1. Ungkapan yang terbungkam

236 46 2
                                    

Hari ini Baji telah menyelesaikan pekerjaannya lebih awal, dirinya begitu lelah karena terlalu banyak lembur seminggu belakangan. Pergi pagi dan pulang larut, dia jadi tidak bisa bermain dengan Yusuke.

Dengan malas lengannya membuka kenop pintu apartemen, pemandangan aneh dia dapatkan saat pulang kerja. Biasanya Chifuyu selalu menyambutnya saat pulang, tidak pernah sekalipun terabaikan seperti ini. Karena sudah lelah, Baji tidak ingin ambil pusing, kakinya melangkah masuk ke dalam apartemen.

"Sudah pulang?" tiba-tiba Kazutora muncul dari arah dapur menggunakan apron hitam yang biasa Chifuyu kenakan.

"Sejak kapan kau jadi istriku?"

"Siapa yang kau panggil istri sialan" temannya yang satu ini tidak pernah menanggapi sesuatu dengan serius.

Bukanlah suatu hal yang aneh mendapati Kazutora di rumahnya, biasanya pria itu akan bermain bersama Yusuke dan Gin. Kazutora juga menggantikan dirinya melatih kemampuan Yusuke, itu sebabnya Baji tidak menaruh curiga pada pria berambut dwi warna tersebut.

"Itu hal yang biasanya Chifuyu lakukan, sambutan dan apron" jawab enteng Baji dengan menaikan bahunya.

"Bertanyalah hal yang lebih serius daripada itu" Kazutora memijat pelipisnya pelan.

"Apa maksudmu?"

"Chifuyu, tadi aku menemukannya pingsan di daerah bukit" suasana menjadi serius saat Kazutora mengatakan kondisi Chifuyu.

"Kenapa bisa di sana? Dimana Chifuyu sekarang?" perasaan cemas seketika menghampiri pria bersurai hitam itu.

"Sekarang dia ada di kamar. Aku tidak tau, Chifuyu tidak menceritakan apapun. Pasti ada sesuatu yang terjadi hingga membuatnya pingsan" mereka berdua berpikir keras, apakah sesuatu yang aneh telah terjadi pada Chifuyu.

"Paman Kazu, ini jadi hitam" Keduanya menoleh saat Yusuke datang membawa beberapa kue panggang yang tampak gosong.

"Ayah" di letakkannya kue di meja, kaki kecilnya berlari memeluk orang yang beberapa hari ini tidak bisa dia temui karena sibuk.

"Jagoan ayah sudah makan?" sang ayah mengecup kedua pipi anaknya sebagai pelepas rindu.

"Belum, aku sedang menyiapkannya bersama paman Kazu. Papa juga tidak enak badan, jadi aku mau buat bubur dan kue untuk papa" ucapan Yusuke membuat Baji menoleh pada Kazutora, yang ditatap hanya menggeleng pertanda Yusuke tidak tau mengenai kondisi Chifuyu.

"Yusuke, papamu tidak mungkin bisa makan ini" Kazutora berusaha mengalihkan Yusuke agar Baji dapat melihat kondisi Chifuyu.

"Kau harus membuatnya dari awal bersama paman Kazu, ayah mau lihat papa dulu" Yusuke hanya mengangguk, kemudian membawa kembali nampan yang berisi kue gosong itu.

"Dia hanya tau kondisi Chifuyu sedang tidak sehat, selebihnya aku rahasiakan"

"Biarkan saja begitu dulu, lebih baik Yusuke tidak khawatir" Kazutora mengangguk, lalu ikut kembali ke dapur menyelesaikan tugas yang sementara di berikan padanya yaitu menyiapkan makan malam dan cemilan.

Setelah Kazutora kembali ke dapur, Baji langsung menuju kamar untuk menemui Chifuyu. Saat ia masuk, Chifuyu sedang menonton televisi di kasurnya.

"Sudah pulang Kei?" Chifuyu menoleh saat pintu terbuka menampilkan orang yang ia tunggu-tunggu pulang.

"Apa yang terjadi? Kazutora bilang dia menemukanmu di sekitar bukit" Baji naik ke atas kasur, mencium dahi Chifuyu dengan lembut.

"Aku baik-baik saja" sang submisif tersenyum simpul.

Arcane 2 : INEFFABLE [Bajifuyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang