"Yangg!"
Rutinitas Geri jika pulang selalu sama, mencari keberadaan istrinya begitu membuka pintu. Gea yang biasanya tidak pernah menjawab, kini terdengar teriakan dan suara langkah kaki yang tengah berlari mendekat
"Gepaaaa!"
Mengetahui Ana berlari kearahnya dengan tangan terbuka lebar Geri malah kembali keluar dengan menahan pintu agar Ana tidak dapat membukanya
"Gepa! Apaan sih, buka!"
Geri mengerjapkan matanya mendengar teriakan gadis itu didalam sana "Kenapa kamu ada di sini?"
"Gepa!"
"Iya!"
"Buka!"
"Janji jangan peluk Gepa, ya?"
"Kenapa?"
"Gepa bisa aja ketularan penyakit dari Omi, kalo kamu peluk Gepa, kita bisa ketularan."
"Oke"
"Oke?"
Ana tak menjawab, Geri sampai menempelkan telinganya karena ingin mengetahui apakah gadis itu ada di sana atau tidak, namun ia tak mendengar apapun.
Geri kembali membuka pintu dan menyembulkan kepalanya ke dalam, Ana memang tidak ada di sana. Geri menghela napas lega dan memasuki rumahnya dengan tenang, dan menemukan gadis itu sedang menonton tv di ruang keluarga
"Gema mana?" Tanya Geri
Gea muncul tepat setelah Geri menanyakan keberadaannya "Mau makan dulu apa mandi dulu?"
"Mandi dulu, kamu bisa panasin air panas?"
"Kan ada air panas di kamar mandi"
"Yaudah aku aja" Geri berbelok masuk ke dapur dan menyiapkan air dalam jumlah banyak untuk mencuci bajunya
"Tumben kamu bersikap lunak sama aku" Gea berdiri di belakang Geri
Geri menoleh "Nggak, aku cuma lagi pengen lakuin sendiri aja"
"Ada masalah?"
Geri menggeleng "Masalah apaan. Kalo udah mendidih panggil aku yah, aku mandi dulu"
"Ini bukan buat mandi?"
"Bukan"
"Terus buat apa?"
"Cuci baju"
"Cuci baju pake air panas? Mesin cucinya bakal baik-baik aja?"
"Iya, tenang aja"
Melihat Geri yang pergi begitu saja membuat Gea heran. Tidak biasanya lelaki itu mencuci baju dengan air panas
"Gema! Minta jus apel!" Teriak Ana dari ruang tv
Gea yang hendak menyusul Geri ke kamar mengurungkan niatnya mendengar itu. Perempuan itu harus membuatkan Ana jus apel terlebih dahulu baru setelahnya menyusul Geri
Tiga jus apel sudah Gea susun di atas napan beserta beberapa pudding buah dan cookies yang Faeyza berikan. Gea membawa nampan tersebut pada Ana dan meletakannya di atas meja
"Makasih, Gema emang yang terbaik" Ana menegak jus apel buatan Gea "Jus apel buatan Gema juga terbaik"
"Cuma jus apel kan?"
Ana terkekeh
"Gepa belom turun?" Gelengan kepala Ana menjawab pertanyaan Gea "Tumben Gepa belom turun, biasanya dia mandi cepet banget"
"Gepa mandi cepet karena bosen di kamar mandi"
"Gema tau, jadi kalo Gepa lama di atas dengan alasan mandi, Gema curiga"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Marriage
Teen FictionGea adalah perempuan biasa yang Geri nikahi, tapi kenapa selalu ada pagi dimatanya? Gea hanya perempuan biasa, tapi kenapa ketenangan selalu berumah diwajahnya? Gea masih perempuan biasa, tapi kenapa kehidupan surga hanya saat bersamanya? Gea hanya...