20. Penembakan

473 92 510
                                    

🏴‍☠️🏴‍☠️🏴‍☠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🏴‍☠️🏴‍☠️🏴‍☠️

Perkelahian terjadi di depan basecamp Kavior. Perkelahian Estrella dengan Kavior.

Kaleva menghindar dari serangan yang Arvian beri, dia menonjok wajah lelaki itu, lalu penghabisan menendang perut dan dadanya.


Maurine, dia menghindar dari tendangan Jay, menonjok wajah Jay berkali-kali, sebelum akhirnya menendang dada Jay sampai tersungkur.

"Heran! Udah bonyok, kagak kapok-kapok lo!" Sentak Maurine.

Alea, perempuan yang satu ini, berkelahi dengan santai, menghindar dari serangan lawan dengan santai pula.

Anggota Kavior yang menyerangnya saat ini, hanya sebatas kerikil untuknya. Satu tendangan dari Alea, berhasil membuat lelaki itu terjatuh.

Jessica menangkis pukulan dari Deon, memelintir tangan lelaki itu, bahkan suara teriakan Deon menggema merasakan sakit. Dengan wajah datarnya, Jessica menjatuhkannya ke tanah. Bahkan wajah perempuan itu tampak tidak ada lebam sedikit pun.

Sania, dia di serang dengan dua anggota Kavior sekaligus. Dengan emosi, Sania menghabisi mereka berdua dengan kemampuan bela dirinya.

Sania berhasil menumbangkan 2 anggota Kavior di perkelahian itu, keduanya tergeletak di tanah dengan wajah bonyok.

Lantaran emosi yang bergejolak, Sania mendekat ke arah 2 anggota Kavior yang tergeletak di tanah karenanya, merasa tak puas, Sania ingin menghujani wajah mereka berdua dengan pukulan demi pukulan.

Namun, belum sempat Sania mendekat ke arah mereka berdua...

DORRR!!!

"SANIA!" Teriak Kaleva dengan mata yang membulat dengan sempurna.

Peluru di tembak ke arah perut Sania. Darah tampak di perutnya akibat tembakan yang entah di lontarkan oleh siapa.

Bruk! Tubuh Sania terjatuh ke tanah. Suara di telinga Sania berdunging, matanya menatap ke arah langit malam dengan pandangan yang tak jelas.

"Sania! Ya ampun!" Teriak Maurine.

Semuanya berlari ke arah tubuh Sania yang tergeletak di tanah. Maurine dengan cepat, melepaskan jaket Estrella miliknya, menekannya ke perut Sania, agar darah tidak berkeluaran dengan banyak dari tubuhnya.

Para anggota Kavior termasuk ketua dan wakil ketua mereka, sontak terkejut mendengar suara tembakan yang entah darimana asalnya.

Mereka buru-buru berdiri, mengabaikan rasa sakit di tubuh, naik ke motor sport mereka untuk segera pergi dari basecamp mereka sendiri.

"Sialan!" Umpat Maurine kala melihat para anggota Kavior yang buru-buru pergi.

"Brengsek! Kavior anjing!" Marah Greysa.

EROTAS [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang