Chapter 37

81 21 6
                                    

 “Kenapa aku merasa bahwa kau memiliki sesuatu yang spesial yang sudah lama kami cari?”

 “Apa maksud si racun itu?” pikir Nezuko memikirkan perkataan Gyutaro.

Teng~

Tanpa menunggu lama mereka bertiga sampai di dalam hutan tempat dimana para iblis menjemput Nezuko sebelumnya, dikarenakan cuaca yang tidak begitu bersahabat alias mendung mau hujan (yang sebenarnya karena ulah mas Tanjirou) memberikan kesempatan pada ketiga iblis itu untuk bersantai tanpa harus khawatir terkena sinar matahari.

“Nah, Nezuko kecil kita sudah sampai.” Ujar Douma 

“Sebenarnya aku tidak habis pikir mengapa Muzan-sama mengirimmu pulang kembali, jika itu aku maka aku akan lebih memilih untuk mengurungmu di kastil saja bersama kami. Bukankah seperti itu seharusnya jika mau membuat apa yang kau inginkan tetap berada disisimu?” lanjutnya masih dengan Nezuko yang berada didalam gendongannya.

“Douma-dono ucapanmu tidak sopan.” Sahut Nakime

“Apakah begitu?” tanya Douma dengan menyebalkan.

Nezuko sweatdropp

“Jika kau mengurungku maka aku akan menangis.” Jawab Nezuko polos.

Kedua iblis itu terdiam.

“Serius? Kau sama sekali tidak takut pada kami?” sebenarnya dari semuanya, itu yang paling membuat Douma penasaran.

“Tentu saja aku takut, anda bisa saja membunuhku jika anda mau.”

Douma menatap gadis kecil buta itu dengan pandangan tertarik.

“Kau benar, aku bisa saja membunuhmu sekarang juga.”

Nezuko yang mendengarnya terkejut, matanya berkaca-kaca dan siap untuk menangis saat itu juga namun untung saja keduanya sigap untuk menghentikan.

“Douma-dono hentikan! Nezuko-dono tolong jangan menangis.” Nakime panik, jika Muzan tahu mereka membuat anak yang diinginkan junjungannya menangis bisa-bisa mereka dihukum disuruh berdiri di depan tiang bendera.

“Cup..cup..anak manis jangan menangis ya, ayo katanya kangen sama kakaknya~” hibur Douma

“Hiks~ hiks~ hu’um..” Nezuko mengangguk dengan mata sembab.

Cape juga akting jadi bayi” pikir Nezuko yang ingin cepat-cepat pulang dan rebahan sambil baca manga Tokrev lumayan buat latih plot armor, dia turun dari gendongan Douma. Nakime merapikan haori yang dia kenakan serta merapikan rambutnya

“Nezuko-dono, kami hanya bisa mengantar anda sampai disini saja, jika saat Muzan-sama ingin menemui anda atau anda yang ingin mengunjunginya cukup panggil nama saya saja dan saya akan menjemput anda.” Jelas Nakime.

Bentar-bentar..apa?” otak Nezuko mendadak lemot, dan hanya mengangguk kaku.

“Ah..sebelum itu..” panggil Douma sebelum mereka pergi, dia berjongkok dihadapan si kecil.

“Jaga dirimu ya~ dan jangan terlalu dekat sama kakakmu itu karena Muzan-sama tidak suka~..” ujar Douma sambil mengusap pipi gembul Nezuko.

Cup~

Mata Nezuko dan Nakime sama-sama membola seakan-akan keluar dari rongganya.

“Nakime ayo kita pulang” kata Douma sambil mengusap bibirnya dengan seringaian.

Widihh..sexy uy..eh?? tunggu..” kayaknya ada janggal..

Nakime membuka pintu dengan ekspresi seperti mengatakan bahwa Douma sudah gila.

A Supporter In The World Of Kimetsu No Yaiba (Lanjutan)  (SLOW UPDATE) Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ