Bab 2

5.3K 516 58
                                    

Sebelum membaca, jangan lupa vote dan komen nya ya!

***



Sudah tiga hari semenjak jiwa Melody bertransmigrasi ke raga seorang Alinka. Dan dalam tiga hari ini pula ia masih berada di rumah sakit. Maminya masih melarang Alinka untuk pulang ke rumah mereka, alasan nya jelas wanita dewasa itu masih khawatir tentang kesehatan putri kesayangan nya.

Tiga hari ini pula Melody berusaha untuk beradaptasi dengan raga baru nya ini, sering kali ia masih terkejut saat melihat pantulan diri nya di dalam kamar mandi yang menampakkan raga seorang Alinka. Sebenarnya tidak ada yang berbeda dari ke dua nya, dari tampilan fisik mereka seratus persen mirip.

Yang membedakan hanya Melody selalu tampil urakan dan sangat jarang merawat diri nya, sedangkan Alinka selalu perawatan ke klinik kecantikan setiap bulan nya. Tidak heran jika Alinka sangat terawat.

Melody seperti melihat dirinya sendiri versi glow up dan tentu saja itu sering membuat nya terkejut, karena penampilan yang sangat berbeda walau fisik mereka sama. Entah bagaimana ceritanya Ia dan Alinka seperti anak kembar.

Seperti pagi ini misal nya, saat Ia baru bangun tidur dan nyawa nya masih belum terkumpul sepenuh nya. Ia berjalan ke kamar mandi dan melakukan setor pagi nya, saat bercermin Ia berteriak karena terkejut melihat muka nya sendiri di cermin.

"Hoam...." Meldoy meregangkan badan nya dan beranjak ke kamar mandi. Ia butuh memberikan setoran pagi nya. Setelah panggilan alam selesai, Ia ke washtafel untuk mencuci tangan. Saat mengangkat wajah ke arah cermin betapa terkejut nya Ia melihat muka nya sendiri versi glow up terpampang nyata di depan nya.

"OMG, HELLO?! Gue dimana? Kenapa muka gue berubah...... ahhh!! Apa ini semacam astral project??" batin Melody menjerit histeris. Ia sangat kaget melihat wajah yang sangat terawat terpampang nyata didepan nya. Untuk sesaat Melody mengerjap, Ia baru ingat sekarang sedang berada dimana. "Ahh...elahh... Bodoh banget sih, gue kan ada di raga nya si nenek lampir, eh ga deng.... Gue ga mau jadi nenek lampir. Tapi, btw anyway busway.... Alinka cantik banget ternyata, cute gini mana bisa sexy juga keliatan nya. Wow.... Perawatan mahal nih boss!! Hihihihi" Melody bergumam pelan.

Kembali ke keadaan siang ini, Melody sudah mati kebosanan di kurung didalam kamar rawat inap nya ini. Ia tidak diperboleh kan keluar oleh Mami nya. Melody mengetahui beberapa hal tentang sosok Mami Alinka ini, Ia merupakan sosok Ibu yang penuh kasih sayang untuk putri nya, selain itu sosok Ibu yang bisa merangkap jadi apa saja untuk Alinka. Seperti menjadi seorang teman, sahabat, kakak, adik, bisa menjadi apapun demi putri kesayangan nya. Sedikit membuat Melody iri karena saat di dunianya dulu Ia tidak sedekat itu dengan Ibu nya. Oleh karena itu, Melody sedikit bersyukur saat dikirimkan kesini, Ia jadi bisa merasakan peran seorang Ibu untuk anak perempuan nya. Dan itu membuat perasaan Melody yang haus perhatian dari Ibu nya sedikit terobati.

Saat sedang asik melamun, Ia dikagetkan oleh suara bariton seorang remaja laki-laki. Melody perkirakan masih seumuran dengan Alinka dilihat dari seragam yang dikenakan nya.

"Masih hidup ternyata" ucap laki-laki itu. Sontak saja mendengar ucapan laki-laki itu Melody mengangkat sebelah alis nya. "Sorry? Maksud nya apa ya?! Lo kenal gue?" Tanya Melody lagi, pasal ny Ia tidak mengenal sosok dihadapan nya saat ini, "atau orang ini teman Alinka ya?" Ucap Melody dalam hati. Tapi, setau nya Alinka tidak mempunyai teman laki-laki, Ia hanya mempunyai dua teman perempuan yang sampai saat ini belum juga kelihatan batang hidung nya.

"Ga usah pura-pura gitu. Gue ga bakal kepancing sama umpan lo! Itu ga bakal bikin gue jadi tertarik sama lo!!" Ucap laki-laki itu yang saat ini sudah berdiri disamping brankar yang di tiduri oleh Melody.

"Lo gila ya?! Gue aja ga kenal sama lo, bisa-bisa nya lo bilang gitu ke gue. Dasar freak!!" Ucap Melody menggebu-gebu. Ia benar-benar benci sama orang yang suka SKSD padanya padahal Ia tidak kenal dengan orang itu.

Laki-laki dihadapan nya ini mengernyitkan dahi. Kemudia senyum sinis itu terlihat diwajah tampan nya. Melody tidak bisa berbohong, walaupun Ia kesal dengan sosok dihadapan nya ini tetap saja Ia sebagai perempuan normal terkesima melihat tampilan fisik nya. Dengan tinggi yang Ia perkirakan 180 cm lebih Ia terlihat seperti model yang ingin melakukan catwalk, jangan lupakan potongan rambut under cut nya itu membuat wajah nya semakin terlihat kokoh. Alis tebal, bulu mata yang lentik, bola mata yang selalu menatap tajam, hidung mancung dan bibir merah muda nya itu sangat menggoda, kissable sekali menurut Melody. Oh jangan lupakan urat tangan yang...... Oh shit, kenapa laki-laki ini sangat sempurna sih, kan Melody jadi susah untuk bersikap sinis kepadanya. Lalu kemudian mata Melody semakin turun ke dada bidang nya yang sangat sandarable itu, Melody melirik ke name tag yang ada di dada kanan nya kemudian membaca nama yang tertera di sana. "ANGKASA ABIMANA" itu nama laki-laki yang tertera di name tag yang dibaca oleh Melody. Tunggu dulu, kenapa rasa-rasa nya Melody tidak asing ya dengan nama itu, sepertinya Ia pernah membaca nama itu disuatu tempat.

"Oh... Ayolah otak, berpikir sedikit!!" Ucap Melody di dalam hati. Ia terus berusaha mengingat hingga sebuah bohlam muncul dikepala nya. Ya, Melody ingat Angkasa adalah tokoh utama pria protagonis didalam cerita on going yang sedang dibaca nya. Tokoh pria yang membuat sosok Alinka tergila-gila hingga nekat melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian nya. Tapi yang ada malah Angkasa sangat membenci Alinka. Dari beberapa part yang sudah dipublish penulis di wattpad, seingat Melody belum ada scene dimana seorang Angkasa bersikap baik kepada Alinka. Entah karena apa, Melody tidak terlalu mengingat nya atau sebenarnya scene tersebut belum pernah di publish oleh penulis nya?! Who knows?!

Masih ditengah lamunan nya, suara itu kembali mengejutkan nya. "Udah ingat sekarang siapa gue, Alinka?" Ucap laki-laki itu datar.

Tatapan mereka beradu, entah karena apa Melody tidak dapat menjawab pertanyaan laki-laki itu. Bibir nya terasa kelu hanya untuk sekedar menjawab pertanyaan itu. Tatapan laki-laki itu, sangat terlihat jelas jika Ia tidak menyuka Alinka sebegitu besar nya. Tapi Melody masih tidak dapat menebak kesalahan apa yang telah dilakukan oleh Alinka hingga menyebabkan laki-laki itu terlihat sangat membenci nya. Seperti nya Melody harus mencari tahu nanti. Entah mengapa, Ia merasa jalan nya untuk bertahan hidup tidak semulus yang Ia bayangkan. Melody harus segera menyusun strategi agar Ia tidak salah melangkah. Ya.... Kedepannya Ia akan bertemu banyak pemeran dalam cerita Sweetest Love ini maka Ia harus mempersiapkan fisik dan mental nya agar tetap selamat sampai akhir.

"Pokok nya gue harus bertahan, gue ga boleh mati sebelum ketemu 23 bujang titik" batin Melody optimis.

***

Hai-hai👋👋 aku kembali lagi membawa bagian terbaru dari cerita ini!!

Gimana nih menurut kalian? Kira-kira Melody bisa bertahan sampai akhir ga ya?!🤔

Makanya, kalian harus ikutin cerita ini terus sampai akhir ya?! Okey👍🏻

Jangan lupa vote dan komen nya ya biar aku makin semangat nulis nya🤭

Spam NEXT disini 👉

Jangan lupa share cerita ini keteman-teman kalian ya!!

Makasih❤️❤️

Pai-pai👋

Rabu, 17 November 2021
12.02 WIB

New Me? Ha!! Antagonist Girls (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang