Bagian 03.

158K 970 1
                                    

Jam pulang sudah di depan mata, badan lelah dan gairah yang di pancing tapi tak pernah ter tuntaskan membuatku semakin lelah, pak dipta terhormat lembur malam ini, entah merasa berdosa atau apa aku di izinkan pulang cepat tanpa harus menemaninya.

Ku hentikan taksi di depan kantor, menyebutkan alamat apartemen ku, yaa disini aku hanya tinggal sendiri, orang tuaku di kampung, hidup merantau kadang aku ingin pulang tapi malas mendengar ocehan orang kampung, jadi sesekali hanya mereka yang mengunjungi ku.

Tujuan utama ku hanya mandi, badan ku lengket, dan satu lagi nafsu ini harus di pendam dulu malam ini.

Kubuka semua bajuku, tak ada satupun kain yang menempel di tubuh ini, aku bercermin yaaa kulihat wanita sempurna disana semuanya terlihat pass.

Berhenti menganggumi dirimu sendiri nindia,  aku mengisi bathtub dengan air hangat, menuangkan sabun beraroma manis, dan menyalakan lilin aroma terapi, yaaa ini terlihat sangat nikmat.

Belum 5 menit aku berendam, tiba tiba HP ku berbunyi, terlihat panggilan vidio dari pak dipta disana.

"Aku sedang mandi, kesempatan untuk menggodanya" yaaa balas dendam untuk yang tadi siang pikirku.

Maka ku angkat panggilan vidionya, dia masih berada di kantor, dia terlihat sibuk dengan sesuatu belum melihat ke arah HP nya.

"Iya Pak, ada yang bisa saya bantu" yaa ku keluarkan suara manja nan halus ku

"Nindia kau bissss" akhirnya dia melihatku, tubuhku saat ini hanya dilindungi oleh busa-busa sabun, dia terlihat tak berkedip, aku suka ini.

            (Anggap aja kaya gini)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            (Anggap aja kaya gini)

"Iya apa pak"aku terlihat serius menatapnya tapi sebenarnya aku menikmati ekspresinya yang ingin menerkam ku.

" kau ada dimana indira" pertanyaan basa basi, jelas jelas aku sedang mandi yaa pasti dirumah.

"Saya sudah ada di apartemen saya pak, maaf kalo tidak sopp" perkataanku belum selesai, tapi sudah di potong dengan jawaban yang sangat menakutkan.

"Dimana alamat apart mu, kirimkan aku segera" haaa dia ingin kesini, apaa segel keperawanan ku akan terbuka malam ini jugaa.

" untuk apa pak? " tenang indira kau harus terlihat tak tau apa apa bukan.

"Jangan banyak tanya, kau sudah membangunkan sesuatu yang susah di tidurkan kembali, jadi segera kirimkan alamat mu" terdengar menarik.

Dia mematikan sambungan vidio itu, dan memberiku pesan agar segera mengirimkannya alamat, tuan pemakasa itu sepertinya sudah tak sabaran, jadi dengan senang hati ku kirimkan.

Aku segera menyudahi acara berendam ku, ku pilih daster terpendek dan tipis untuk pak dipta terhormat, baju dalam warna merah menyala ku pilih, mengoleskan sedikit lipstik agar bibirku tetap merah menggoda.

Tak lama terdengar bunyi bell apart ku, pak Dipta tampaknya sudah datang, sang predator sudah di depan mata.

"Malam Pak, ada apa yaa? " kubuka lebar lebar pintu apart, ku pasang gaya anak baik baik ku, kuberi dia tatapan polos.

"Masuk" apanya yang masuk, hanya itu yang keluar dari mulutnya, lalu mendorongku.

"Ahhh ada apa pak"entahlah tapi mataku hanya tertuju pada bibir merah alami itu.

" jangan pura-pura bodoh indira, kau telah menggodaku" bisikan itu kuterima tepat di telingaku.

Cupp cupp cupp

Akhirnyaa bibir kami bertemu diaa menjilat bibirku tanpa sabar, berusaha memasukkan lidahnya, tapi bukan kah aku harus memberi sedikit perlawanan.

"Akhhh maksut bapa apaan" ku dorong diaa, tak kencang hanya untuk memisahkan bibir kami, tapi tanpa perkataan dia meraup bibirku kembali.

Cup cup cupp

Tangannya di pinggan ku, mengelus elusnya disana, kakiku lemas, tempat terdekat agar aku bisa duduk adalah sofa di pojok sanah, tapi aku tak sanggup untuk bergerak.

"Kau begitu menggoda indira" katanya disela ciuman kami, tangannya berada di pantatku sekarang mengelus dengan lembut disana.

Ahhh ahhh pakk ahhh

Tanganku mengalun di lehernya, dinding sebagai penopangku sekarang, tiba tiba dia mengangkatku, otomatis kakiku mengalun indah di pinggangnya.

Akhhh pakkk ahhhh teruss pakkk

Aku sudah mulai kehabisan nafas, kurasakan sesuatu yang mengganjal di bawah sana, apa semuanya akan berakhir di ranjangku malam ini.

flirty secretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang