Apa yang terjadi apabila pedekate dengan orang yang salah?
Begitulah yang Krist rasakan saat dia salah 'sasaran'.
Targetnya adalah Toptap, si presiden mahasiswa yang digilai seantero kampus.
Sialnya Krist malah pedekate dengan orang yang salah se...
Suasana kantin kampus swasta Rangsit ramai dipenuhi mahasiswa dari berbagai jurusan. Hari semakin terik dan kantin ber-AC menjadi tempat ternyaman yang dikunjungi saat ini.
"Gimana hubungan lo sama Toptap? Udah sampai tahap akan jadian belum?" Pertanyaan itu keluar dari mulut New, sahabatnya Krist.
"Buruk deh. Gue chat dijawab jutek dan dingin banget. Padahal yang gue tau Toptap nggak jutek," jawab Krist dengan bibir mengerucut sempurna.
"Masa sih?"
New yang tidak percaya langsung mengadahkan tangan meminta ponsel Krist. Begitu ponsel sudah di tangan, New membuka pesan WhatsApp atas persetujuan sahabatnya.
"Bentar, ada yang aneh."
"Apanya yang aneh?" tanya Krist heran.
New mengambil ponselnya dan menekan tiga belas digit nomor ponsel.
"Bambang! Ini bukan Toptap, Bodoh!"
"Hah?!" Krist terbelalak kaget.
"Demi apa lo? Terus ini siapa?"
"Damn! Mampus lo, Krist. Ini nomornya Pak Pracahya!"
Krist spontan memekik kencang sampai beberapa pengunjung kantin menoleh ke arahnya.
"HAAAHHHH?!"
Baru akan New menjelaskan, sahabat mereka yang lain, bernama Gun datang dengan senyum sumringah. Perlahan senyum itu berganti ekspresi bingung setelah menyadari tatapan tajam Krist.
"Kenapa, Kit?" tanya Gun pada Krist.
"Heh! Lo ngasih nomor Pak Prachaya ke gue?" tegur Krist tanpa basa-basi.
"Gue kan minta nomor Toptap, bukan Pak Prachaya!"
Gun tampak berpikir, tidak mengerti maksudnya.
"Gimana, Kit?"
"Ya, Tuhan!" Krist menjambak rambutnya frustasi.
"Itu lho, beberapa minggu lalu gue nunjuk Toptap. Lo bilang punya nomornya terus lo kasih. Ternyata gue baru tau kalo yang lo kasih bukan nomor Toptap, tapi nomor Pak Prachaya!"
"Oh, itu. Bukannya lo nunjuk Pak Prachaya? Lo bilang naksir dia. Berhubung lo nggak catat nomornya jadi gue kasih."
Beberapa detik kemudian Gun baru ngeh.
"Bentar, bentar. Jadi lo bukan minta nomor Pak Prachaya, tapi minta nomor Toptap?"
Krist menjambak rambutnya tambah kuat, tidak peduli akan rontok atau tidak.
"Ya, Gustiiiii! Mau ditaro mana muka gue kalau begini?! Bisa mati digantung sama dosen itu kalo tau gue yang godain dia!"
Kontak dosen ketus yang paling disebelin Krist itu tidak memasang profile picture apa pun. Kosong. Krist juga tidak memasang foto wajahnya menjadi profile picture, tapi wajah kartun anime kesukaannya. Selain itu, nama dosen itu bukanlah ditulis Pracahya melainkan P R. Siapa yang bakal sadar kalau P R singkatan dari Prachaya Ruangroj? Dia bahkan tidak sadar. Bodohnya, dia juga menulis namanya disingkat seperti itu. Krist menulis namanya KPS yang mana inisial nama panjangnya. Jika nanti ketahuan dia yang mengirim pesan, entah apa yang akan terjadi.
"Ya, Tuhan... mana gue kirim foto badan doang lagi pakai kemeja yang kancingnya kebuka," ucap Krist lemas.
"Hah?! Buat apa lo kirimin itu gila!" sambung New.
"Ya, siapa tau dia suka. Gue juga mikirnya itu Toptap, bukan dosen itu!"
"Ya ampun.. gue speechless."
"Bahas soal Pak Pracahya, itu orangnya jalan ke sini bareng Pak Suppasit," ucap Gun tanpa dosa.
Detik itu juga Krist bangkit dari tempat duduknya, kemudian ngacir dengan terburu-buru karena takut ketahuan. Dalam hati Krist terus menyematkan doa. Ya, Tuhan. tolong aku. Semoga nggak ketahuan. Lontong banget, lontooooong! .
.
.
-End- Tgr, 15 Nov 2021.
.
.
.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cr: Google Rangsit University, มหาวิทยาลัยรังสิต
Hai semuanya, aku punya cerita baru nih buat gantiin Pak Singtar dan Kitman yang udah hidup bahagia.
Seperti yang udah aku spill. Cerita ini genrenya masih comedy romance dengan bumbu-bumbu percintaan dosen dan mahasiswa dengan karakter tambahan, yaitu MewGulf dan 3 pilar. Tapi khusus di cerita ini akan berfokus ke SingKit dulu dan sisanya akan aku buat ceritanya masing-masing secara terpisah.
Cerita ini ku buat karena kangen banget sama Sotus yang berbau-bau perkuliahan gitu deh, tapi tenang aja ceritanya ga akan sama kaya Sotus dan nantinya akan ada konflik-konflik yang pastinya seru... So, See you di chapter selanjutnya!