Bab 16

2.2K 258 63
                                    

Hai guys👋🏼

Sesuai janji aku, hari ini aku bakal double up ya!

Jangan lupa kasih vote dan komen ya biar aku makin semangat up ceritanya🥰

Yuk ah langsung aja

Happy reading✨

***

3L (lelah, letih, lunglai)

3L kata yang sangat mewakilkan apa yang Melody rasakan saat ini, tadi saat ia menjalani hukuman nya di sekolah ia pikir ia tidak akan selelah ini. Tapi perkiraan nya salah, sekarang betis nya seperti ingin putus saja. Pergelangan kaki nya pun seperti lelah menahan bobot tubuh nya.

Oleh karena itu pula, setiba nya ia di kamar nya tanpa melepas sepatu, seragam, dan tas nya Melody langsung saja melemparkan diri nya ke arah ranjang nya.

"Ah, nyaman nya...."

Melody melepaskan tas nya sebab dirasa kurang nyaman saat ia mau terlentang. Melemparkan tas nya secara asal, ia lalu merentangkan tangan nya besar. Kaki nya masih setengah menggantung di ranjang. Ia tidak peduli, yang ia butuh kan sekarang ini adalah tidur.

Maka, Melody pun memejam kan mata nya bersiap untuk tidur. Tapi alih-alih tertidur ia malah memikirkan kejadian yang melibatkan dirinya dengan Angkasa di lapangan sekolah tadi.

"Ish, nyebelin banget jadi cowok. Apaan coba dia itu? Mau bikin gue baper? Sory to say aja gue ga baper tuh!"

Melody menggerutu dengan mata tertutup dan senyum kecil yang tersungging dibibir nya tanpa sadar. Lalu tertidur dengan dengkuran halus setelah nya.

Sedangkan disebuah kamar disebrang rumah Melody, seorang laki-laki sedang mengamati kamar disebrang nya yang dihuni oleh gadis nya. Ia berdiri di balkon kamar yang menghadap langsung ke arah balkon kamar Alinka.

Masih mengenakan seragam nya, Angkasa mengamati kamar disebrang nya. Ia yakin sekarang Alinka sedang tidur setelah menjalani hukuman di sekolah tadi.

Mengingat itu, membuat Angkasa terkekeh senang. Ia menggelengkan kepala nya setiap mengingat kepolosan gadis nya saat menceritakan asal mula kenapa ia bisa dihukum seperti tadi.

"Gemes banget sih!" Geram Angkasa.

Ia lalu masuk ke kamar nya, membaringkan tubuh nya yang lelah, dengan tangan yang dilipat kebelakang kepala sebagai bantal lalu menatap langit-langit kamar nya, merenung.

"Haaaa, kapan semua ini selesai Tuhan? Gue udah ga bisa tahan lebih lama lagi. Tapi kalo gue nekat gimana sama keselamatan Alin? Gue takut kehilangan dia lagi Tuhan. Tolong bantu gue jaga cewek yang gue cinta setengah mati. Amin."

Bagaimana pun cara nya, ia harus bisa bersatu dengan gadis nya. Semua usaha nya selama ini tidak boleh sia-sia. Secepatnya ia harus segera membuka kedok dari seorang wanita parubayah dan putri nya yang mengancam keselamatan gadis nya. Ayah dari gadis nya harus tau sebejat apa kelakuan dari orang yang selalu dibela nya mati-matian.

Apapun, akan Angkasa lakukan demi gadis nya. Keselamatan dan kebahagian gadis nya adalah hal yang utama bagi Angkasa, jauh diatas apa yang dirasakan Angkasa sendiri. Biarlah ia yang menanggung beban ini, ia tidak masalah. Asal Alinka nya selalu aman.

New Me? Ha!! Antagonist Girls (REPOST)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant