8| Saranghae

148 27 7
                                    

"Chan Jihoon kemana? Kok sullrye tutup lagi, bukannya jadwalnya buka ya?"

Yujin datang ke kedai bunga Sungchan setelah dari sullrye yang ternyata tutup.

"Tutup? Gue malah gak tau, dari tadi pagi gue juga gak ada chat-an sama Jihoon. Coba lo kerumahnya aja, gue lagi sibuk nih gak bisa ikut."

"Gue juga telfon dari tadi juga gak nyambung, hpnya mati. Yaudah gue cabut ke rumah Jihoon ya."

"Ati - ati lo, nanti kalo ada apa - apa telfon gue."

"Okay Chan!"

Yujin melajukan mobilnya menuju rumah Jihoon. Jam dimobil Yujin menujukkan angka 20.00.












Sampai dirumah Jihoon terlihat semuanya gelap, dari luar terlihat hanya lampu kamar Jihoon saja yang hidup.

"Kimbab lo dirumah?" Yujin mengedor pintu rumah Jihoon.

"Park Jihoon?"

"Jihoonaaa?"

Yujin mencoba menarik gagang pintu, alhasil pintu terbuka dengan mudah, tidak terkunci.

Saat memasuki rumah Jihoon semuanya gelap. Yujin menyalakan lampu satu per satu kemudian menuju ke kamar Jihoon.

Tubuh Jihoon rapat terbungkus selimut membelakangi Yujin, hanya bagian kepala belakang yang terlihat.

"Kimbab lo tidur? Tumben jam segini tidur? Gak ke sullrye?" Yujin masih bersidi di pintu kamar Jihoon.

"Emmmm.." Suara Jihoon terdengar lirih.

"Kimbab, lo gak papa?" Yujin berjalan pelan mendekati Jihoon.

Tak ada jawaban lagi dari Jihoon.

Setelah mendekat ke Jihoon, Yujin mencoba menepuk bahu Jihoon yang tertutup selimut.

Tetap tak ada respon.

Yujin dengan segera menarik bahu Jihoon hingga tubuh Jihoon menghadap atas.

"Ya! Kimbab, lo gak papa? Lo sakit? Apa perut lo sakit lagi?" Yujin duduk di samping tubuh Jihoon, wajah Jihoon sudah terlihat pucat hampir tidak sadarkan diri, tangannya terus meremas bagian perut yang terasa perih.

"Obat lo dimana?"

"D..di da.. dapur, ahhh.." Jihoon mengigit bibir bawahnya menahan perih diperutnya.

Yujin dengan cepat lari kedapur, mengobrak - abrik semua tempat hingga akhirnya menemukan obat Jihoon.

Setelah menemukan obat Jihoon, Yujin langsung mengambil air putih dan langsung berlari ke kamar Jihoon, meminumkan obat penghilang rasa sakit ke Jihoon.

"Aish, seharusnya lo telfon gue kalo lagi kayak gini bodoh! Gimana udah mendingan belum? Masih sakit perut lo? Apa mau kerumah sakit aja?" Pertanyaan bertubi - tubi Yujin utarakan karena sangat khawatir pada Jihoon yang terlihat sekarat.

"Hp gue mati." Suara Jihoon lirih.

Yujin mengambil hp Jihoon yang tepat ada di sebelah tubuh Jihoon kemudian mengeceknya, ternyata benar - benar mati.

"Gimana mau kerumah sakit aja apa gimana?"

Jihoon menggeleng, rasa sakitnya sudah mereda, tapi tubuhnya masih lemah tak berdaya, wajahnya pucat pasi hampir seperti mayat.

Yujin membenahi selimut di tubuh Jihoon, saat memegang tangan Jihoon suhu tubuhnya terasa tidak normal.
Yujin segera mengarahkan telapak tangannya ke jidat Jihoon.

"Aish, panas banget!"

Yujin langsung lari kedapur, mengambil alat kompres, meletakkan handuk kecil ke jidat Jihoon.

be ill | Park Jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang