#5

128 14 0
                                    

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Taehyun membawa tungkainya melangkah masuk ke kelas XII IPS 3. Membuat semua pasang mata menuju padanya. Seluruh siswi yang melihat itu tak segan-segan menatapnya kagum dan memuji secara terang-terangan dengan suara keras. Berharap mendapat perhatian dari yang dibicarakan. Tak luput kedua kawan Sonia. Meski duduk di sudut ruangan paling belakang, pesona Taehyun yang menyebar hingga ke sudut-sudut berhasil melelehkan gadis-gadis itu, termasuk Udin yang setengah cewek. Maksudnya hanya dalam kepribadian.

Berlebihan memang. Taehyun sendiri tak mengerti bagaimana bisa seperti itu. Dia menghentikan langkah tepat di samping meja Jiyu yang kosong. Berada di samping dinding, bagian ketiga dari depan. Tepat meja bagian empat dibelakangnya, adalah tempat Sonia dan Ulan duduk. Kedua gadis yang juga tak kunjung melepaskan pandangan berbinar mereka darinya.

Lukas selaku teman sebangku Jiyu tak menyadari kehadirannya. Asik bermain game. Kakinya dinaikkan ke atas meja dengan begitu santai. Tidak mempedulikan itu, Taehyun duduk di kursi Jiyu. Raga berbalik menghadap Taehyun, karena tempatnya duduk tepat berada di depan Taehyun.

"Kayaknya Jiyu bakal terlambat lagi," katanya.

Taehyun mengangguk.

Tak lama kemudian seorang guru wanita gemuk dengan kaca mata tebal yang bertengger di hidungnya masuk. Rambutnya di sanggul besar, dengan pakaian rok coklat panjang dibawah lutut, dan kemeja sebagai atasan. Tatapannya yang menyeramkan menilik ke seluruh kelas dengan begitu tajam. Dan saat dia berbicara, terlihat kawat gigi yang melekat di atas juga bawah giginya. Bu Alia namanya. Guru matematika sekaligus wali kelas XII IPS 3.

"Kamu!" Dia menunjuk Taehyun. Membuat laki-laki itu langsung menegakkan badannya. Menatap sang guru dengan wajah datar yang terkesan tegas. "Murid baru?"

Taehyun menggeleng. Bu Alia mengernyit.

"Terus kenapa di sini?!"

"Lagi main Bu.."

Tatapan yang tadinya setajam silet, berubah menjadi setajam pedang yang siap menghunus siapapun. Namun tak membuat Taehyun takut. Amukan Bu Alia sudah siap keluar untuk cowok itu.
Sebelum itu berakhir tertahan, karena kedatangan seorang gadis di depan pintu. Siapa lagi kalau bukan Jiyu dengan penampilan acak-acakannya. Rambutnya yang di kuncir kuda juga berantakan.

"Angkat kursi di depan kelas, sampai jam saya selesai!" titah sang guru tanpa belas kasihan. "Kamu juga!" lanjutnya, menunjuk Taehyun.

Taehyun berdiri, mengambil kursi Jiyu untuk dibawa. Sementara cewek itu mengambil kursi lain yang berada dibelakang, tidak terpakai.
Mereka pergi keluar kelas, berdiri di samping pintu. Mengangkat kursi ke atas kepala.

Dapat Taehyun dengar nafas gadis itu menderu tak beraturan. Ia tebak Jiyu habis berlari dengan sepenuh tenaga.

"Ngapain ke sini?" tanya Jiyu setelah beberapa saat berlalu.

GANGSTA : Dangerous Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang