002🌻

10.4K 1.1K 59
                                    

Warning! Typo!

Warning! Typo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...Bucin...

"YAH! Berhenti mengaduk makanan mu seperti itu!"

Suara Ten sedikit meninggi saat melihat adiknya yg bersikap aneh. Haechan yg dimarah hanya mengerucutkan bibirnya, ngambek.

"apa ada yg mengganggu adik kesayangan kakak ini, hm?" Ten meletakkan sepotong daging ke atas sendok yg hendak haechan suapkan ke mulutnya. Meskipun galak galak begini, Ten itu sayang pake banget sama adik bungsunya ini. "apa atasanmu lagi?" tebakan Ten langsung benar mengenai target.

"dia selalu mengganggu Haechan kak." pemuda itu semakin mengerucutkan bibirnya, padahal di dalam mulutnya sedang ada makanan. Gemas, kalau kata Mark yg melihatnya.

Ten mengulum bibirnya, menahan tawanya yg ingin meledak. "sudah sudah, cepat habiskan saja makananmu lalu bawa ke wastafel, biar kakak yg cucikan." Haechan hanya mengangguk dengan patuh.

Setelah makan malam selesai, haechan langsung memasuki kamarnya yg berada dilantai atas. Dirumah mereka hanya ada 2 kamar, satu dilantai atas -yg sudah ditempati oleh haechan- dan yang satunya lagi dilantai bawah -milik Ten.

Haechan meraih kacamata yang sengaja ia letakkan diatas nakas, bergegas membuka laptop kerja miliknya untuk menyelesaikan beberapa laporan yg sengaja ia bawa pulang. Lebih nyaman dan cepat kalo ngerjainnya dirumah ga ada gangguan juga, pikir haechan.

CrazyBos

Haechan
Lee Haechan
Sudah tidur?
Sudah makan malam?
Sibuk ya?
Haechannnnnnnn (╥﹏╥)
Kenapa tidak membalas pesan saya(╯︵╰,)

Haechan pura pura tidak mendengar ponselnya yg berada diatas bantal disebelahnya itu terus berbunyi, ia sudah tau siapa penyebab ponselnya yg terus bersuara itu. Matanya dan tangannya terus fokus pada laptop yang ada diatas pangkuannya ini, dengan sesekali bibir tipis itu akan bergumam membaca baris kata yg ada dilayar laptopnya.

Sedangkan di lain tempat, mark sedang terkapar diatas tempat tidurnya, dengan kepala yang hampir jatuh dari sisi kasur besar miliknya. Di genggamannya ada ponsel yg layarnya sudah menghitam. "kenapa dia tidak mau membalasnya sih?!" Mark mengacak rambutnya, merasa frustasi karena satupun pesannya tidak dibaca dan dibalas oleh Haechan. Bahkan beberapa panggilan darinya diabaikan begitu saja.

Baru kali ini ada orang yg benar benar susah untuk ditaklukan olehnya, pikir mark. Ini sudah seperti tantangan besar bagi mark, bahkan lebih dari sekedar tantangan. Oh ayolah, ucapan haechan siang tadi memang sedikit ada benarnya juga. Banyak wanita maupun pria diluaran sana yg bersedia melemparkan tubuh mereka begitu saja keatas ranjang demi bisa memiliki mark. Tapi kali ini berbeda, di dalam sosok haechan ada hal lain yg tidak bisa mark temukan pada orang lain. Mark seolah ingin memiliki pemuda manis itu. Lagi pula ini murni rasa suka ah tidak, ini bisa dibilang rasa ingin memiliki yang takut jika ada orang lain merebutnya. Mark mencintai haechan, tapi sepertinya akan sangat susah untuk didapatkan.

Bucin - MarkHyuck✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang