2. Sama tapi tak serupa

204 53 3
                                    

Dua hari setelah kejadian Chifuyu pingsan di sekitar daerah bukit, Baji dan Kazutora mendatangi lokasi tersebut untuk mencari informasi. Mereka berdua masih penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada Chifuyu, dua hari belakangan Chifuyu jadi sedikit aneh.

"Bukannya kau bisa melihat hantu, kenapa tidak bertanya?" Kazutora melirik Baji yang sibuk mencari sesuatu di tanah.

"Aku tidak bisa berkomunikasi dengan mereka, biasanya itu tugas Chifuyu"

Keduanya membuang napas kasar, selama ini penghubung dunia mistis sebenarnya adalah Chifuyu. Mereka berdua tidak bisa melakukan apapun tanpa Chifuyu, keterbatasan kemampuan menghalangi proses pencarian informasi. Alasan di balik Baji yang membawa Chifuyu masuk ke dalam dunia hantu, karena pemuda polos itu bisa berkomunikasi dengan mereka, tidak seperti dirinya yang hanya tau mengusir dan melenyapkan para hantu.

"Sedang mencari apa?" Kazutora menghampiri Baji yang tengah berjongkok sibuk mencari sesuatu.

"Aku merasakan energi negatif di sekitar sini" saat ia menyingkirkan semak-semak, ada sebuah sisir tua mengeluarkan energi seperti yang Baji katakan.

"Sisir? Apa hubungannya, mungkin cuma benda tua yang menyerap energi" ujar Kazutora tak acuh.

"Rasanya ini mirip seperti energi samar yang tertinggal di tubuh Chifuyu" Baji mengambil sisir itu, kemudian melapisinya dengan kain putih.

"Apa?" Kazutora bertanya memastikan.

"Kemarin malam, saat aku memeluk Chifuyu. Ada energi yang begitu tipis berada di tubuh Chifuyu, itu bukan miliknya. Rasanya seperti kutukan menempel di sana"

"Chifuyu di kutuk? Jangan bercanda, itu tidak mungkin Baji. Kau tau Chifuyu tidak mempan dengan kutukan" ia tertawa remeh dengan penjelasan Baji, namun yang ditertawakan masih tampak serius.

"Sepertinya kau tidak bercanda" ekspresi Baji sama sekali tidak main-main, dia sangat serius memandangi sisir di tangannya.

"Sial, kenapa aku tidak bisa melihat gambaran masa lalu seperti Chifuyu" umpat Baji kesal karena tidak bisa mengetahui apapun dari petunjuk yang ia dapat.

"Tidak perlu terburu-buru, kita cari cara lain"

Kazutora menepuk bahu temannya pelan, kali ini mereka harus lebih bersabar. Biasanya Chifuyulah yang menjawab semua teka-teki misteri dari setiap kasus, namun kali ini Chifuyu yang menjadi kliennya. Tentu saja Chifuyu tidak ada di pihak mereka untuk membantu menyelesaikan kasus, memiliki kutukan saja tidak cukup untuk membongkar setiap kasus.

.

.

.

Jam istirahat sekolah adalah hal yang paling Gin tunggu-tunggu, pasalnya setiap jam istirahat dia jadi lebih bebas bersama Yusuke. Sekarang ia tengah menunggu kedatangan Yusuke ke atap sekolah, biasanya mereka akan makan siang bersama di sana.

"Tidak biasanya Yu-chan terlambat"

Tidak lama setelah ia mengatakan itu, Yusuke muncul dari balik pintu. Anak itu berlari kecil, tidak mau membuat temannya menunggu.

"Maaf aku terlambat" ia duduk di samping Gin yang tersenyum cerah ke arahnya.

"Banyak tugas?" tanya pemuda berambut perak itu.

"Tidak, tadi aku melamun, jadi tidak dengar bel istirahat" keduanya membuka bekal makan siang mereka, kemudian melahapnya.

"Memikirkan sesuatu?" melihat Yusuke yang melamun, Gin bertanya lagi.

"Gin, apa ayah dan paman Kazu memberitahumu sesuatu tentang perkembangan kemampuanku?" Yusuke menatap Gin di sampingnya.

Meski hanya manusia biasa, Baji dan Kazutora sering memberikan informasi terkait perkembangan kemampuan Yusuke. Baik dari sisi positif ataupun negatif, tidak jarang juga mereka bertiga menyembunyikan sesuatu demi kebaikan Yusuke. Baji melakukan hal tersebut agar dia bisa memantau kemampuan Yusuke dari kejauhan melalui Gin, bocah berambut perak itu juga bisa di percaya.

Arcane 2 : INEFFABLE [Bajifuyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang