Apa yang terjadi apabila pedekate dengan orang yang salah?
Begitulah yang Krist rasakan saat dia salah 'sasaran'.
Targetnya adalah Toptap, si presiden mahasiswa yang digilai seantero kampus.
Sialnya Krist malah pedekate dengan orang yang salah se...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
.
.
Tiga minggu yang lalu...
Hari ini adalah pertandingan terakhir adu futsal yang diadakan fakultas Ekonomi. Bazar di kampus juga terakhir. Pinggir lapangan mendadak dipenuhi mahasiswa, mahasiswi, dan beberapa dosen yang datang untuk menonton maupun mendukung jagoan mereka. Fakultas Hukum dan Ekonomi sedang beraksi, merebutkan gelar juara yang sudah di depan mata. Krist tidak menonton pertandangan futsal. Dia lebih suka memandangi laki-laki berambut hitam dan berkulit putih yang tengah berdiri dan menyemangati teman-temannya.
Sosok itu terlalu tampan untuk dilewatkan. Krist menyukainya sejak masuk kuliah. Mereka berada di tingkatan yang sama. Hanya saja berbeda jurusan. Namanya Toptap Jirakit Kuariyakul. Pertama kali bertemu waktu Krist ada di perpustakaan. Dia kerepotan membawa buku dan Toptap membantunya. Sejak saat itu, Krist jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Aduh, ganteng banget itu manusia," gumam Krist terkagum-kagum. Matanya berbinar cerah.
"Siapa, Kit?" tanya Gun ingin tahu.
Ingat ada Gun di sampingnya, Krist langsung memukul-mukul pelan lengan Gun.
"Eh, untung gue inget. Lo punya nomornya dia, kan?" Krist menunjuk Toptap yang mengenakan kemeja biru telur asin.
"Kasih gue nomornya dong. Gue suka sama dia. Gue nggak catat nomornya waktu dikasih tau Mike."
Gun melihat arah telunjuk Krist. Apa yang dilihat Gun bukanlah Toptap yang dimaksud. Yang ditangkap Gun adalah Pak Prachaya, dosen mereka yang kebetulan bersampingan dengan Toptap. Warna kemeja mereka berdua sama-sama biru. Belum lagi arah telunjuk Krist ambigu yang menyebabkan Gun berpikir bahwa sosok yang ditunjuk Krist adalah Prachaya.
"Oh, itu. Gue punya nomornya. Wait."
Gun dengan santai mengambil ponsel Krist yang disodorkan padanya.
"Ini nomornya udah gue catet. Lo namain sendiri deh."
"Oke, thank you, Gun!"
Krist menamai kontak yang diketik Gun dengan nama Toptap My Target. Namun, dia mengangkat alis waktu melihat display name.
"Kenapa nama display name-nya cuma PR?" tanya Krist bingung.
"Emang gitu," jawab Gun. Singkat dan padat.
Iya, jelas namanya begitu karena PR adalah inisial Prachaya Ruangroj. Jadi Gun sudah salah kaprah dari awal tunjuk-menunjuk itu.
"Oh, gitu. Yowes. Nanti malam gue chat deh. Doain dibales. Gue suka banget sama nih orang."
Gun yang tidak terlalu mendengarkan Krist karena fokus memandangi laki-laki ganteng yang berkeringat indah di lapangan cuma mengacungkan ibu jari. Krist kembali melihat Toptap. Pada saat yang sama, dia tidak sengaja bertukar tatap dengan dosen mata kuliah kriminologi yang kebetulan melihat ke arahnya. Dia tidak suka Prachaya. Takut dikira suka sama Prachaya, dia mengalihkan pandangan dan menonton pertandingan. Dia jadi sebal sendiri. Kenapa harus bersampingan dengan dosen jutek itu sih? Bikin dia gagal merhatiin Toptap aja!