Part 8

525 389 335
                                    

"Mulai sekarang pulang bareng gue," ucap Alka tiba-tiba mengagetkan Rara yang sedang merapihkan alat tulisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mulai sekarang pulang bareng gue," ucap Alka tiba-tiba mengagetkan Rara yang sedang merapihkan alat tulisnya.

"Lo ngapain di sini sih, diliatin anak-anak," Rara cepat-cepat membereskan alat tulisnya agar segera keluar dari kelas.

Tak lama saat ia keluar kelas bersama Alka banyak yang membicarakan dirinya dan juga Alka, merek berdua juga sudah melupakan pasal boba semalam.

"Eh itu Alka sama Rara pacaran ya?"

"Tapi cocok deh,"

"Nggak cocok, sifatnya aja udah beda,"

"Jadi pengen di posisi Rara,"

"Enak kali ya diajak ngomong sama Alka,"

"Kapan ya gue punya pacar,"

Rara mempercepat langkahnya sambil menunduk karena risih, tapi ia tidak memperhatikan jalan dan malah menabrak punggung Alka.

"Jalan yang benar," Alka menepuk pelan kepala Rara lalu melanjutkan langkahnya.

Sementara Rara masih terdiam dan mencerna kejadian barusan, Alka menepuk kepalanya, lagi kesambet kali tuh orang, batin Rara.

Murid-murid yang melihat itu kembali heboh dan menebak-nebak jika Alka dan Rara berpacaran.

"Ck, gara-gara Alka anak-anak jadi pada ngeliatin gue,"

Setibanya di parkiran, tanpa basa-basi Rara langsung saja menaiki motor Alka dan memakai helm, saat sedang di jalan pun Rara sibuk mengotak-atik handphonenya dan tak sengaja terbuka pesan-pesan tadi pagi yang belum ia balas.

Fans Gue

|Semangat belajarnya

|Gue pengen banget ketemu lo

|Tapi nanti lo kaget

|Lo mau tau nama gue?

Nama lo siapa?|

"Jangan main handphone di jalan," tegur Alka saat melihat Rara di spion motor fokus pada handphonenya.

Rara langsung memasukkan handphonenya ke dalam tas begitu mendengar nada Alka seperti perintah, Rara malas jika ia harus berdebat dengan Alka.

"Eh kalian udah pulang, sini makan, Bunda tadi udah makan, pas banget jadi sisa punya kalian berdua," titah Aza yang diangguki oleh keduanya, Aza pun berbalik ke kamarnya meninggalkan mereka berdua.

"Al, lo paham matematika nggak?" tanya Rara di sela-sela makan.

"Abisin baru ngomong," titah Alka, Rara menggerengut kesal.

"Lo paham Al?" tanya Rara lagi setelah selesai makan.

"Apa urusannya sama lo?" Alka meneguk airnya hingga kandas.

ALRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang