PART 16

204 13 0
                                    

"Lo habis open BO ya? Leher lo kok banyak kissmark, dada juga, terus jalannya pelan banget, lo habis dipake siapa?!"

Kana menoyor berkali-kali kepala Aluka, sambil terus mencecarnya dengan kalimat tuduhan.

"Ngaku lo, Aluka!" Puas menoyor, sekarang Kana lebih sadis, yaitu menampar-nampar wajah Aluka. "Habis open BO dimana?!"

Aluka menggeleng, membantah itu, namun Kana terus menuduhnya.

"Gara-gara jarang dikasih uang sama papah, lo jadi open BO, Ka?" Menyudahi aksi menampar wajah Aluka, Kana langsung bersedekap dada sambil tertawa kecil. "Gak nyangka gue, diem-diem menghanyutkan ternyata lo, Ka."

"Aku gak melakukan apa yang kamu bilang, Kana," lirih Aluka.

"Terus kalau gak open BO, lo habis apa hah?! Having sex sama pacar lo?! Emangnya lo punya pacar?!" bentak Kana. "Ayo ngaku, Aluka!"

Kana menunjuk-menunjuk wajah Aluka dengan bengis. "Udah jadi beban keluarga, terus sekarang lo mau jadi aib keluarga, dan bikin nama keluarga ini jelek dengan kelakuan jalang lo?"

"AKU BUKAN JALANG, KANA!" Aluka langsung terpekik, tersungut.

"TERUS KALAU BUKAN JALANG APA?! JABLAY?! OM-OM MANA YANG UDAH PAKE LO, SAMPE LO GAK BISA JALAN KAYAK GINI, HAH?! DISEWA BERAPA RONDE, DAN DIBAYAR BERAPA LO?!"

"KANA!"

PLAK! Tanpa segan, dan banyak pikir lagi, Aluka langsung melayangkan tamparan ke wajah Kana. Dadanya benar-benar sesak, dengan setiap tuduhan gadis itu.

"Lo udah berani nampar gue?!" Kana langsung mendorong tubuh Aluka, hingga Aluka terjatuh. Lalu Kana tendang pinggang Aluka, dan terakhir dia jambak rambut Aluka dengan begitu kuat. "DASAR JALANG! GAK MAU NGAKU!"

Aluka menjerit kesakitan, rambut miliknya terasa ingin lepas semua. Apalagi, saat Kana menarik rambutnya dan menyeretnya untuk pergi entah kemana.

"MAMAH! MAMAH!" Kana berteriak, hingga tak lama Ralin datang.

"Ada apa ini, Kana?" Ralin terkejut, mendapati Kana tengah menyeret Aluka.

"Liat nih Mah, si Aluka udah gak perawan lagi!" Kana langsung mendorong tubuh Aluka, hingga Aluka bersujud di hadapan Ralin.

Ralin yang terkejut dengan ucapan Kana, langsung berjongkok di hadapan Aluka dan menatapnya dengan seksama.

Ralin mengangkat dagu Aluka, hingga Aluka mendongak, tidak lupa Ralin menyingkirkan helaian rambut yang menutupi leher Aluka hingga terpampanglah kissmark yang begitu banyak disana.

Ralin benar-benar tercengang.

"Di dadanya lebih banyak Mah!" adu Kana. Ikut berjongkok, dan membuka kancing baju Aluka secara paksa.

"Jangan Kana!" Aluka berusaha melawan. Namun Ralin, dengan cepat menamparnya dan menahan kedua tangannya. Kana dengan mudah membuka kancing baju Aluka, hingga terpampang tubuh Aluka yang penuh dengan kissmark yang dibuat Kenzo.

"Kamu habis apa, Aluka?" Ralin menatap Aluka tak percaya.

Aluka hanya bisa diam, sambil terisak. Kepalanya terasa sakit, karena jambakan dari ulah Kana masih terasa. Kepala Aluka benar-benar terasa berdenyut.

"Pantes aja dia di kamar terus, dan beralasan sakit, ternyata dia sakit karena habis digempur habis-habisan sama om-om deh, Mah! Tadi aja, dia susah banget jalan, kesakitan banget kayaknya!" cerocos Kana dengan sinisnya.

"Kamu jual diri?" tanya Ralin, dengan matanya yang menajam. Aluka menggeleng.

"Dih, mana ada sih maling ngaku!" sindir Kana.

TELAGA LUKAWhere stories live. Discover now