Hilang

46 2 0
                                    

Semuanya diawali dengan hal kecil tanpa perencanaan untuk mencapai maksud tertentu.

Awalnya aku tak sadar bahwa semua berjalan sesuai kehendakNya.

Semua kujalani tanpa ada niat yang berarti. Aku lupa kalau semua sudah ditentukan oleh Sang Pencipta.

Hingga aku sampai pada waktu dimana aku tahu satu fakta yang membuatku menganga tanpa mengeluarkan satu patah kata pun.

Saat aku tahu fakta yang membuat hatiku terasa dilempar ke dasar jurang.

Tragis, kita menyimpan rasa pada waktu yang berbeda.

Saat kita menyimpan rasa pada waktu yang sama pun, tidak ada yang berani mewakili isi hati kita.

Hingga aku jenuh, dan menghilang.

Aku jenuh dengan sikapmu yang begitu manis tanpa adanya suatu alasan yang jelas.

Hingga akhirnya ada yang menggantikan posisiku saat aku menghilang.

Awalnya kamu merasa jengkel dengannya, tapi lama-lama, dia bisa mengisi kekosongan yang sudah lama menggerogoti hatimu.

Saat bersamanya, kamu merasa nyaman dan bisa jadi dirimu sendiri.

Semakin sering kamu menghabiskan waktu istirahatmu dengan bertukar pesan dengannya.

Hingga membuat setengah dari pikiranmu tersita untuk memikirkannya.

Kamu mungkin tak sadar kalau sebenarnya kamu sudah jatuh kepadanya.

Bahkan aku lebih sadar dari pada kamu dan dirinya.

Kalian sama-sama menyimpan rasa, tapi keadaan membuat kalian mengubur perasaan itu dalam-dalam.

Kamu merasa bersalah saat dekat dengannya karena kamu tahu perasaanku yang dulu. Sayangnya perasaan itu terbongkar di waktu yang salah.

Dia pun merasa bersalah karena dia tahu, aku lebih dulu menyimpan rasa padamu.

Jika kalian berpikir bagaimana rasanya, jelas, aku akan menjawab sakit.

Tapi tidak ada luka atau lebam yang dapat aku jadikan alasan untuk sakit yang kurasakan.

Hanya saja..., semuanya terjadi terlalu cepat, diluar kendaliku.

Tapi aku tidak bisa mencegahnya. Hidupmu bukan kehendakku, hidupnya juga bukan kehendakku, bahkan hidupku pun bukan kehendakku.

Maka dari itu, kali ini aku ingin kalian jangan mengulangi kesalahan yang sama.

Jangan sampai kalian menyangkal perasaan itu hingga kalian merasakan sakit yang sama.

Beranikan diri untuk akui rasa yang kalian miliki.

Kesempatan tidak datang dua kali bukan?

Tak apa jika kamu harus menghilang pada akhirnya.

Yang penting, kamu dan dia tidak merasakan rasa sakit yang dulu aku rasakan.

Lagi pula, tidak selamanya orang yang pernah saling menyimpan rasa akan berakhir bersama.

Bisa jadi, aku hanya menjaga perasaanmu sebelum ada orang yang lebih tepat untuk menjaga perasaan itu.

Aku tidak lagi menyimpan rasa untukmu, aku tak mengapa melihatmu bersamanya, dan aku bahagia melihatmu bahagia dengannya.

Dan, selamat hari kebalikan.

Curhatan RemajaWhere stories live. Discover now