaca buku.

Perpustakaan ini tidak terlalu ramai, pengunjungnya hanya murid murid ambisi, dan kutu buku.

Cinta melihat buku buku di rak, ia memilih buku yang berjudul matematika sekitar 3 buku. Cinta melangkah ke kursi pengunjung, ia melihat Zayn tertidur di pojok sana.

Niat hati ingin tenang malah kesal saat melihat Zayn, entah mengapa saat melihat Zayn hatinya merasa dongkol, Cinta berusaha mengacuhkan Zayn.

Cinta membaca dan mempelajari semuanya, mulai dari soal soal kelas 10 sampai dengan beberapa soal kelas 12, setelah satu jam membaca rasa ngantuk melanda Cinta.

Ia memposisikan tubuhnya untuk tidur dengan kepala di atas meja, tanpa tau posisinya sekarang sedang berhadapan dengan Zayn yang sedang tidur.

Keduanya tertidur dengan saling menghadap, setelah beberapa menit Zayn membuka matanya, awalnya sedih tekejut saat ia membuka mata wajah Cinta terpampang dihadapanya.

Zayn diam mengamati wajah damai Cinta saat tidur, entah mengapa jantung merasa sesak, mengapa ia selalu menjadi yang kedua, mengapa ia selalu mendapatkan sesuatu yang sudah lebih dulu diklaim seseorang.

Zayn asik melamun sambil memandangi wajah Cinta, kemudian Cinta membuka matanya, karena nyawanya belum terkumpul, sehingga saat ini keduanya saling memandangi satu sama lain.

Cukup lama sampai Cinta berteriak histeris. "AAAA!!"

Brak!

Keduanya jatuh dari kursi, Cinta yang terkejut mendorong Zayn, dan dirinya ikut terjungkal.

"Aw, sakit," desis Cinta karena kakinya terkena ujung meja.

Sementara Zayn kepala terbentur lantai, sehingga ia merasakan pusing, Cinta melihat Zayn yang memegang kepalanya.
Ia menggigit bibir bawahnya, merasa bersalah.

"Kamu gak apa?"

Zayn tidak langsung menjawab, kepala masih berdenyut nyeri. "Hm." Kemudian ia berlalu keluar dari ruang perpustakaan, meninggalkan Cinta.

Cinta jadi merasa bersalah, ia keluar dari ruang perpustakaan, tak lupa meminjam buku yang tadi ia pilih.

Dengan berjalan pelan pelan, kakinya benar benar sakit, sesekali ia meringis pedih, ia saja sudah sangat sakit bagaimana dengan Zayn.

Diperjalanan Cinta tak sengaja bertemu Grandy, Grandy tersenyum manis menyapa Cinta, ia melihat cara berjalan Cinta, kemudian ia mengerutkan dahinya.

"Ada apa Cin?"

"Gak papa, Kak," jawab Cinta, ia memaksakan kakinya untuk berjalan lebih cepat.

"Aw!!" Cinta menutup matanya menahan pedih.

Cinta Untuk Zayn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang