Chapter 36

120 16 17
                                    

Chapter 36

Mindscape.

[Tuan rumah? Anda baik-baik saja?] tanya system khawatir, pasalnya sejak pernyataan Muzan, Nezuko tertidur didunia nyata dan mengurung diri di alam bawah sadarnya. Hanya duduk dan termenung dengan wajah kosong dan terkadang tertawa sendiri setelah itu dia akan menangis meraung-raung. System takut jika hostnya menjadi gila bahkan sebelum menyelesaikan dunia pertama.

[Tuan rumah?] panggilnya lagi.

Krikk...krikk

[Tuan rumah apa anda masih waras?]

Krikk..krikk...

[Tuan rumah, saya mohon jangan gila dulu dunia pertama memang begini cobaannya. Biasanya dunia pertama digunakan sebagai test kelayakan. Apakah anda layak menjadi player atau tidak dan setelah itu untuk dunia selanjutnya bebannya tidak akan separah ini] hibur system aka Lucifer.

“Jadi maksudmu, setelah dunia ini terselesaikan maka aku akan masuk dunia lainnya?”

[......] keceplosan.

[Itu..saya juga kurang tahu, hanya system utama yang mengetahui alasan terpilihnya para player]

Jika system memiliki wujud maka dapat terlihat jika dia akan memalingkan wajah yang penuh keringat jatuh.

“Hahhh....” menghela napas.

“System, menurutmu kenapa Muzan melihat ilusi itu? Ilusi yang membuatku teringat dengan ayah kandungku? Bahkan perkataannya sama persis?” tanya Nezuko galau

System ingin mengatakan sesuatu namun tidak jadi, dia tidak ingin memberikan spoiler.

[Semua yang terjadi pasti ada maksudnya tuan rumah, anda cukup menjalaninya sebagaimana yang anda anggap benar saja.]

“Aku tidak ingin menganggap Muzan ayahku, bagaimana pun dia adalah alasan Tanjirou dan yang lainnya menderita bahkan jika Muzan entah bagaimana memiliki sifat bahkan jiwa ayahku meskipun itu sangat tidak mungkin, aku tidak akan pernah mau mengakuinya.”

System terdiam.

[Tuan rumah bisakah sekali saja anda berpikir sedikit egois?]

“Maksudmu?”

[Jangan pikirkan orang lain cukup pikirkan diri anda sendiri]

Nezuko tidak mengerti, selama ini dia merasa tidak munafik. Ada kala dimana dia tidak peduli pada orang lain dan akan memikirkan dirinya sendiri namun kenapa system yang sudah menyatu dengan darah dagingnya ini berpikir jika selama ini dia selalu mendahulukan orang lain?

“Tapi..tidak selamanya aku memikirkan orang lain loh, bukankah kau juga tahu ada saat dimana aku akan memaksa mereka untuk menghadapi situasi berat?”

Lucifer ingin menjabak rambutnya sendiri andai kata dia punya rambut, hostnya entah terlalu bodoh, polos atau bego sebenarnya yang jelas system terlalu malas untuk menjelaskan.

[Sekarepmu lah]

“Lah?”

.

.

.

24 jam sudah berlalu, namun masih belum ada tanda-tanda jika Nezuko akan kembali. Hal ini membuat satu markas sama sekali tidak bisa tenang. Meskipun masih ada sisa waktu yang tersisa tetap saja kabut kekhawatiran tidak pernah sirna dari hati mereka semua terutama kakak dari sang gadis yang sama sekali tidak tidur.

Inosuke dan Zenitsu bersikeras untuk menemani pemuda bersuarai crimson itu berjaga namun bagaimana pun juga Tanjirou bukan tipe orang yang akan memikirkan diri sendiri, dia tidak bisa melibatkan orang lain terlalu jauh untuk apa yang seharusnya dia jaga. Tanpa mereka sadari Tanjirou membuat mereka tertidur, dan membiarkan dia, Makomo dan Sabito yang menunggu.

A Supporter In The World Of Kimetsu No Yaiba (Lanjutan)  (SLOW UPDATE) Where stories live. Discover now