27| jangan pergi

169 15 7
                                    

07.00.
Yujin bangun dari tidurnya, ia mendapati Jihoon menempel memeluk erat dirinya membuat Yujin tak dapat pergi dari ranjang.

08.00.
Satu jam sudah Yujin menatap dan memainkan rambut Jihoon yang menutupi wajahnya. Ia sedari tadi menatap wajah Jihoon yang sangat tenang saat tidur, sesekali Yujin juga memeriksa nafasnya untuk memastikkan bahwa laki - laki yang bersamanya itu masih hidup.

Karena Jihoon tak kunjung bangun dengan perlahan ia melepaskan pelukan Jihoon dari tubuhnya. Yujin melakukan dengan sangat perlahan takut jika membangunkan tidur nyenyak Jihoon.

"Aku buatin bubur dulu ya buat kamu sarapan." Yujin berbisik sebelum ia berhasil turun dari ranjang Jihoon.

Sebelum berlalu menuju dapur, lebih dulu Yujin membenahi bantal dan selimut yang membungkus tubuh Jihoon. Memastikan bahwa posisi tidur Jihoon nyaman. Yujin bahkan tak membuka horden pada kamar Jihoon, ia membiarkan ruangan itu tetap remang - remang.

Yujin keluar dari kamar Jihoon, ia memilih membersihkan dirinya di kamar mandi luar kamar Jihoon. Setelah itu Yujin langsung menuju dapur untuk memasakkan bubur dengan bahan yang tersisa semalam.

Setelah hampir satu jam bergulat dengan dapur, Yujin selesai membuat bubur dan sarapan untuk dirinya sendiri. Ia mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum mebawakan bubur hasil karyanya masuk ke kamar Jihoon untuk Jihoon sarapan.

Ini sudah jam sembilan saat ia masuk kembali ke kamar Jihoon tapi tak ada tanda - tanda Jihoon bangun. Ia meletakkan satu mangkuk bubur itu keatas meja samping ranjang tempat Jihoon tidur.

"Kimbab, bangun. Sarapan dulu." Yujin kembali naik ke ranjang membisikkan kata itu dengan pelan.

Jihoon hanya mengeliat mengubah sedikit posisi tidurnya tanpa ada niatan untuk bangun sama sekali.

"Capek ya?" Yujin mengusap kepala Jihoon. Ia ingin membiarkan Jihoon tidur lebih lama lagi.

"Tidur sepuas kamu, tapi jangan sampai lupa bangun ya..."

"Aku mau pulang sebentar ambil baju ganti sama bawa rye kesini. Kamu pasti kangen rye kan?"

"Aku pergi sebentar ya? Sebentar aja kok, nanti aku balik lagi.

Yujin mengecup sebelah pipi Jihoon kemudian perlahan turun dari ranjang keluar dari kamar Jihoon.

🐼

Yujin mengemas beberapa pakaian kedalam koper. Tak hanya pakaian ia  juga mengemas beberapa barang lain keperluannya. Ia juga mengemas barang - barang rye. Cukup butuh waktu lama untuk mengemas itu semua sendirian.

Tak ingin berlama - lama lagi karena ia sudah meninggalkan Jihoon selama satu jam. Setelah meletakkan semua barangnya ke dalam mobil Yujin harus mampir ke sebuah penitipan hewan untuk menjemput rye yang selama ini ia titipkan disana.

Disisi lain Jihoon yang masih merebahkan dirinya mulai meringis kesakitan, ia merasakan perih pada perutnya.

"Yujin-a..."

"Yuj---"

Akh!

Pelipis Jihoon sudah dipenuhi dengan keringat dingin. Ia meringkuk, salah satu tangannya meremas perut dan satu tangannya lagi meremas seprei untuk menahan sakit yang ia rasakan.

"Yujin..." Suaranya mulai memelan, tubuh Jihoon terasa lemas. Sakit diperutnya tak kunjung reda, bahkan untuk meraih obat yang ada dimeja pun Jihoon tak mampu.

be ill | Park Jihoon ✓Where stories live. Discover now