14| balapan

315 63 5
                                    

Karena circle pertemanan Genta cukup luas, Genta bisa memiliki hobi yang cukup dibilang "mahal". Walaupun Genta termasuk anak yang hemat dan memilih buat nggak hidup dengan lifestyle yang berlebihan, tapi Genta tetap punya beberapa hobi yang bisa dibilang cukup menguras uang-seperti fotografi dan otomotif. Hobi otomotifnya ini berawal sebenernya nggak jauh-jauh dari hobi fotonya juga sih. Jadi waktu itu Genta diajakin temennya buat hunting foto bareng di sirkuit karena emang lagi ada event disana. Setelah acaranya selesai, ternyata temennya Genta ini ada kenalan sama panitia acaranya. Di akhir event Genta diajak dan mulai dikenalin tentang mobil dan segala jenis modifnya. Genta jadi mulai tertarik dan kebetulan karena Genta anaknya easy going banget jadinya dia join deh ke perkumpulan anak mobil.

Karena itulah kenapa hari ini, dihari minggu yang cerah ini Genta ada di sirkuit buat balapan. Tenang aja, balapan komunitasnya Genta itu balapan legal kok. Bukan balapan liar yang pakai jalan tol kalo lagi tengah malam. Masa pewaris perusahaan batu bara indonesia ikut balapan liar? Nggaklah. Genta masih punya cukup uang buat sewa sirkuit.

"Weits udah lama ini mas ganteng nggak kesini" ucap salah satu teman Genta sambil tos-tosan bareng.

"Gue sibuk asistensi sama bimbingan. Mau cepet-cepet kelas skripsi aja gue" ucap Genta.

"Lo hari ini mau balapan sama anak baru nggak? Club sebelah lagi mau join kita juga nih"

"Anak baru? Siapa deh?" tanya Genta bingung

"Adalah pokoknya. Dari komunitas sebelah juga sih denger-denger emang dia jarang di Jakarta makanya kita jarang liat"

Genta jadi merasa penasaran sama anak baru yang diomongin temannya barusan. Akhirnya genta mengambil tawaran itu. Hitung-hitung nambah kenalan baru lah. Genta segera bersiap dan memakai keperluan balapannya mulai dari jaket, helm, dan pelindung badan lainnya.

Genta berjalan ke arah lintasan, menuju mobil yang sudah disiapkan oleh teman-temannya. Setelah melihat lebih dekat, Genta sedikit terkejut melihat kehadiran lawannya. Lawannya juga tampaknya juga sama terkejutnya dengan Genta.

"Biar seru pada mau taruhan sesuatu nggak buat yang menang? Kita main fair aja sih" ucap salah satu teman Genta yang akan memulai balapan itu.

"Gue kagak minat taruhan" ucap Genta malas sambil masuk ke dalam mobilnya

"Saya juga nggak ada minat sama barang kamu" ucap lawannya itu.

Balapan itu mereka mulai dengan lumayan sengit. Jarak antara mereka berdua terbilang tipis. Baik Genta dan lawanya bermain baik hari ini. Bahkan pada dua lap terakhir, posisi mereka sempat saling salip-menyalip. Namun pada akhirnya pertandingan tetap dimenangkan oleh Genta.

Setelah keduanya sampai di garis finish, mereka sama-sama dihampiri oleh masing-masing temannya. Genta sempat melihat ada satu perempuan yang menghampiri lawannya itu-dan Genta terasa sedikit familiar dengan wajah perempuan itu.

"Game lo bagus. Gue akui lo lumayan jago bawa mobilnya" ucap Genta sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan pada si lawan.

"Ah, thanks. By the way congratulation buat kemenangannya"

Tanpa sadar Genta hanya fokus memperhatikan perempuan yang berdiri di samping lawannya itu. Merasa perempuannya diperhatikan, laki-laki ini mulai bicara.

"Kenalin, ini Yesha"

"Ah, iya, gue Genta" tangannya ia ulurkan lagi.

"Lo suka balapan juga, Jevano?"

"Nggak semaniak kamu kayaknya"

Genta hanya tertawa mendengarnya "ah gitu ternyata-oh iya, ntar siang gue traktir makan siang mau nggak? Ajak pacar lo aja kalo mau sekalian nggak apa-apa" ucap Genta sambil menghadap ke Yesha.

Erstharaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن