31| perihal melepaskan

142 18 4
                                    

"Jihoon... lo udah baikan?" Yuri menepuk pelan bahu Jihoon.

"Em? Udah, udah nggak sakit kok." Jihoon membuka matanya lalu memperbaiki posisi duduknya.

Akhirnya Yuri dapat bernafas lega, temannya itu sudah membaik.

"Yaudah, balik ketenda, yuk? Lo harus istirahat."

"Bentar, gue mau ngomong sama lo, boleh?"

"Soal?"

"Soal obrolan kita tadi yang belum selesai."

"Oh iya, tadi maksud omongan lo apa? Gue nggak ngerti."

"Gue mau minta maaf ke elo, Yuri. Nanti... kayaknya gue bakal bikin lo sakit."

"Sakit? Gue nggak paham Jihoon."

"Soal Sungchan..."

"Gue..."

"Gue pengen nitipin Yujin ke Sungchan saat nanti gue pergi."

Yuri jelas tersentak kaget dengan pernyataan Jihoon itu.

"Yang bisa gue percaya buat jagain Yujin cuma Sungchan. Dan gue mau minta maaf ke elo karena keegoisan gue ini."

"Lo serius sama kata - kata lo, Ji?"

Jihoon mengangguk.

"Lo gak mikirin perasaan gue? Bakal gimana hancurnya gue nanti?"

"Maaf..."

"Lo egois."

"Gue tau. Maka dari itu gue bener - bener minta maaf ke elo."

"Jujur... gue tau dan gue juga faham bahwa Sungchan sama sekali nggak nganggep gue. Cuma ada Yujin di hati Sungchan, gue sangat tau itu."

"Lo tau?!" Jihoon yang kali ini dibuat kaget oleh perkataan Yuri.

"Gue tau. Dari cara Sungchan mandang Yujin aja gue udah tau dari dulu kalau cuma ada Yujin di hati dia."

"Dan gue juga sadar, nggak ada kesempatan buat gue masuk ke hati Sungchan karena tempat itu udah ada pemiliknya sedari dulu." Buliran bening sudah mengalir satu persatu dari kedua bola mata Yuri.

"Maafin gue, Yuri."

"Lo seharusnya hidup lebih lama! Dengan begitu lo bisa jagain Yujin terus."

"Maaf, gue nggak bisa."

"Terus gue harus gimana, Ji? Hati gue sakit."

Hiks!

Jihoon hanya diam, ia tak memiliki jawaban untuk pertanyaan Yuri itu.

"Maaf..."

Tak ada kata selain maaf yang dapat Jihoon ucapkan.

"Lo nggak perlu minta maaf ke gue. Emang gue yang bodoh karena terus berharap sama orang yang nggak seharusnya."

"Hati Sungchan sejak awal udah bukan untuk gue..."

be ill | Park Jihoon ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora