Asing

0 0 0
                                    

Dulu, dia selalu menjadi satu-satunya yang bisa mengubah sepi dan sedih menjadi terisi dan bahagia.

Dulu, dia selalu menjadi 911 ku pada situasi genting sampai sepele.

Dulu, suaranya terdengar lembut dan menenangkan.

Dulu, senyumnya meneduhkan hati.

Dulu, dia selalu menjadi tempatku mengadukan nasib dari yang penting sampai yang remeh temeh.

Dulu, hanya dengan mendengarnya, aku bisa bahagia sampai kepalang.

Dulu, perkataannya mampu membuatku ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Dulu, setiap melihat dia, rasa sakit, capek yang aku rasakan sirna begitu saja.

Dulu, perhatiannya membuatku senyum berkali-kali.

Dulu, tidak pernah ada yang bisa membuatku jatuh hati sedalam ini.

Dulu, dia adalah orang pertama yang membuatku ingin belajar menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan.

Dulu, orang lain belum pernah berhasil membuatku sayang kepada orang lain lebih daripada  aku menyayangi diriku sendiri.

Namun, semua itu dulu.

Sekarang, mendengar dia mengucap "i love u" dan "sayang" saja dadaku terasa sakit.

Sekarang, ekspresinya mengisyaratkan "aku lelah".

Sekarang, untuk terbuka dan percaya seperti dulu susah sekali.

Sekarang, perhatian yang dulu aku dapatkan tidak lagi terasa sama.

Sekarang, perkataan manis itu berubah menjadi pahit dan terasa menusukku.

Sekarang, pelukannya tak lagi terasa sama.

Sekarang, aku bungkam bila ada masalah.

Sekarang, hubungan ini terasa asing.

Berada di satu tempat yang sama, tetapi hati berkelana. Berpura-pura baik-baik saja, padahal banyak luka yang disembunyikan.

Semua ini terasa asing.

Kemana kamu dan aku yang dulu?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 11, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Curhatan RemajaWhere stories live. Discover now