living together

6.1K 670 170
                                    

Update nihh akuuuuu, bilangg apaaaa

Mingyu berjalan santai memasuki ruang rawat Haechan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mingyu berjalan santai memasuki ruang rawat Haechan. Senyumnya tidak luntur semenjak Dokter Chart mengatakan jika Haechan sudah diperbolehkan pulang. Namun dengan syarat anak itu tidak boleh kelelahan dan tidak ditekan terus menerus mentalnya.

Dengan keyakinan kuat Mingyu mengangguk mantap. Karena adik kecilnya akan tinggal bersamanya mulai saat ini. Mingyu akan mengurus segala keperluan Haechan, mulai fokus pada kesehatan sang adik dan mengembalikannya untuk bersekolah kembali. Mingyu tidak setega itu untuk melarang Haechan ataupun mengekang segala pergaulannya.

Karena Mingyu tidak bodoh, Haechan telah dikeluarkan dari sekolah oleh ayahnya sendiri. Seminggu lalu dirinya ditemani Eunwo datang ke sekolah lama Haechan.

Mingyu berinisiatif untuk meminta ijin atau sekedar memberi tahu pihak sekolah atas ketidak hadiran Haechan menginguti pembelajaran. Namun sayangnya dia malah menemukan nama adiknya yang tidak lagi tercantum sebagai murid di sekolah itu.

Merasa marah tentu saja Mingyu sampai mengabaikan semua obrolannya bersama Eunwo. Mengendarai mobil saja cukup ugal-ugalan.

Tapi sebelum itu Mingyu sempat bertemu dengan anak tingkat akhir yang sekiranya seumuran dengan Mark. Sedikit berbincang karena mereka memiliki hobi yang sama yaitu bermain basket, sampai nama Haechan keluar dari bibir lebar lelaki tak kalah bongsor darinya.

Mingyu mengrenyit, memancing segala obrolan yang mengandung adiknya tersebut. Sampai kata-kata itu keluar membuat dada Mingyu nyeri luar biasa sampai harus berakhir mengendarai mobil tidak karuan.

"Lo kakaknya Haechan, really?"

"Ah, gue gak tau pasti. Tapi Haechan gak pernah tenang sekolah di sini, banyak yang menggunjing, sampai gue pernah nemuin jidat Haechan bener-bener lebam dan semua pakaiannya basah di kamar mandi. Gue sempat bersyukur denger Haechan gak sekolah di sini lagi, karena bagaimanapun dia pasti tertekan. Dan gue harap kalian jaga dia dengan baik."

Mingyu menghela napas, mencoba meredam rasa kesal dan marah yang menjadi satu. Saat ini fokusnya pada kepulangan Haechan. Melihat adiknya yang duduk tenang di sofa dengan tatapan polos membuat senyumnya kembali mengembang.

"Ayo."

Haechan tersenyum senang. Setelah seminggu mendapat perawatan untuk pemulihan akhirnya udara dingin di luar sana bisa menerpa wajahnya kembali.

"Kakak, Echan gak perlu pakai kursi roda."

"Oke, tapi kalau pusing bilang." Mingyu menggenggam tangan kanan Haechan. Dan tangan kanannya menenteng tas kecil yang berisi pakaian adiknya.

Haechan tersenyum manis, "Kak Gyu makasih banyak."

Mingyu hanya terkekeh dan beralih merangkul pundak sempit Haechan. Berjalan pelan saling bercanda membuat Haechan tertawa ceria. Hal itu sudah cukup membuat hati Mingyu menghangat.

why hate me ; haechanWhere stories live. Discover now