Bagian 06.

98K 729 2
                                    

Penjajakan hari itu cuman sampai pada tahap susu menyusui, tidak di lanjut ke tahap selanjutnya karena ternyataa tamu di kantor lebih penting kata si rafaa, Rafa ini adalah tangan kanan ku orang kepercayaan dan sahabatku, kami sudah bersama dari kecil sampai ke dunia bisnis ini.

Besok aku harus pergi ke Bali selama 1 minggu, bisnis kuliner ku baru saja membuka cabang baru disana, aku harus mengahdirinya bukan, sebenarnya itu cuman alasan, tujuanku kesan untuk mengajak indira liburan.

Belum ku beri tahu karna pasti dia akan menolaknya, dan aku tidak suka itu.

"Indira keruangan ku sekarang" ku telfon dia, selang beberapa detik ter dengar ketukan di pintu.
"Masukk" dia terlihat berbeda hari ini, maksudku penampilannya, dia menggunakan celana panjang dan sebuah baju yang terbilang tertutup, tapi tidak dimataku ini  dia tetap menggoda.

"Ada apa pak??" apa apaan pertanyaanya itu, dan wajah judesnya.

"Siapkan kopermu, kita akan ke Bali besok selama seminggu" kulihat wajahnya akan protess.

"Akuu tiddd" segera ku potong penolakannya itu.

"Aku tidak menerima penolakan Indira, kita berangkat pagi pagi sekali besok, kau ke rumah ku dulu" sebenarnya penerbangannya siang, tapii aku harus menyuruhnya memandikan ku juga bukan.

"Silahkan keluar" dia terlihat kesal, lihat saja caranya menutup pintu itu, jika pintu mahal ku roboh maka gantinya adalah tubuhmu Indira.

Soree ini kami pulang cepat ku suruh dia pulang untuk mengemas barang barangnya, siapa tau dia harus memilih bikini terlebih dahulu.

"Pilihlah bikini yang seksi Indira, aku suka warna hitam" itu ku teriakkan saat ku turunkan dia di depan apartemennya, kulihat semua orang melihatnya, tapi aku tak peduli.

Jam 6 pagi, aku sudah bangun, menunggu kelinci ku datang untuk menyiapkan semua barangku.

"Apaa ini juga ingin di masukkan" sebenarnya dia sudah datang, tepatnya dia bermalam di rumahku, kujemput dia kemarin soree aku tidak tahan berpisah lama darinya.

"Iya terserah kau masukkan yang menurutmu bagus untuk ku pakai" tenang tadi malam dia tidur di kamar tamu, karna mengancam dia akan kabur kalo kami satu kamar, tapii tidak untuk di bali nanti, kita akan satu tempat tidur Indira.

Aku sudah bersiap begitupun dia, dia hanya memakai baju santai begitupun aku, kita kesana tak untuk bekerja hanya untuk liburan bukan.

"Aku ingin tidur Indira, elus elus kepalaku" hanya alasan sebenarnya aku ingin nemplok di payudaranya itu.

"Alasan, bapak jauh jauh sana" wahhh dia mulai tidak nurut ternyata.

"Aku takut ketinggian, biasanya aku harus memegang sesuatu agar tak takut, apa kau tak melihat wajahku pucat" ini tidak bohong aku memeng takut, tapi aku bisa mengatasinya, tapi disini ada orang yang bisa ku goda kenapa tidak.

"Pegang tanganku saja" sesuai rencana

"Ku bilang elus elus rambutku, seperti ini" ku taruh tangannya di kepalaku, lalu ku sandarkan di tempat ternyaman, ahhh surga dunia.

Di perjalanan aku hanya tidur, tidur yang sangat berkualitas selama hidupku ini, bantalnya sangat empuk.

Kupilih hotel ter baik disini, aku hanya pesan satu kamar, alasanku semua kamar penuh dan dia tidak menolak, pasti dia juga ingin bukan.

"Nanti saja kau bereskan, tidur saja dulu disini" ku tepuk tempat tidur di sampingku, tapi dia malah melihat keluar jendela.

"Pak saya mau berenang aja, bapak istirahat aja dulu" takkan ku biarkan.

"Gak boleh, jika kau ingin keluar kau harus bersamaku" sambil ku peluk dari belakang, ku sandarkan kepalaku di bahunya, haaa ini sangat nyaman, sambil menikmati indahnya pantai di luar sanah.

-------
Makasih yang selalu nungguin, votenya jangan lupa yaa gaysss harus teken okeyyy

flirty secretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang