12| passion

344 68 5
                                    

Sudah satu minggu lebih Yohan berada di Indonesia, tapi belum sekalipun dia mengunjungi  Irene maupun Karina. Hari ini, Yohan sudah berniat menjemput Karina di kampusnya. Sebelumnya, Yohan emang sudah janjian dengan Irene untuk bisa menjemput Karina. Pukul setengah 12 seharusnya ponakannya  itu sudah selesai kelas. Yohan menunggu Karina di taman kampusnya. Taman ini adalah satu-satunya akses dari kelas Karina menuju pintu keluar, jadi pasti Karina melewati taman ini. Yohan melihat keponakannya itu berjalan bersama seorang laki-laki. Itu adalah wajah yang baru bagi Yohan. Tentunya Yohan sudah mengenal Genta, dan laki-laki itu jelas bukan Genta. Dan saat Yohan melihat tatapan yang tidak biasa dari laki-laki itu, rasa protektif Yohan membara seketika. Saat Yohan memperhatikan kedua anak manusia  itu, tiba-tiba ia melihat hal yang tidak-tidak. Laki-laki itu mulai mendekatkan tubuhnya pada Karina dan mensejajarkan pandangan mereka. Yohan membelalakan matanya, karena terkejut. Cepet-cepet Yohan menghampiri kedua anak itu

"WEITSS! NGAPAIN INI PEGANG-PEGANG?!??" ucap Yohan sambil menangkis tangan laki-laki itu yang hampir menyentuh wajah Karina. 

Karina yang melihat Yohan ada di kampusnya jauh lebih terkejut  lagi. Bahkan ekspresi dinginnya itu sama sekali nggak kelihatan lagi. 

Laki-laki itu juga terlihat kaget "Karina???" Dia hanya bisa melihat Karina seperti meminta penjelasan pada perempuan itu.

"Om Yohan kenapa ada disini?"

"Kenapa? Kaget lo ngeliat gue disini?" Nada bicara Yohan udah nggak nyantai banget

"Of course I am...!?!?" Karina juga terdengar sewot

"Excuse me? Can you let go of my hand please??" ucap laki-laki itu sama sewot pada Yohan

"Bentar deh, lo itu siapa? Bisa-bisanya pegang-pegang nih cewek?"

Karina berbisik  di kuping Yohan pelan "Om, itu lepas tangannya temen aku"

"Saya? Temennya Karina, gimana? Anda sendiri siapa? Kayaknya saya nggak  pernah liat Anda di sekitaran sini" ucap laki-laki itu tegas

Sebelum keributan terjadi diantara kedua cowok ini, Karina  langsung memisahkan mereka berdua "udah-udah! Jensen, maafin oramg ini ya, makasih buat bantuannya tadi, aku harus pergi sekarang. Maaf ya kayaknya kita nggak bisa jadi makan siang bareng."

"—HAH?!?? A LUNCH? JUST TWO OF YOU?" Yohan tambah nggak terima dengernya

"Duh Om, diem dulu!—Jensen, kita reschedule aja ya? Kamu jadwalin aja  nanti aku kabarin lagi. Once again i'm so sorry Jensen"

"It's Okay  Karina, call you later!" Jensen segera pergi meninggalkan Karina dan Yohan, tidak lupa dengan meninggalkan senyum lebarnya kepada Karina.

"WHAT??CALL YOU LATER....??KARINA, ARE YOU SERIOUS?!" ucap Yohan sambil melihat Karina tajam

Karina kewalahan banget deh ngadepin Om Yohan. Baru aja pertama kali ketemu masa Om Yohan udah ngegas banget sih masalah cowok. Bahkan, Om Yohan itu belum sempet say hai ke Karina sama sekali.

"Shhtt Om kecilin suaranya. Karina malu kalo Om Yohan teriak-teriak duh"

"Lagian kamu juga!! Tadi itu siapa? Pacar kamu?! Karina no pacar-pacaran ya, kamu masih belum legal"

"Om Yohan, I'm twenty. Lagian dia bukan pacar aku"

"Tetep aja! Kamu nggak boleh deket sama cowok kayak dia, dia tuh ganteng, pasti yang suka banyak. Kalo kamu deket sama dia, namanya kamu cari penyakit Karina!!!"

"For real Om Yohan? You just arrived and you don't say hai at all to me. Om malah marah-marah ke aku"

"Om aslinya mau jemput kamu buat jalan-jalan. Niatnya mau ngasih kamu surprise, tapi malah Om yang kena surprise"

ErstharaWhere stories live. Discover now