P.E.T || 11

56.5K 5K 259
                                    


.

.

.

Tidak terasa kini sudah hari ulang tahun Arve, sedang kan gadis itu kini sedang santai-santai di balkon kamarnya.

Ia sedang memenjamkan matanya, seolah tidak terganggu dengan suara bising dari lantai bawah. Yah itu hanya luar nya saja tapi dalam hati gadis itu sudah berkali-kali mengumpat karena berisik.

"Padahal hanya mengundang teman sekolah, tapi kenapa aku merasa mengundang sekabupaten?" Gumam Arvelyn.

Gadis itu cukup kesal, padahal kamar nya ini kedap suara tapi ia masih bisa mendengar dengan baik suara berisik dari lantai bawah.

Mungkin karena saking berisik nya hingga bisa menembus pertahanan kedap suara nya.

Tok

Tok

Tok

"Sweetie kau sudah siap belum? Yang lain sudah menunggu mu sedari tadi." Elena sedikit berteriak dari luar kamar agar terdengar.

Dengan malas Arve berjalan meninggalkan balkon kamarnya, ia memegang gagang pintu dan membukanya.

Elena berbinar melihat penampilan putri semata wayangnya itu, terlihat sangat cantik.

Gaun ungu gelap selutut, rambut yang tergerai indah, iris biru gelap nya yang menghunus tajam, serta jangan lupakan wajah rupawan tanpa polesan apapun.

Kecantikan yang sangat di idam-idamkan oleh para perempuan, tapi sayangnya kecantikan seperti itu sangat lah langka.

"Yaampun sweetie you look so beautiful." puji Elena.

"Thank you mom." balas Arve

Elena menggandeng anaknya itu menuruni tangga, seluruh tamu seakan terhipnotis dengan kecantikan mematikan milik Arve.

Pemandangan yang sangat indah membuat orang-orang memfokuskan pada satu objek saja.

"Terlihat lebih cantik saat memakai gaun."

"Sangat cocok menjadi tunangan tuan muda Weeler bukan?"

"Kecantikan yang langka."

"Keturunan Leory memang tidak pernah gagal ya."

Pujian terlontar dari bibir para tamu untuk Arve. Reputasi gadis itu memang tidak diragukan lagi, terkenal akan kecantikan, ahli dalam semua bidang dan kemampuannya yang diakui oleh dunia bawah.

Saat sudah sampai dibawah ia langsung disambut dengan pelukan Zeanne dari belakang secara tiba-tiba membuat nya tersentak pelan.

"Oh god! gue gak nyangka sahabat gue ternyata anak semata wayangnya keluarga Leory!" Histeris Zeanne.

"Kenapa ngga kasih tau?" Tanya Zeanne.

Arvelyn mengedikkan bahunya acuh membuat gadis dengan rambut pendek itu memasang wajah cemberut nya.

"Sudahlah sebentar lagi acara akan dimulai, hentikan wajah cemberut mu itu. Kau terlihat jelek." ujar Arve denger sedikit ejekan di dalam kata nya.

Wajah muram langsung terpampang di Zeanne, "Lo jahat banget sih Vee."

🍁🍁🍁

"Happy birthday baby," ucap Alexander pada putrinya sehabis meniup lilin.

Perfect Extras TransmigrationWhere stories live. Discover now