O6 | Tamu tak di undang

7.9K 1K 76
                                    

"siapa pria yang mengantar Yuan tadi?" Tanya Jiang Cheng dengan tangan bersedekap di depan dadanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"siapa pria yang mengantar Yuan tadi?" Tanya Jiang Cheng dengan tangan bersedekap di depan dadanya.

"Itu cuman teman lama," Wei Wuxian tersenyum canggung, tidak seperti biasanya.

Jiang Cheng menatap tajam, bahkan saudara angkatnya ini seperti sedang menghindari tatapannya, "teman lama siapa?" Tanyanya penuh selidik.

"Lan Wangji, teman sewaktu kita SMA dulu."

Jiang Cheng mengangguk singkat, tangannya bergerak untuk mengelus rambut halus milik Yuan. Sedangkan anak itu hanya diam sambil menonton acara kartun kesukaannya dari handphone Jiang Cheng.

Nie Huaisang sudah pulang duluan 15 menit yang lalu, katanya dia memiliki kerjaan mendadak. Padahal aslinya dia takut keceplosan soal Yuan saat berada di sekitar Jiang Cheng, jadi dia lebih memilih untuk pulang daripada mengacaukan keadaan.

"Aku tidak tahu kalau dia seramah itu," kritik Jiang Cheng dengan tatapan tajam.

"Ayolah a-Cheng, kau kan tahu dulu aku dan Lan Zhan pernah berteman dekat dulu sewaktu SMA. Jadi wajar kalau dia masih bersikap baik denganku dan anakku,"

Jiang Cheng hanya mengangkat bahunya acuh, "melihat interaksi kalian di depan cafe, aku sempat mengira kalau Lan Wangji adalah ayah kandung Yuan yang selama ini kau sembunyikan," nada bicaranya terdengar sangat dingin, bahkan Wei Wuxian menelan ludahnya dengan kasar.

Ia meremas kedua tangannya yang berada di bawah meja, dia sangat gugup. Dia takut Jiang Cheng mengetahui semuanya.

"Hahaha omong kosong macam apa itu? Tentu saja bukan, Lan Zhan kan alpha yang berbudi luhur. Dia tidak mungkin menghamili omega di luar nikah, apalagi kalau omega itu aku. Itu sangat mustahil A-Cheng."

"Siapa yang tahu kan? Yasudah kalau begitu aku akan kembali ke kantor, ingat untuk mengunjungi shiejie. Dia baru saja melahirkan dan katanya dia merindukanmu."

"Siap! Nanti akan ku usahakan untuk menjenguk shijie bersama dengan Yuan."

Seketika Jiang Cheng memicingkan matanya ke arah Wei Wuxian, "kau harus. Jangan hanya di usahakan." Ujarnya dengan nada tegas.

"Iya iya bawel! Aku janji akan menemuinya, aku juga merindukan shijie dan penasaran ingin melihat wajah keponakan ku ngomong-ngomong."

Jiang Cheng mengangguk sekali kemudian pergi berpamitan pada Yuan, "semangat Cheng Jiu!" Sorak Yuan sembari memberikan kecupan singkat pada pipi Jiang Cheng yang tentu saja di balas dengan senyum dan elusan pada kepalanya.

***

- Sebelum Lan Wangji dan Yuan kembali -

"Wei Wuxian."

Tubuh keduanya langsung tersentak kaget begitu mendengar dan melihat siapa orang yang baru saja memanggil.

"Oh? Ada Nie Huaisang juga, apa yang kalian bicarakan? Kenapa harus berbisik segala?" Ujar pemuda itu yang ternyata adalah Jiang Cheng.

"Jiang xiong! Lama tidak bertemu, apa kau merindukanku?" Goda Nie Huaisang sambil menaik turunkan alisnya yang malah mendapatkan tatapan jijik dari Jiang Cheng.

"Kangen pantatmu, aku mengira kau sudah betah berada di negara orang sampai-sampai tidak ingin pulang lagi," sindirnya.

Wei Wuxian diam-diam menghela nafas lega, 'untung saja Jiang Cheng tidak mendengar pembicaraan ku dengan Huaisang tadi' lega batinnya.

"Eii, kau sangat jahat. Aku baru saja sampai tapi kau malah berkata seperti itu padaku," ujar Nie Huaisang dengan nada dramatis.

Beberapa pengunjung di sana merasa terhibur dengan keberadaan tiga pemuda ini, meskipun mereka berisik tapi itu tidak membuat para pengunjung risih sama sekali. Malah mereka menikmati drama gratisan itu.

***

"Wangji? Tumben ada di ruangan ku, ada sesuatu yang ingin kau tanyakan?" Tanya Lan Xichen setelah melihat adiknya duduk dengan tenang di sofa ruangannya.

"Kakak, aku merasa seperti tidak asing dengan anak itu," ujar Lan Wangji setelah terdiam beberapa menit.

Lan Xichen mengerutkan alisnya, anak mana yang adiknya maksud?

"Anaknya siapa, Wangji?"

"Anaknya Wei Ying, dia memang memiliki senyum yang mirip dengan Wei Ying tapi matanya mirip seperti mataku."

Lan Xichen mengambil posisi untuk duduk di sebelah adiknya, "jadi maksudmu?"

"Aku sempat mengira kalau aku memiliki anak dengan Wei Ying, tapi aku tidak ingin salah menebak, kak."

Lan Xichen bisa merasakan kegundahan adiknya, Lan Wangji bertahun-tahun berpisah secara mendadak dengan pujaan hatinya dan akhirnya setelah kembali bertemu pujaan hatinya malah sudah memiliki anak.

"Sebaiknya kau mencari tahu lebih lanjut dulu, agar kau tidak salah langkah nantinya."

Lan Wangji mengangguk. Akhirnya dia pamit ingin kembali ke ruangannya dan menenangkan pikirannya untuk sejenak, mumpung rumah sakit lagi lumayan senggang jadi dia memiliki sedikit waktu untuk mengistirahatkan tubuh serta pikirannya.

***

Wen Qing mengelus batang hidungnya dengan pelan, "Wei Wuxian, bukankah aku sudah menyuruhmu untuk berhenti terlalu mengkonsumsi supresan?"

Wei Wuxian hanya diam, bibirnya mengerut pelan kemudian mengangguk.

"Ini belum ada 2 bulan dan kau sudah meminta botol pill ke 4. Apa kau sudah gila?" Sentaknya.

"Bukan begitu..."

"Lalu apa? Kau sudah bosan hidup sehat? Kau sudah tidak memikirkan kesehatan rahim mu? Kau kan tahu terlalu sering mengkonsumsi supresan bisa membahayakan rahimmu, itu bisa saja membuatmu tidak bisa hamil lagi di masa depan."

Wei Wuxian menundukkan kepalanya, "aku benar-benar butuh, A-Qing. Kau kan tahu aku tidak memiliki alpha ... dan akhir-akhir ini aku tidak bisa menahan pheromon ku sendiri, masa heat ku juga sebentar lagi akan datang. Jadi berikan aku botol pill baru yaa?" Wei Wuxian menatap memelas ke arah Wen Qing.

Yang tentu saja itu tidak mempan.

"Jangan terlalu berharap, aku tidak akan memberikanmu. Kau secepatnya harus mencari alpha, sekaligus ayah baru untuk Yuan."

Bibir Wei Wuxian mencebik pelan, "kau kira mencari alpha yang baik di jaman sekarang gampang huh?"

Wen Qing mengangkat bahunya acuh, "kalau begitu kenapa tidak menikah saja dengan ayah kandungnya Yuan? Bukankah dia alpha yang baik?"

"Tidak bisa, justru karena Lan Wangji terlalu baik makanya dia tidak pantas bersanding denganku,"

Kemudian terdengar suara pintu terbuka secara kasar.

"Wei Ying?"

Seketika tubuh Wei Wuxian membeku, sedangkan Wen Qing hanya diam menatap tamu yang tidak di undang itu.

***

Bersambung

31 Oktober 21 —

Akhirnya setelah sekian lama aku update lagi, sekalian ngerayain ulang tahun Wei Wuxian hehe.

Jangan lupa untuk vote dan comment, cintah ꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡

Who You're Daddy | WangXian [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now