Chapter 41

58 15 3
                                    

Chapter 41

Pertarungan masih terus berlanjut, perlu diingat hingga saat ini belum ada satu orang pun yang tahu jika Tanjirou mempunyai teknik pernapasan lebih dari satu dan sebuah pernapasan milik sang legenda yaitu pernapasan matahari. Nezuko meminta nya untuk merahasiakan hal ini hingga saat yang tepat untuk memberitahukan mereka semua termasuk Ubuyashiki Kagaya.

Membahas tentang legenda, boneka tempur yang sudah diperbaiki Nezuko jika mengikuti cerita aslinya seharusnya didalam tubuh boneka itu terdapat pedang milik Yoriichi namun nyatanya didalamnya kosong, itu wajar  karena pedang itu sejak awal cerita dimulai sudah diambil Nezuko menggunakan kemampuan system dan menggabungkannya dengan pedang Tanjirou yang baru saja selesai ditempa.

Flashback

Nezuko yang saat ini sedang berbincang dengan system selagi Urokodaki tidak ada dirumah, sedang menyusun apa saja yang harus mereka lakukan dimasa depan.

“Ne, system minggu depan Tanjirou kembali dari seleksi akhir dan kemudian akan mendapatkan nichirinnya. Apa kau punya saran bagaimana cara agar nichirinnya lebih kuat dari pada yang asli? Agar tidak mudah patah gitu?”

[Tuan rumah kenapa tidak anda gabungkan saja nichirin miliknya dengan nichirin milik Yoriichi yang berada di desa penempa?]

“Enak kali tuh mulut bicara, memangnya kita bisa mengambilnya tanpa pergi kesana? Kalau menunggu kita kesana pedangnya akan patah duluan.”

[Tuan rumah anda pikir saya apa?]

“Maksudmu?” Nezuko tidak mengerti

Tak lama sebuah lingkar sihir muncul dari ketiadaan, perlahan sebuah pedang kusam + karatan keluar dari sana.

“....”

Krik

Krik

Krik

“Ne, system apa kau punya permintaan? Akan aku lakukan sebisaku apa pun itu.”

[(>u<)v]

End flashback

Setelah Sekido mati menyisakan 5 iblis lainnya yang sudah berhasil membelah diri, Tokitou saat ini melawan iblis yang tadinya berniat membawa Tanjirou terbang, dilidahnya terlihat sebuah kanji “menyenangkan” . Iblis ini mengandalkan gelombang suara sebagai senjatanya.

Iblis bersayap itu berhasil melempar Tokitou cukup jauh setelah membawanya terbang bersama, sehingga saat ini Tokitou berada cukup jauh dari tempat Tanjirou berada.

“Dia melemparku cukup jauh.” Pikir Tokitou, yang berlari di hutan dan tidak sengaja berpapasan dengan anak yang sempat bertengkarnya, niatnya ingin tetap maju dan tidak peduli namun perkataan Tanjirou terngiang dalam kepalanya.

Muichirou-kun kau tahu, membantu orang lain itu menyenangkan kau akan merasakan sebuah perasaan bangga yang sulit dijelaskan berbeda dengan saat kau berhasil mengalahkan musuh, dan itu juga akan menjadi manfaat bagi mu di masa depan

Seperti auto drive langkah Tokitou berbelok arah tanpa peringatan menuju ke dua makhluk yang berada disana.

Oke, pelet Tanjirou memang gak pernah gagal.

“Hei kau makhluk rendahan, lepaskan anak itu.” Ujar sang pilar kabut dengan pedang yang mengarah kesamping.

Breath of Mist, second form “ Kiri o bunkatsu!

Tiba-tiba muncullah kabut yang entah dari mana yang mengurung iblis tersebut dan membuatnya buta sesaat, mengandalkan kesempatan itu, Mui menarik sang bocah pergi dari sana, sambil menebaskan pedangnya pada iblis yang tak tentu spesiesnya apa, ikan tapi punya kaki, mana posisi badannya kek beruang tengkurap lagi. Kepala ikan itu terputus namun kembali beregenerasi dengan cepat. Sungguh menyebalkan.

Bagaimana cara menlawan iblis ini?” pikir Mui

Apa aku hancurkan saja benda yang ada di punggungnya?” setelah berpikir demikian dia menghancurkan sebuah kendi yang tepat berada di punggung iblis ikan itu dan perlahan iblis tersebut melebur menjadi abu.

“Ini dibuat dengan jurus darah iblis rupanya.”

“WOOAAHHHH..TERIMA KASIHHHH!!! KUKIRA AKU AKAN MATI…MAAF MEMANGGILMU KEPALA RUMPUT SEBELUMNYA!!!” tangis si bocil keras.

“Kau memanggilku kepala rumput?”

“Maaf aku benci padamu sebelumnya! Akh! Tunggu Kinamori-san juga diserang!”

“Urus saja urusanmu, aku tidak peduli.”

“AKU MOHON PADAMU! SEBELUM SEMUANYA TERLAMBAT!” si bocil sembah sujud di depan kaki Mui.

“Tidak aku…”

Kau pasti bisa menemukan dirimu lagi Muichirou, suatu saat ingatan mu akan kembali, untuk sekarang fokuslah untuk bertahan hidup.” Sebuah ingatan tiba-tiba saja muncul dalam kepalanya, dia tidak mengerti namun satu hal yang pasti dia tahu itu suara milik atasannya Oyakata-sama.

“HEIIIIIII PELAN-PELAN!! AKU AKAN JATUH!!”

Mui membawa bocah itu seperti karung beras di pundaknya dan berlari menuju arah Tanjirou bertarung.

“Apa ini tindakan yang benar?” pikirnya

Tbc~

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : May 11, 2022 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

A Supporter In The World Of Kimetsu No Yaiba (Lanjutan)  (SLOW UPDATE) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant