42

3.6K 425 15
                                    

Clara sedang menunggu surat dari Narcissa di kamar Draco. Dia duduk memeluk bantal dengan cemas.

Tak lama burung hantu Elang Eurasia Draco yang sangat besar bernama oris tiba. Di kakinya terikat sebuah surat.

Draco mengambil surat itu dan membukanya disamping Clara, Clara menunduk membaca isi surat dari Narcissa yang memintanya untuk jangan pulang kerumah.

"Ibu tidak beritahu alasan kenapa kau tak boleh kembali" Kata Draco melipat lagi surat itu.

Suara ketokan pintu mengalihkan atensi Mereka. Draco membuka pintu menjadi cela kecil dan melihat pansy berdiri di depan pintu

"Clara dicari profesor Snape di ruangan profesor Dumbledore" Kata pansy. Draco mengangguk dan menutup pintu kamarnya.

"Baiklah aku pergi dulu" Kata Clara beranjak dari kasur.

"Perlu kuantar?" Tanya Draco dan Clara menggeleng pelan.

Clara sampai di depan ruangan kepala sekolah, mengucapkan sandi di depan patung raksasa yang membuka pintu dengan sendirinya.

"Ahh kau sudah datang rupanya" Kata Dumbledore tersenyum. "Aku pikir mungkin kau tidak bisa kembali kerumah sekarang Clara... Atau kupanggil kau Cassie?"

"Terserah kau saja Profesor." Kata Clara tersenyum. Wajah profesor Snape nampak lebih ketus dari biasanya.

"Aku sudah menghubungi sirius, kupikir mungkin secara diam diam ibumu juga mengirim surat padanya.. Tentu saja tanpa sepengetahuan ayahmu" Kata Dumbledore menatap Clara intens dari balik kacamata bulan separuh nya.

"Kau akan tinggal dengan Sirius, pamanmu. Dia akan menjagamu tetap aman seperti dia menjaga Harry" Kata Dumbledore lagi, Snape berdecak tak suka.

"Ini pilihan terbaik untuknya Saverus, orde akan ikut serta menjaganya" Dumbledore kini beralih menatap Snape disampingnya. "Semua orang akan tahu Saverus bahkan Voldemort juga tahu. Jika kita mengirimnya pulang kepada keluarganya, sama saja menyerahkan nyawanya untuk di bunuh"

"Apa Harry akan ikut denganku?" Tanya Clara, Profesor Dumbledore menggeleng.

"Ohh yah, jangan beritahu siapapun, ini rahasia diantara kita" Kata Profesor Dumbledore sambil mengangkat jari telunjuknya di depan mulut.

Libur musim panas telah tiba, Clara pergi bersama Profesor Snape yang mengantarkannya kerumah sirius yang entah berada dimana.

"Profesor... Kita dimana?" Tanya Clara sambil melihat bangunan tinggi bertingkat

Profesor Snape menyodorkan sepotong perkamen ke tangan Clara yang terkena Penghilang-Ilusi dan memegang tongkatnya yang menyala dekat ke perkamen itu, untuk menerangi tulisannya. "Bacalah cepat-cepat dan hafalkan."

Clara melihat ke potongan kertas itu. Tulisan tangan rapat-rapat itu samar-samar tampak dikenalnya. Isinya:Markas Besar Order of the Phoenix bisa dijumpai di nomor dua belas, Grimmauld Place, London.

Dia menarik potongan perkamen itu dari tangan Clara dan membakarnya dengan ujung tongkatnya. Ketika pesan itu menggulung dalam nyala api dan melayang ke tanah, Clara melihat ke sekitar ke rumah-rumah itu lagi. Mereka sedang berdiri di luar nomor sebelas; dia memandang ke sebelah kiri dan melihat nomor sepuluh; akan tetapi, ke sebelah kanan adalah nomor tiga belas.

"Tapi di mana ?"

" Pikirkan apa yang baru saja kau hapalkan," kata Snape pelan.

Clara berpikir, dan begitu dia mencapai bagian mengenai nomor dua belas,
Grimmauld Place, sebuah pintu penuh luka muncul entah dari mana di antara nomor sebelas dan tiga belas, diikuti dengan cepat oleh dinding-dinding kotor dan jendela jendela suram. Seakan-akan sebuah rumah tambahan telah menggembung, mendorong rumah-rumah di kedua sisinya menjauh. Clara terpana melihatnya. Stereo di nomor sebelas terus bergedebuk. Tampaknya para Muggle di dalamnya tidak merasakan apapun.

THE RETURN OF THE LOST GIRL  | COMPLETED|Where stories live. Discover now