25

5.4K 611 9
                                    

Tiga hari sebelum ujian hari pertama, di pagi yang cerah dan sibuk di Hogwarts, aroma harum dari berbagai hidangan sarapan memenuhi udara. Aula Besar dipenuhi oleh murid-murid yang berbincang riuh rendah, menikmati hidangan lezat yang tersaji. Di tengah kehebohan itu, Profesor McGonagall berdiri dengan anggun di depan meja guru, wajahnya memancarkan kepercayaan diri.

"Ada berita baik," katanya dengan suara tegas namun penuh harapan. Aula Besar yang biasanya menjadi sunyi ketika pengumuman disampaikan, kali ini malah meledak dengan sorak sorai.

"Dumbledore akan kembali!" beberapa anak berteriak penuh semangat, wajah mereka berseri-seri.

"Pewaris Slytherin sudah berhasil ditangkap!" pekik seorang anak perempuan di meja Ravenclaw, matanya berbinar penuh kemenangan.

"Pertandingan Quidditch akan diadakan lagi!" teriak Wood penuh semangat.

Ketika hiruk-pikuk mulai mereda, Profesor McGonagall melanjutkan dengan nada serius namun penuh harapan. "Profesor Sprout telah memberitahuku bahwa Mandrake-mandrake sudah siap dipotong, akhirnya. Malam ini, kita akan bisa menghidupkan kembali anak-anak yang sudah dibuat Membatu. Tak perlu kuingatkan kepada kalian bahwa salah satu dari mereka mungkin bisa memberitahu kita siapa, atau apa, yang menyerang mereka. Aku berharap tahun mengerikan ini akan berakhir dengan kita menangkap si pelaku."

Sorak-sorai memenuhi Aula Besar, menciptakan gelombang kegembiraan yang meluap-luap. Harry memandang ke meja Slytherin dan sama sekali tidak heran melihat Draco Malfoy duduk dengan ekspresi cemberut, matanya menyipit penuh kebencian. Namun, yang lebih mencolok adalah Clara, yang tampak jauh lebih pucat daripada biasanya.

Clara berdiri dari kursinya dan melangkah mendekati meja Gryffindor. Anak-anak Slytherin, terutama Draco Malfoy, meliriknya dengan sinis. Clara tidak peduli; ada sesuatu yang mendesak yang perlu disampaikannya.

"Harry, aku harus memberitahu kalian sesuatu. Temui aku di perpustakaan sesudah kalian selesai makan," katanya dengan nada serius sebelum berbalik dan meninggalkan Aula Besar.

Harry menarik kursi dan duduk di seberang Clara di perpustakaan yang sunyi. Ron berada di sampingnya, ekspresi mereka menunjukkan campuran rasa ingin tahu dan kecemasan.

Clara menunjukkan halaman sebuah buku kepada mereka. "Aku tahu binatang apa yang ada di dalam sana," katanya dengan suara kecil namun tegas.

"Apa?" tanya Ron tak sabar, matanya melebar.

"Di antara banyak binatang dan monster menyeramkan yang menjelajahi negeri kita, tak ada yang lebih menakjubkan ataupun lebih mematikan daripada Basilisk, yang juga dikenal sebagai Raja Ular. Ular ini, yang bisa mencapai ukuran raksasa, dan hidup sampai ratusan tahun, ditetaskan dari telur ayam yang dierami oleh katak. Cara Basilisk membunuh sangat luar biasa; dengan taringnya yang mematikan dan berbisa, Basilisk mempunyai pandangan maut, dan semua yang terkena sorot matanya akan langsung mati."

"Laba-laba melarikan diri dari Basilisk, karena Basilisk adalah musuhnya yang paling ganas, dan Basilisk sendiri hanya menghindari kokok ayam jantan, yang
bisa berakibat fatal untuknya. Kurasa dia merayap lewat pipa di balik dinding"

Harry merasakan pencerahan, seolah ada orang yang menyalakan lampu di dalam kepalanya. "Basilisk membunuh orang dengan cara memandangnya. Tetapi tak seorang pun meninggal, karena tak seorang pun langsung menatap matanya. Colin melihatnya lewat kameranya. Si Basilisk membakar seluruh filmnya, tetapi Colin hanya Membatu. Justin... Justin pastilah melihat Basilisk itu menembus Nick si Kepala-Nyaris-Putus! Nick yang menerima sorot matanya sepenuhnya, tetapi dia tidak bisa mati lagi... dan Hermione dan Prefek Ravenclaw itu ditemukan dengan sebuah cermin di sebelah mereka. Hermione baru saja menyadari monsternya adalah Basilisk. Aku berani taruhan apa saja, dia memperingatkan orang pertama yang dijumpainya agar melihat-lihat semua sudut dengan cermin dulu! Dan gadis itu mengeluarkan cerminnya, dan..."

THE RETURN OF THE LOST GIRL  | COMPLETED|Where stories live. Discover now