21| sober thoughts

289 58 9
                                    

Setelah disibukan selama berbulan-bulan buat acara itu, sekarang gantian buat Karina untuk sedikit leha-leha sebelum minggu depan jadi budak korporat karena kontrak itu.

Jangan ditanya bagaimana kabar kuliah Karina, karena baik untuk Mami maupun Papi sama-sama melarang Karina untuk cuti kuliah. Jadi artinya Karina harus menjalankan dua peran sekaligus, yaitu sebagai anak kuliahan dan general manajer cadangan buat JJS.

Sebenernya Papi maunya Karina langsung magang jadi CEO gitu sih, cuma setelah dipikir-pikir lagi, ini harus dikerjakan secara bertahap. Pengalaman Karina di dunia bisnis masih sedikit, apalagi ditambah nggak banyak karyawan JJS yang tau bahwa Karina adalah ahli waris yang sah buat JJS Indonesia. Dari pada gossip sana-sini jadi mending Karina dikasih tahal-tahap aja sebelum megang posisi penting.

Dalam kurun waktu dua bulan Karina akan ditempatkan di posisi general manajer sebelum nantinya akan benar-benar dibimbing pada posisi CEO untuk empat bulan terakhir. Tapi kalau misal memang performa Karina cukuo bagus, dia bisa megang CEO lebih cepat.

Memikirkan itu membuar Karina tambah enggan untuk bisa bangun dari kasurnya walau alarmnya sudah berteriak sejak satu jam yang lalu. Hari ini cuacanyan bagus. Matahari bersinar sesuai porsinya alias nggak terlalu terik dan nggak terlalu mendung. Angin pun berhembus dengan kecepatan normal, membuat Karina nggak perlu repot-repot menyalakan ac kamarnya.

Mami pagi ini sudah selesai membuatkan Karina sarapan. Seperti biasa Mami akan berangkat kerja pukul 8 pagi. Nggak ada agenda keluar kota, nggak ada agenda rapat sampe malem. Cuma bekerja seperti orang pada umumnya--berangkat jam 8 dan pulang jam 5.

Sekarang sudah menujukan waktu pukul 9 pagi. Untuk morning person seperti Karina, bangun jam 9 pagi sudah amat kesiangan. Walaupun dia masih mau males-malesan, tapi badannya udah nggak kuat kalo harus dipaksa tidur lagi.

Karina nggak langsung mengambil sarapannya setelah gosok gigi dan cuci muka. Dia malah ganti baju dan mencari sepatu olahraganya. Iya, Karina mau jogging jam 9 pagi. Emang udah kesiangan sih itungannya, tapi nggak papa deh, udah lama juga Karina nggak keliling jogging sambil cari makan.

Taman tujuan Karina kondisinya sepi. Mungkin karena ini weekdays dan udah jam 9 pagi, mungkin cuma pengangguran atau orang gabut aja yang lontang-lantung di taman tepi danau kayak Karina sekarang.

Karina merebahkan badannya di kursi panjang taman. Menumpu kepalanya pada sandaran tangan kursi. Dia menghirup udara kota jakarta yang--tidak bisa dibilang segar, tapi lumayan lah buat ukuran taman pinggir danau.

Dia melepaskan segala tekanan dan stress yang ada. Tekanan yang membebaninya untuk satu tahun belakangan ini mulai terangkat satu-satu. Tapi ya bukan berarti tekanan itu hilang, soalnya kalau stress kan hilang satu tumbuh seribu.

Karina memejamkan matanya sejenak di kursi itu. Menaruh dan menekuk kedua kakinya pada seluruh bangku taman. Membuat bangku itu hanya bisa ditiduri Karina seorang.

"....Jevano, you're a jerk" monolog Karina sambil menutup matanya

"Bisa-bisanya aku masih sayang kamu padahal jelas-jelas tau kamu jadiin aku yang kedua"

"Kenapa sih harus sama Yesha? kayak nggak ada yang lain aja"

Karina masih berbicara dengan dirinya sendiri dalam keheningan. Menutup matanya erat agar bisa meresakan ketenangan taman.

"....padahan kamu baik"

"....aku sayangnya sama kamu"

Karina menghelas nafas berat, "Karina, you're cheated by Jeno and yet still in love with him? what a dumbass" masih dalam monolog Karina yang tenang.

ErstharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang