Keluarga

101 3 0
                                    

Tadi aku bertemu sebuah keluarga di hotel yang terletak di daerah Yogyakarta.

Ayahnya adalah teman Ayahku. Dulu mereka satu rekan kerja.

Kini, ayah dari keluarga itu telah resign dan mengembangkan usaha membuat aneka kue.

Keluarga mereka terlihat sederhana, tapi aku dapat merasa kehangatan yang dimiliki mereka.

Awalnya aku berfikir, memangnya asik, malam tahun baru tapi malah keliling-keliling ke setiap hotel untuk mengantarkan kue dan makanan produksinya sendiri?

Dan anak-anaknya pun ikut. Apa mereka tidak protes?

Apa mereka tidak merengek ingin liburan?

Aku sempat meremehkan keluarga itu. Merasa keluargaku lebih baik darinya.  Dengan keluargaku yang menurutku 'sempurna', aku fikir apa asyiknya mengantar kue dari satu hotel ke hotel lain.

Tapi kemudian, aku berfikir, aku tidak seharusnya meremehkan suatu keluarga, dan berfikir seperti itu.

Ayah dari keluarga itu telah berusaha keras merintis usaha untuk menghidupi keluarga kecil itu.

Aku lupa, Ayah ku pun, dulu belum semapan sekarang. Untuk membelikan susu bubuk untuk Kakak ku pun dulu susah.

Dan aku, orang yang masih mengemis uang kepada orang tua ini, dengan sombongnya meremehkan keluarga orang lain.

Seharusnya aku malu.

Aku tidak bisa seperti ini tanpa kerja keras orang tua ku.

Maafkan aku.

Curhatan RemajaWhere stories live. Discover now