Bonus

63 7 0
                                    


Jiyu ,melambaikan tangan dengan senyuman lebar pada keluarganya yang baru sampai di bandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiyu ,melambaikan tangan dengan senyuman lebar pada keluarganya yang baru sampai di bandara. Harusnya mereka sampai dua hari yang lalu jika saja tidak ada masalah mendadak. Sehingga Jiyu tidak perlu menjemput mereka menggunakan toga seperti ini. Lantaran acara wisudanya akan di mulai dalam waktu 20 menit.

Tanpa membuang waktu menyapa, mereka langsung bergegas menuju universitas menggunakan mobil Jiyu yang di belikan Abraham sebagai hadiah karena mendapat beasiswa 4 tahun yang lalu. Saat sampai, mereka sedikit terlambat dan langsung mengambil tempat duduk.

Manik Jiyu sibuk menyisir seluruh ruangan. Bibirnya mengerucut sebal tak menemukan keberadaan Taehyun. Hingga giliran dirinya di panggil, tangannya bergetar hebat. Bukan karena gugup tapi takut Taehyun tidak menyaksikan momen yang hanya dia rasakan sekali seumur hidup. Hingga akhir ia berpidato, pun saat sesi foto, tak ada tanda munculnya batang hidung cowok itu.

"Kamu udah ada rencana mau ngapain habis ini?" Sisi bertanya.

Dari awal kedatangan mereka, beberapa pengunjung dan pelayan menatap Jiyu yang masih menggunakan toga, menolak melepaskannya. Dia ingin Taehyun melihatnya memakai toga hasil kerja kerasnya selama ini.

Jiyu mengangguk dengan wajah lesu, masih memikirkan Taehyun. "Aku bakal kerja di sini."

Sisi hanya mengangguk, tidak ingin memaksa Jiyu untuk kembali ke Indonesia, meski dia menginginkannya.

"Saya punya kenalan di sini. Saya bisa rekomendasikan kamu buat kerja di perusahaan dia," tawar Abraham dengan wajah dan intonasi datar.

Berdehem sebagai jawaban, Jiyu lantas berujar, "Aku juga bakal tinggal bareng Taehyun."

Mendengar itu, Abraham hendak membuka suara sebelum Jiyu melanjutkan.

"Tolong jangan larang saya kali ini. Saya yakin kita berdua udah cukup dewasa buat saling menghormati keputusan masing-masing."

Abraham terdiam. Menatap Jiyu sebentar sebelum mengangguk. Membuat Jiyu cukup tersentak. Dia pikir Abraham akan mengajaknya berdebat seperti biasa. 

Selesai makan Jiyu menyuruh yang lain untuk pulang duluan menggunakan mobil, sementara dia ingin berjalan-jalan sebentar.

Masih menggunakan toga, cukup untuk menarik perhatian pejalan kaki lain. Suara motor sport yang lewat sontak membuat Jiyu menoleh dengan mata berbinar, tapi langsung suram setelah mengetahui itu hanya orang lewat, bukan orang yang ia tunggu.

"Lihatin siapa sih?"

Kontan Jiyu menjerit tepat setelah suara itu muncul tiba-tiba dari belakangnya.

"TAEHYUN!" Dia langsung memeluk lelaki itu. "Kemana aja? Kenapa baru muncul?" tanyanya dengan suara bergetar hampir ingin menangis.

Taehyun terkekeh. "Aku udah siapin hadiah buat kakak."

GANGSTA : Dangerous Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang