Bab 25

2K 157 43
                                    

Hai guys👋🏻 up lagi nih!

Kuy baca, jangan lupa tinggalin jejak ya!

Vote dan komen nya kencengin, biar makin semangat update nya🥰

Happy reading✨

***

"Habis ngobrolin apaan lo sama Alin?"

Axel yang baru saja masuk ke area rooftop terkejut saat mendengar pertanyaan yang diajukan Angkasa. Pasal nya ia tidak janjian dengan teman nya yang lain untuk ke rooftop karena memang dirinya sendiri yang mendapatkan hukuman.

Jadi ketika melihat kehadiran Angkasa disini cukup membuat Axel bingung.

"Ada masalah?"

"Cukup jawab pertanyaan gue Xel! Jangan balik nanya."

"Ck, sensi banget sih lo!"

"Gue serius Xel! Abis ngobrolin apa sama Alin?"

Tadi, saat Angkasa hendak menuju toilet ia tidak sengaja melihat Axel yang mendekati Alinka yang seperti nya sedang mendapat hukuman. Karena penasaran Angkasa mengamati mereka berdua cukup lama, karena sangat penasaran disini lah Angkasa berakhir. Berharap mendapat jawaban pasti dari sahabat nya itu.

"And then? Lo mesti tau gitu apa yang gue dan Alin bicarain? Ngga kan?"

Axel masih bermain-main. Lagi pula Angkasa tidak ada hak untuk mengetahui semua yang ia dan Alinka bicarakan bukan?

"Jauhin Alinka!"

"Kalau gue ga mau? Lo mau apa?"

"XEL!"

"Lo mau apa kalo gue ga mau jauhin Alin? Lo harus ingat satu hal Sa, Lo bukan siapa-siapa nya Alinka! Jadi stop bertingkah kalo lo itu kayak pacar nya Alin!"

"Lo ga pantes untuk Alin!"

Angkasa sudah sangat kesal, tujuan nya kesini bukan untuk berkelahi dengan teman sedari kecil nya ini. Tapi hanya untuk menuntaskan dahaga akibat rasa penasaran nya.

"Dan lo merasa pantes buat Alinka?"

Angkasa terdiam. Pertanyaan itu terus berulang-ulang di kepala nya, apa ia lebih pantas dari pada Axel untuk Alinka? Melihat keterdiaman Angkasa, Axel kembali melancarkan serangan nya.

"Kita sama-sama tau Sa, sekotor apa diri masing-masing. Tapi jelas, lo lebih tau sekotor apa diri lo sendiri. Kalo lo bilang gue ga pantes buat Alin, apa kabar sama diri lo sendiri?"

Masih tidak ada jawaban dari Angkasa, perkataan Axel benar-benar memukul telak ego nya sebagai laki-laki. Axel tetap tenang melihat Angkasa yang bergejolak atas kata-kata nya.

"Gue udah tahan diri gue selama ini buat ga deketin Alinka. Tapi kali ini gue bakal maju Sa, benar-benar maju buat perjuangin rasa yang gue miliki untuk dia. Kita bersaing secara sehat untuk itu."

Angkasa memilih pergi dari sana tanpa merespon perkataan Axel. Sungguh dia tidak mau Alinka menjadi milik yang lain, tapi pertanyaan nya apakah diri nya benar-benar pantas untuk berada disamping gadis itu tanpa menyakiti nya kembali?

Untuk saat ini yang harus Angkasa lakukan adalah menjauh dari Axel. Ia tidak mau jika mereka harus adu urat hari ini. Sebelum benar-benar mejauh, Angkasa masih mengeluarkan ancaman kepada Axel untuk tidak mendekati Alinka.

"Sekali lagi Xel, jangan pernah dekati Alinka atau kita benar-benar menjadi musuh!"

Setelah itu tidak ada lagi suara, hanya hembusan angin dan helaan berat napas Axel yang terdengar. Laki-laki itu mengacak rambut nya hingga berantakan, lalu mengendurkan ikatan simpul dasi nya dan melepas dua kancing kemeja seragam nya.

New Me? Ha!! Antagonist Girls (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang